UMG Idealab yang diinisiasi konglomerat Myanmar asal Indonesia (UMG Myanmar), Kiwi Aliwarga, meluncurkan aplikasi terpadu RiTx yang mengusung tema pertanian.
Kepada DailySocial, Head of Digital Marketing Ritx Indonesia Jefry Pratama mengungkapkan, aplikasi ini diharapkan bisa membantu petani memanfaatkan fitur dan artikel terkait pertanian. Aplikasi RiTx sudah tersedia di Google Play dan telah diunduh lebih dari 1000 orang di bulan pertama peluncuran.
Dengan memanfaatkan smartphone, petani bisa mendapatkan informasi seperti prediksi cuaca, identifikasi hama, artikel seputar pertanian, forum tanya jawab hingga harga komoditas paling anyar.
“RiTx juga memiliki fitur marketplace yang menyediakan platform untuk jual-beli bibit, pestisida hingga mesin dengan harga yang kompetitif,” kata Jefry.
Untuk memperluas kegiatan pemasaran dan kegiatan akuisisi petani, tim pengembang RiTx kerap menggelar kegiatan offline, mengunjungi petani di kawasan Jawa Tengah dan Jogjakarta.
“Target kami di tahun 2018 ini adalah menyebar lima ribu agen untuk mengakuisisi petani. Diharapkan RiTx bisa merangkul sebanyak 250 ribu petani.”
Selanjutnya RiTx berencana untuk meluncurkan aplikasi mobile versi kedua yang nantinya dilengkapi sejumlah fitur tambahan, seperti laporan panen, fitur chat, dan lainnya.
UMG Center of Excellence
Pertengahan bulan April 2018 lalu Kiwi Aliwarga mengumumkan bakal membangun UMG Center of Excellence di Indonesia. Rencananya fasilitas ini akan dibangun di daerah Bangunkerto, Kec. Turi, Sleman. Fasilitas ini diklaim menjadi yang pertama di Indonesia.
Fasilitas ini akan difungsikan sebagai laboratorium berbagai kegiatan penelitian Agro-Biotech, riset alat-alat pertanian, perikanan dan peternakan, serta penelitian berbagai hal terkait teknologi sektor pertanian.
“Kami pun berencana membangun laboratorium pusat untuk melakukan penelitian dan produksi seperti, Agro-Biogtech, IoT dan Agrivision, Drone dan Electric Vehicle,” kata Kiwi.
Selain RiTx, UMG Idealab juga telah meluncurkan FisTx dan LiTx. Melalui UMG Idealab, tercatat sudah 14 startup yang didanai di Indonesia dan lebih dari 20 startup didanai di Asia Tenggara dengan mayoritas tersebar di Myanmar, Thailand, dan Vietnam.