Konsep jet pack sudah lama muncul di cerita-cerita sci-fi tahun 60-an. Di sana, alat transportasi personal ini memungkinkan penggunanya terbang semau mereka. Tapi hampir setengah abad setelah gagasan ini populer, jet pack masih belum digunakan bebas. Alasannya simpel: teknologi pendorongnya belum bisa diandalkan, lalu belum ada peraturan yang menjamin keselamatan pilotnya.
Jika menggunakan jet pack menjadi impian Anda, satu perusahaan asal Perancis ini punya alternatif berpetualang di udara dengan aman dan nyaman. Tim bernama FlyView itu memanfaatkan solusi berupa virtual reality, sehingga Anda tidak perlu berlatih buat mendapatkan sertifikasi layak terbang, tak usah mencemaskan keselamatan, serta tidak perlu mengeluarkan banyak biaya buat membeli jet pack.
Di dalam arena FlyView Paris, Anda akan menemukan jejeran unit simulator yang didesain agar menyerupai jet pack. Saya tidak menggunakan istilah ‘kursi simulator’ karena Anda harus berdiri. FlyView menyiapkan 50 ‘jet pack‘ yang dikombinasikan dengan head-mounted display HTC Vive. Lalu agar sensasi terbang terasa lebih nyata, FlyView memanfaatkan unit kipas tersinkronisasi untuk meniupkan angin ke tubuh Anda.
Konten yang disuguhkan simulasi jet pack tersebut betul-betul rekaman kota Paris dari udara dan bukan reproduksi tiga dimensi. FlyView memanfaatkan video 360 derajat yang direkam oleh drone, dikendalikan oleh penerbang profesional. Bahkan unit simulatornya sendiri didesain oleh teknisi agar betul-betul menyerupai bentuk jet pack sesungguhnya – termasuk bagian propeller-nya.
FlyView akan membawa Anda terbang melintasi langit kota Paris sembari menyambangi lokasi-lokasi ikonis di sana, di antaranya Notre Dame, Menara Eiffel, L’arc De Trimphe, Champs Elysees, Place de la Concorde, Les Bassins Trocadero, sungai Seine, Le Grand Palais, hingga museum Louvre – semuanya melalui perspektif aerial. Dan seperti saat menikmati konten virtual reality lain, Anda bebeas menoleh ke mana saja selama ‘penerbangan’ berlangsung.
Pengerjaan wahana FlyView Paris telah dimulai sejak tahun 2014, digarap oleh tim berisi lebih dari 100 orang dan menghabiskan dana € 7 juta atau sekitar US$ 8,6 juta. Proyeknya rampung belum lama ini dan akhirnya dibuka untuk publik pada tanggal 31 Maret kemarin. Ide penciptaan FlyView digagas oleh insinyur bernama Arnaud Houette yang bermimpi dapat terbang dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Perancis.
FlyView menyuguhkan sesi terbang selama 13 menit dengan tiket seharga € 15 per orang (US$ 18,5) atau € 12,5 per orang dengan paket keluarga.
Harga ini jauh lebih murah ketimbang harus memiliki jet pack sendiri. Alat terbang yang bisa dibeli konsumen saat ini dibanderol antara US$ 150 ribu sampai US$ 250 ribu – setara mobil sport mewah.
Via DigitalTrends.