Dark
Light

UOB Indonesia Umumkan Kemitraan dengan Doku, Hadirkan Solusi E-Payroll

2 mins read
November 28, 2017
(kiri-kanan) Richmond Aldien – Senior Vice President of Consumer Product DOKU, Denny Setiawan Hanubrata – Head of Business Banking UOB Indonesia, Thong Sennelius – Chief Executive Officer DOKU - Maya Rizano – Head of Corporate Communications UOB Indonesia / Doku

Bank UOB Indonesia umumkan kemitraan dengan Doku untuk penyediaan solusi e-payroll yang diperuntukkan nasabah UKM dari UOB. Harapannya solusi ini dapat mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk proses pembayaran gaji, reimburse, dam pemberian insentif bagi karyawan.

Kerja sama ini diklaim sebagai pertama kalinya bank bermitra dengan perusahaan fintech lokal untuk menawarkan solusi e-payroll bagi perusahaan UKM.

Dari segi bisnis, pihak UOB berharap dapat memperoleh tambahan pendapatan non bunga (fee based income), sementara bagi Doku dapat memperoleh tambahan pengguna aktif yang berasal dari nasabah UOB.

Aplikasi e-payroll ini sebenarnya adalah bagian dari aplikasi Doku yang dapat diunduh di App Store dan Google Play Store. Melalui aplikasi tersebut, karyawan UKM dapat mengakses gaji mereka dan menggunakan fitur-fitur dari Doku untuk transaksi finansial secara digital, seperti transfer dana, tabungan, dan pembayaran tagihan.

“Dengan solusi e-Payroll, UKM dapat menikmati proses yang lebih sederhana dan efisien untuk membayar gaji karyawannya. Sementara bagi karyawan, mereka dapat menikmati manfaat lebih dari akses yang lebih cepat,” terang Head of Business Banking UOB Indonesia Denny Setiawan Hanubrata, Selasa (28/11).

Untuk mekanisme e-payroll, nasabah UKM UOB Indonesia harus memiliki dana yang mencukupi di Doku e-wallet korporasi, sesuai dengan dana yang akan ditransfer ke para karyawan. Kemudian, nasabah harus memasukkan data karyawan dan gaji mereka dalam portal Doku sebelum melakukan transfer ke karyawan.

Setelah itu, nasabah akan memperoleh notifikasi dari status transfer mereka. Gaji akan masuk dalam e-wallet karyawan dalam satu hari kerja. Bagi karyawan UKM, sebelumnya mereka harus terdaftar menjadi pengguna Doku dan mengunduh aplikasinya dalam smartphone. Karyawan akan menerima notifikasi setelah gaji diterima dalam rekening e-wallet mereka.

E-payroll ini masuk dalam lini business banking UOB Indonesia yang diperuntukkan untuk nasabah korporat. Adapun, total nasabah dalam lini bisnis tersebut mencapai 34 ribu orang, terdiri dari nasabah individu dan korporat.

Danny menargetkan sampai akhir tahun 2019, perusahaan dapat mengumpulkan setidaknya 20% dari total nasabah yang menggunakan layanan e-payroll. Untuk capai angka tersebut, pihaknya akan gencar melakukan edukasi misalnya ke tenaga HRD.

Tak hanya dengan Doku saja, sambung Danny, dalam beberapa waktu mendatang UOB Indonesia akan memperluas kemitraan strategis lainnya dengan perusahaan fintec lainnya. Sebagai upaya untuk menawarkan berbagai solusi digital yang memberikan tingkat kenyamanan lebih tinggi bagi UKM dan mendukung efisiensi bisnis mereka.

Doku peroleh lisensi dompet elektronik

Selain mengumumkan kemitraan terbaru, pihak Doku juga mengungkapkan perolehan lisensi baru dari Bank Indonesia sebagai penyedia layanan dompet elektronik. Izin usaha tersebut terbit pada 8 November 2017. Sebelumnya, Doku baru mengantongi izin usaha sebagai penerbit uang elektronik dan lisensi layanan kirim uang (remitansi).

Dengan adanya peningkatan lisensi, kini pengguna Doku dapat memakai sumber dana dari kartu debit, kartu kredit, atau sumber dana lainnya untuk dipakai transaksi pembayaran dalam aplikasi.

Senior Vice President Consumer Product Doku Richmond Aldien menuturkan pihaknya sedang merumuskan strategi untuk bisnis barunya ini, begitupun rekan yang akan digandeng sebagai sumber dana (source of fund). Yang pasti, Doku akan makin menyeriusi bisnis ini pada tahun depan.

“Dengan perluasan izin dari e-money jadi e-wallet, jadi dalam aplikasi kita bisa masukkan sumber dana lainnya dari debit atau kredit untuk pembayaran transaksi di Doku. Itu masih kita rumuskan mau bagaimana, masih pelajari. Prinsipnya kita bisa kerja sama dengan perusahaan keuangan, termasuk penyedia e-money untuk perbanyak kantong-kantong sebagai sumber dana,” terang Richmond.

Sementara ini, pengisian dana dalam aplikasi Doku bersumber dari transfer bank dan pengisian secara offline dari jaringan Alfa Group. Aplikasi Doku sendiri sebenarnya sudah hadir secara publik pada 2013. Hingga kini, Doku mengklaim telah memiliki 1,8 juta pengguna dan melayani lebih dari 26 ribu merchant dengan berbagai skala usaha dari segala industri.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Lepas Label Beta, YouTube Go Tetap Terbatas untuk Negara Tertentu

Next Story

Mulai Hari Ini, Destiny 2 Bisa Anda Coba Gratis

Latest from Blog

Don't Miss

Lebih Parah dari Kasus Doni Salmanan, Inilah 7 Kasus Penipuan Terbesar di Industri Teknologi

Startup selalu berusaha mencari cara untuk mendisrupsi status quo menggunakan
Startup fintech payment gateway Xendit merambah sektor perbankan dengan mendirikan PT Bank Perkreditan Rakyat Xen (BPR Xen) yang berlokasi di Depok

Xendit Rambah Perbankan, Dirikan Bank Perkreditan Rakyat Xen

Ekspansi bisnis startup unicorn di sektor fintech, Xendit, kini sudah