Dark
Light

Tren Perkembangan “Mobile Payment” di Indonesia

2 mins read
March 6, 2018
Melihat perkembangan mobile payment di Indonesia / Pixabay
Melihat perkembangan mobile payment di Indonesia / Pixabay

MDI Ventures  dan Mandiri Sekuritas merilis sebuah laporan bertajuk “Mobile Payments in Indonesia: Race to Big Data Domination”. Di dalamnya dijabarkan gambaran terkini lanskap mobile payment di Indonesia, dilengkapi dengan studi kasus kesuksesan adopsinya. Mengawali laporan, diceritakan tentang awal pertumbuhan layanan mobile payment di Indonesia. Persisnya pada tahun 2007 dimulai oleh Telkomsel merilis layanan T-Cash, lalu disusul Indosat, dan XL Axiata.

Tahun 2012 layanan mobile payment mulai beragam, industri perbankan dan pengembang aplikasi mulai masuk di dalamnya.

Mobile Payments in Indonesia - Race to Big Data Dominaton / MDI Ventures
Mobile Payments in Indonesia – Race to Big Data Dominaton / MDI Ventures

Data menarik justru hadir dari penetrasi pengguna yang ada saat ini. Dua layanan dengan pengguna tertinggi (sekitar 10 juta pengguna) ialah GO-PAY dan TCash, dua layanan dengan tahun kelahiran paling awal dan akhir. Layanan lain yang mulai mendapatkan pertumbuhan pengguna signifikan adalah PayPro dan OVO. Jika mengamati lebih dalam mengapa para pemain tersebut memiliki pengguna yang banyak karena cakupan layanan yang lebih luas.

Mobile Payments in Indonesia - Race to Big Data Dominaton / MDI Ventures
Mobile Payments in Indonesia – Race to Big Data Dominaton / MDI Ventures

Melalui aplikasi GO-JEK, konsumen kini bisa melakukan berbagai aktivitas, mulai transportasi hingga memesan makanan. Dengan valuasi yang diperkirakan mencapai $5 miliar, berbagai kegiatan promo dan perluasan terus digencarkan. Terakhir dikabarkan GO-JEK tengah bersiap ekspansi ke pasar regional. Pun demikian dengan TCash yang ingin menjadi platform agnostik yang terlepas dari bayang-bayang Telkomsel.

Dukungan perangkat untuk bergerak ke arah fintech

Sebagai bagian solusi yang coba diakomodasi industri fintech, layanan mobile payment akan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh, secara khusus pada vertikal fintech dan secara umum pada lanskap keuangan. Hal ini didasari dengan sebuah statistik yang menunjukkan bahwa pertumbuhan smartphone sudah melampaui kepemilikan akun bank oleh masyarakat. Sementara jika melihat kondisi di Indonesia, sistem keuangan inklusi yang justru dapat diterapkan secara menyeluruh.

Mobile Payments in Indonesia - Race to Big Data Dominaton / MDI Ventures
Mobile Payments in Indonesia – Race to Big Data Dominaton / MDI Ventures

Tantangan yang sejak dulu ada ialah mengedukasi masyarakat sebagai nasabah untuk mengoptimalkan jasa keuangan berbasis perbankan. Namun dengan pendekatan berbasis aplikasi tampaknya mampu menjadikan masyarakat teredukasi secara sendirinya. Apa yang ditawarkan aplikasi adalah pengalaman pengguna secara spesifik untuk menyelesaikan masalah tertentu. Misalnya yang dilakukan GO-PAY untuk jasa layanan transportasi. Mobile payment disuguhkan menyatu dengan layanan utama mereka.

Mobile Payments in Indonesia - Race to Big Data Dominaton / MDI Ventures
Mobile Payments in Indonesia – Race to Big Data Dominaton / MDI Ventures

Bagaimana teknologi berperan membangun ekosistem

Teknologi juga berpengaruh terhadap penerimaan pengguna terhadap layanan mobile payment. Ini berkaitan dengan cara seperti apa yang coba disuguhkan oleh pemilik platform dalam bertransaksi. Kebutuhannya cukup unik, sehingga bisa disimpulkan bahwa teknologi tertentu tidak serta-merta cocok digunakan untuk semua layanan. Dari yang ada saat ini, rata-rata mobile payment memanfaatkan tiga platform untuk pembayaran, yakni QR Code, NFC (Near-Field Communication), dan OTP (One-Time Password).

Mobile Payments in Indonesia - Race to Big Data Dominaton / MDI Ventures
Mobile Payments in Indonesia – Race to Big Data Dominaton / MDI Ventures

Kulturnya sendiri saat ini masih terbangun. Misalnya bagaimana layanan mobile payment digunakan untuk melakukan pembelian pulsa melalui verifikasi berbasis OTP, bagaimana layanan digunakan untuk melakukan pembelian di merchant melalui NFC yang dihubungkan dengan sistem EDC, atau bagaimana transaksi antar pengguna bisa dilakukan secara cepat dengan membidik QR Code yang di-generate oleh aplikasi.

Banyak hal yang masih dapat diterka seputar penerimaan masyarakat terhadap layanan mobile payment. Dari sudut pandang inovator, pola penggunaannya kini sudah mulai terpetakan dengan baik.

Previous Story

[Panduan Pemula] Cara Menyembunyikan Pesan Notifikasi di Android

Usulan peraturan baru terkait pajak untuk layanan e-commerce menjadi polemik, khususnya terkait peranan sebagai agen penyetor pajak / DailySocial
Next Story

Silang Sengkarut Pajak E-Commerce di Indonesia

Latest from Blog

Don't Miss

Lebih Parah dari Kasus Doni Salmanan, Inilah 7 Kasus Penipuan Terbesar di Industri Teknologi

Startup selalu berusaha mencari cara untuk mendisrupsi status quo menggunakan
Startup fintech payment gateway Xendit merambah sektor perbankan dengan mendirikan PT Bank Perkreditan Rakyat Xen (BPR Xen) yang berlokasi di Depok

Xendit Rambah Perbankan, Dirikan Bank Perkreditan Rakyat Xen

Ekspansi bisnis startup unicorn di sektor fintech, Xendit, kini sudah