Operator telekomunikasi Telkomsel menyatakan siap mengomersialkan layanan 4G TDD (Time Division Duplex) pada awal Desember 2017, setelah memeroleh Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) dari Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi. Surat tersebut berisi pernyataan bahwa Telkomsel telah memenuhi syarat kelaikan operasi untuk penyelenggaraan telekomunikasi di frekuensi 2,3 GHz.
Sebelumnya, Telkomsel telah dinyatakan menjadi pemenang lelang spektrum untuk frekuensi 2,3 GHz yang bernilai Rp1 triliun pada akhir Oktober 2017. Sejak saat itu, Telkomsel gencar melakukan serangkaian aktivitas agar pelanggan dapat merasakan teknologi TDD 2,3 GHz.
“Kami terus gerak pasca pengumuman pemenang lelang spektur untuk frekuensi 2,3 GHz, agar pelanggan dapat merasakan pengalaman mobile broadband Telkomsel yang lebih baik lagi. Penyesuaian izin jaringan bergerak seluler pun sudah selesai dan telah ditetapkan Kominfo,” ujar Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, Selasa (28/11).
Dia melanjutkan, untuk sementara teknologi tersebut sudah bisa dirasakan pengguna Telkomsel yang berlokasi di Teras Kota, Tangerang. Berikutnya, secara bertahap akan hadir di Tangerang, Bogor, Depok, dan Bekasi mulai awal Desember 2017. Tak hanya itu sebanyak 500 BTS LTE TDD juga akan hadir di Palembang dan Bandung.
Kemudian pada tahun depan, BTS LTE TDD akan hadir di kota-kota lainnya seluruh Indonesia yang memiliki kepadatan akses layanan data yang cukup tinggi.
“Kita agak struggling karena spektrum yang tersedia terbatas sementara jumlah pelanggan data Telkomsel terus bertambah. Ini kalah dengan Singapura, spektrumnya jauh lebih besar dari Indonesia. Kehadiran spektrum baru ini tentu akan buat Telkomsel jadi lebih efisien, misalnya alokasi capex ke depannya.”
Ririek pun memastikan, spektrum baru ini tidak semata-mata membuat perusahaan menaikkan tarif data. Menurutnya, kenaikan itu disesuaikan oleh banyak faktor, tapi bukan dari spektrum.
Bila dirinci, alokasi frekuensi yang kini dimiliki Telkomsel sebagai berikut: frekuensi 2,3 GHz dengan lebar pita 30 MHz, frekuensi 2,1 GHz dengan lebar pita 15 MHz, frekuensi 1,8 GHz dengan lebar pita 22,5 MHz, frekuensi 900 MHz dengan lebar pita 7,5 MHz, dan frekuensi 800 MHz dengan lebar pita 7,5 MHz
Jamin kecepatan konsumsi video
Ririek menuturkan, dampak yang bisa dirasakan pelanggan Telkomsel dari hadirnya spektrum baru ini adalah kecepatan saat video streaming jadi lebih lancar, dari kualitas standar bisa naik jadi kualitas HD. Terlebih, sekitar 70% pelanggan Telkomsel tergolong aktif mengunduh ataupun mengunggah video di perangkat mereka.
“Sehingga enggak ada lagi streaming video yang buffer terus. Experience-nya sama seperti saat naik mobil, yang biasanya naik mobil biasa kini sudah naik super car. Analoginya seperti itu.”
Di sisi lain, pelanggan juga tidak bakal direpotkan untuk penggantian kartu SIM dari 3G jadi 4G. Selama handset yang digunakan sudah didukung dengan frekuensi LTE TDD 2,3 GHz dan berada dalam cakupan layanan LTE TDD 2,3 GHz. Spektrum ini diklaim memberikan layanan throughput downlink yang lebih baik karena besarnya lebar bandwith yang digunakan.
Saat ini, ada sekitar 50 juta handset LTE dalam jaringan Telkomsel, sekitar 85 persen diantaranya sudah support LTE TDD 2,3 GHz. Adapun secara total, ada lebih dari 3 ribu perangkat smartphone yang support layanan ini.
Di seluruh dunia, ada 100 operator telekomunikasi yang sudah memanfaatkan TDD LTE. Teknologi ini juga termasuk dalam peta jalan menuju implementasi 5G.