Dark
Light

Makan dari Kue yang Sama atau Tambahkan Kue Baru?

1 min read
August 18, 2011

Perkembangan dunia startup di Indonesia tampaknya telah dibanjiri oleh investor serta pertumbuhan jumlah para pengusaha itu sendiri. Tetapi salah satu kekhawatiran yang hadir di kalangan beberapa pengusaha adalah keberadaan mayoritas investor yang berbasis di Jakarta, dan mereka lebih suka berurusan dengan perusahaan yang berbasis di Jakarta juga, bukan kota lain. Hal ini menciptakan perbedaan dan mungkin sedikit rasa iri di antara mereka yang berada di luar ibukota.

Jelas Indonesia jauh lebih besar dari hanya sekedar kota Jakarta dan meskipun Jakarta adalah pusat dari berbagai kegiatan, seperti bisnis, hiburan, dan politik bangsa Indonesia, tentunya wilayah lain tetap harus diperhatikan. Bahkan, mungkin seharusnya peran yang ada dibuat terpisah dan dibagi dengan kota lain, namun ini adalah bahasan lain, jadi mari kita kembali ke bahasan awal.

Hal yang utama dari masalah ini adalah persyaratan yang diberikan oleh para investor yang berbasis di Jakarta, bahwa para startup dan pengusaha yang akan mereka danai harus diboyong ke kota Jakarta juga.

Yang mungkin juga terjadi adalah, pada saat ini para investor belum tentu memiliki sumber daya untuk sering bepergian atau beroperasi ke kota-kota lain, apalagi dalam lingkup nasional. Selain itu, mereka mungkin belum siap untuk beroperasi di luar Jakarta karena belum adanya kepastian di industri. Mereka mungkin kuatir tentang kemungkinan adanya para “pengusaha” yang hanya mengincar uang mereka melalui usaha yang tidak dijalankan dengan serius dibandingkan mencari dukungan pemngembangan yang sebenarnya. Tentu saja beberapa pengusaha juga memikirkan adanya permintaan/peraturan yang cukup ketat yang diberikan oleh bara investor, namun lagi-lagi ini argumen yang bisa dibahas di artikel lain.

Apa yang perlu dilakukan adalah untuk mengakomodasi pengusaha yang berada di luar kota Jakarta. Jika investor yang berbasis di Jakarta tidak menyediakan diri mereka untuk para pengusaha di luar Jakarta, mengapa tidak beralih ke calon investor lokal untuk daerah-daerah ini? Pasti ada pengusaha, pebisnis sukses, dan individu lain yang mungin tertarik untuk menempatkan dana mereka di industri teknologi yang tidak berbasis di Jakarta.

Daripada saling berebut untuk makan dari kue yang sama, kenapa tidak menambahkan jumlah kue yang ada? Setiap orang seharusnya tidak makan dari kue yang sama karena jika ini terjadi, masing-masing akan berakhir dengan gigitan yang lebih kecil.

Cari tahu cara bagaimana caranya untuk menambah jumlah kue sehingga akan tersedia potongan kue untuk setiap orang, bahkan bagi mereka yang menginginkan kue secara penuh, tanpa harus saling berebut dalam pertarungan yang sia-sia.

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Scoop Capai 300k Sirkulasi Unduhan, Dukung Perangkat iPhone dan iPod

Next Story

Valadoo Berikan Penawaran di Segmen Travel

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Semakin Banyak Developer Game yang Tertarik dengan Blockchain Game

Belakangan, semakin banyak developer game yang tertarik dengan blockchain game.
Aplikasi Pendidikan Anak Titik Pintar

Kantongi Pendanaan Awal, Titik Pintar Fokus Kembangkan Konten Pembelajaran Anak Berkualitas

Startup edtech Titik Pintar mengumumkan telah mengantongi pendanaan tahapan pre-seed dengan