Setiap tahun, tren smartphone terus berganti. Dua tahun lalu, smartphone selfie mulai menggila dan sampai sekarang bahkan trennya belum benar-benar pudar. Oppo buktinya masih fokus ke segmen penggila selfie menyusul rencana peluncuran F5 yang mengandalkan kamera depan ganda. Tapi dalam setahun terakhir, di antara gempuran smartphone selfie, tren tanpa bezel dan layar FullView berukuran lebar lebih banyak mencuri perhatian.
Pertanyaan berikutnya, di tahun 2018 mendatang, kira-kira tren apa yang bakal jadi fokus pabrikan smartphone ternama dunia? Mungkinkah smartphone yang bisa dilipat bak dompet? Atau layar dengan aspek rasio besar masih lebih dominan?
Jawaban untuk pertanyaan itu sebenarnya sudah dijawab oleh ZTE yang pekan lalu merilis smartphone lipat (bukan clamshell) perdananya, Axon M. Walaupun tanpa penyambutan yang super meriah layaknya ponsel penggebrak, tren yang diusung oleh Axon M sebenarnya juga jadi bidikan sejumlah perusahaan ternama seperti Samsung, LG dan Huawei.
Nah, nama terakhir ini sontak menjadi kejaran media, karena berbeda dengan Samsung, Huawei sebelumnya tak pernah dikait-kaitkan dengan kompetisi pengembangan smartphone lipat. Kabar ini memanas setelah CEO Huawei, Richard Yu membeberkan kepada CNET bahwa perusahaannya sudah mengerjakan sebuah perangkat sampel yang kini sedang disempurnakan. Huawei diyakini bakal mengikuti jejak ZTE, namun tengah berupaya keras memangkas gap antar layar yang dilipat. Seperti kita ketahui, ponsel pintar jenis ini menggunakan mekanisme unik sehingga layar bisa dilipat ke samping bak dompet kemudian disatukan kembali. Patahan inilah yang sepertinya sedang diupayakan oleh Huawei agar dapat menyatu tanpa celah tapi tetap bisa dilipat dengan mudah.
Dalam sesi wawancara tersebut, Yu juga mengatakan ponsel pintar lipat inovatifnya akan diluncurkan di tahun 2018 mendatang. Tapi Ia tak menyebutkan soal tanggal ataupun bulan pastinya.
Perkembangan perangkat smartphone khususnya, telah mencapai level yang sangat mengesankan. Smartphone flaship keluaran 2017 tak hanya menawarkan kecantikan dalam desain, tapi juga fungsionalitas yang semakin kaya, performa yang lebih baik, baterai lebih efisien dan konektivitas yang lebih luas. Namun smartphone yang bisa dilipat (foldable phone) tampaknya menjadi obsesi tersendiri bagi pabrikan smartphone yang harus segera dituntaskan.
Samsung misalnya telah bertahun-tahun diberitakan sedang menggarap smartphone semacam itu. Obsesi itu belum tuntas, dan harus segera direalisasikan jika tak ingin kembali disalip. Kita tahu ZTE sudah melesat dari posisi start dengan Axon M-nya. Dan jika berkaca pada serangkaian rumor dan urgensinya, bukan tak mungkin Galaxy X – nama smartphone lipat Samsung – akan diluncurkan juga tahun depan. Wah, bakal seru nih persaingan di industri mobile tahun depan!