Dark
Light

Platform “Digital Tunai Kita” Segera Diakusisi Multifinance Danasupra

1 min read
March 16, 2018
Co-Founder dan COO TunaiKita Andry Huzain / DailySocial
Co-Founder dan COO TunaiKita Andry Huzain / DailySocial

Perusahaan pembiayaan Danasupra Erapacific (Danapac) mengumumkan akuisisi startup p2p lending Digital Tunai Kita (DTK) guna mewujudkan ambisinya dalam menurunkan kredit macet dalam penyaluran pembiayaan lewat teknologi.

Presiden Direktur Danapac Odang Muchtar menuturkan, perusahaan tengah dalam proses due diligence atas kesepakatan jual beli saham DTK yang masih berjalan. Danatrac telah menandatangani dokumen Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (PJBSB) untuk membeli saham DTK dari Kresna Usaha Kreatif (KUK), anak usaha Kresna Graha Investama, dan JAS Kapital pada 6 Maret 2018. Diprediksi finalisasi transaksi bakal rampung pada Mei 2018.

“Sebagai listed company, perseroan akan selalu mematuhi seluruh peraturan dan perundangan yang berlaku dan menjunjung tinggi prinsip GCG, dan kehati-hatian guna menciptakan nilai tambah yang maksimal dan berkelanjutan tinggi bagi para pemangku kepentingan perseroan,” tuturnya seperti dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia,” Kamis (15/3).

Menurut Odang, rencana pemanfaatan teknologi terkini adalah salah satu strategi utama perseroan guna memantapkan posisinya sebagai perusahaan pembiayaan terkemuka. Terlebih, teknologi lending robot yang dimiliki DTK dinilai penting untuk membantu perseroan terutama dalam hal proses modernisasi proses credit underwriting dan manajemen kredit macet berdasarkan analisa kredit dari sisi perilaku pemohon kredit.

“Investasi di DTK merupakan salah satu langkah yang diambil perseroan untuk mempercepat adopsi teknologi dan selalu berada satu langkah di depan di antara para pesaingnya di pasar, tidak hanya dalam hal peningkatan kepuasan konsumen namun juga dalam memperkokoh sistem manajemen risiko perseroan,” sambungnya.

Akan tetapi saat dihubungi terpisah oleh DailySocial untuk dimintai komentarnya lebih lanjut, baik pihak Kresna Graha Investama maupun DTK menolak untuk memberikan pernyataannya. “Belum bisa komentar untuk yang ini [akuisisi DTK],” terang Managing Director Kresna Graha Investama Surjandy Jahja dan COO Andry Huzain, saling kompak.

Sebagai informasi, Kresna Graha terhubung dengan DTK maupun Danapac lewat kepemilikan saham yang ditanamkan di kedua perusahaan tersebut. Di dalam DTK, terdapat tiga pemegang saham, yakni KUK, JAS Kapital, dan WeCash, startup asal Tiongkok yang bergerak sebagai penyedia big data dan machine learning untuk evaluasi kredit konsumen dan co-underwrite.

Ketiga pemegang saham di atas memiliki afiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Kresna Graha. Kendati belum diketahui persentase saham yang dimiliki masing-masing perusahaan.

Tak hanya itu, per kuartal III/2017 Kresna Graha memiliki saham di Danapac sebesar 9,71%. Serta anak-anak usaha dari Kresna Graha seperti Asuransi Jiwa Kresna (11,33%) dan Asuransi Kresna Mitra (8,18%) juga merupakan shareholder Danapac. Sehingga Danapac terafiliasi dengan Grup Kresna.

Kinerja bisnis Digital Tunai Kita

DTK telah terdaftar di OJK sejak 24 Agustus 2017, merupakan startup yang bergerak di segmen p2p lending dengan memanfaatkan kombinasi antara prinsip finansial, teknologi mobile, big data, dan machine learning untuk menghasilkan lending robot. Bagi penyandang dana, teknologi tersebut dipakai untuk mengevaluasi kelayakan kredit konsumen, mencegah fraud, dan menyetujui pengajuan pinjaman.

Dalam model bisnisnya, DTK bekerja sama dengan multifinance dan perbankan untuk mempermudah akses konsumen mendapatkan kredit tanpa agunan, pembiayaan pembelian barang, serta menurunkan kredit macet secara signifikan.

Saat ini DTK menawarkan pinjaman cicilan tunai berkisar Rp4 juta sampai Rp20 juta yang dapat diangsur dengan tenor 3-6 bulan. Produk lainnya untuk pinjaman jangka pendek berkisar Rp1 juta sampai Rp5 juta dengan tenor fleksibel antara 10-30 hari.

INVISEE menjadi pemain baru yang memudahkan kepemilikan reksa dana / Pexels
Previous Story

Solusi Pembelian Reksadana INVISEE Targetkan 100.000 Investor Tahun ini

Next Story

Solusi Komplit Ternaknesia untuk Bantu Peternakan di Indonesia

Latest from Blog

Don't Miss

Lebih Parah dari Kasus Doni Salmanan, Inilah 7 Kasus Penipuan Terbesar di Industri Teknologi

Startup selalu berusaha mencari cara untuk mendisrupsi status quo menggunakan
Startup fintech payment gateway Xendit merambah sektor perbankan dengan mendirikan PT Bank Perkreditan Rakyat Xen (BPR Xen) yang berlokasi di Depok

Xendit Rambah Perbankan, Dirikan Bank Perkreditan Rakyat Xen

Ekspansi bisnis startup unicorn di sektor fintech, Xendit, kini sudah