Dunia baru saja ‘digemparkan’ dengan dua smartphone terbaru yang menggunakan system on chip (SoC) Snapdragon 636, yaitu ASUS Zenfone Max Pro M1 dan Xiaomi Redmi Note 5 karena memiliki harga yang terjangkau namun kinerjanya tinggi. Selain itu, Snapdragon 660 yang digunakan pada Vivo V9 6 GB juga cukup memukau karena kinerjanya yang hampir menyamai Snapdragon 821.
Nampaknya, Qualcomm sang pencipta Snapdragon tidak ingin memperlambat langkahnya dalam medan perang chipset. Secara diam-diam, Qualcomm meluncurkan chipset terbarunya, Snapdragon 670 sebagai penerus dari Snapdragon 660.
Lalu bagaimana Snapdragon 670 dibandingkan dengan Snapdragon 710? Snapdragon 670 sepertinya merupakan versi downclocked dari Snapdragon 710. Hal tersebut dapat dilihat dari cluster performa yang digunakan, yaitu menggunakan dua core Kryo 360 High Performance yang berbasis Cortex A75 dengan clock 2 GHz. Snapdragon 710 menggunakan clock 2.2 GHz. Enam core Kryo 360 Low Power yang berbasiskan Cortex A55 masih memiliki clock yang sama, yaitu 1.7 GHz.
Sama seperti Snapdragon 710, Snapdragon 670 diproduksi dengan menggunakan proses pabrikasi 10nm LPP. Dengan perbedaan 200 MHz pada sisi cluster kinerja, Qualcomm justru mengklaim bahwa SD670 lebih kencang 25% dari SD660. Namun, daya yang digunakan SD670 justru lebih efisien dibandingkan SD660.
SD670 menggunakan Graphics Processing Unit (GPU) Adreno 615 yang juga merupakan versi downclocked dari Adreno 616 yang juga digunakan pada SD710. Untuk modemnya, SD670 masih menggunakan Snapdragon X12 LTE yang sama digunakan pada SD660.
Yang unik adalah penggunaan Spectra 250 pada SD670. Snapdragon 710 juga menggunakan Image Signal Processor (ISP) yang sama, namun pada SD670 sepertinya juga diturunkan clock-nya karena hanya mampu mengendalikan sebuah kamera 25 MP atau dua kamera 16 MP. Selain itu, perekaman video HDR juga hilang pada SD670.
Untuk meningkatkan AI menjadi lebih baik, SD670 kedapatan Hexagon Digital Signal Processor (DSP) 685 yang juga ditemukan pada Snapdragon 845. Mesin AI yang ada pada SD670 diklaim memiliki kinerja 1,8 kali lebih baik dari SD660. Qualcomm juga mengatakan bahwa AI yang mereka miliki mampu meningkatkan kualitas foto karena seting otomatis yang mereka miliki. Hal tersebut juga berlaku pada teknologi pengenalan suara.
Mesin AI yang dihadirkan pada SD670 mendukung framework machine learning baru seperti TensorFlow dan TensorFlow Lite dari Google, Caffe dan Caffe2 dari Facebook, Open Neural Network Exchange, dan SDK Neural Processing serta Hexagon Neural Network dari Qualcomm.
Sumber dan gambar: Qualcomm.