Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengungkapkan rencananya untuk mengakuisisi sebuah perusahaan venture capital, ditargetkan akan selesai paling lambat November 2017. Perusahaan yang dibidik adalah modal ventura lokal Bahana Artha Ventura.
“Proses Bahana Ventura sudah diujung, paling lambat selesai bulan depan. Sehingga bisa kita segera aktifkan sebagai modal venturanya BRI. Ada beberapa program fintech yang akan dikembangkan di sana. Harapannya, ini bisa mendorong bisnis BRI ke depannya,” terang Direktur Utama BRI Suprajarto dalam RUPSLB, Rabu (18/10).
Akuisisi ini sebelumnya sudah masuk dalam rencana bisnis bank tahun ini. BRI menyiapkan dana sebesar Rp4 triliun untuk menyuntik seluruh anak usaha dan mengakuisisi anak usaha baru.
Adapun dalam rencana BRI, perseroan berencana untuk mengakuisisi dua anak usaha baru yakni Bahana Sekuritas dan Bahana Artha Ventura dengan menyiapkan budget sebesar Rp700 miliar.
Adapun porsi saham yang dibeli BRI di Bahana Ventura sekitar 35% dari nilai likuiditas, sementara untuk Bahana Sekuritas sekitar 60%. Hanya saja, BRI memutuskan untuk menuntaskan akuisisi Bahana Ventura lebih dulu, sementara Bahana Sekuritas akan diundur sampai tahun depan.
“700 miliar itu cadangan anggaran yang kami siapkan, batasnya segitu. Deal-nya belum selesai, sehingga angkanya belum dapat pasti. Untuk Bahana Sekuritas masih di proses di Kementerian BUMN,” tambah Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo.
Saat ini BRI memiliki lima anak usaha yang bergerak di jasa keuangan, di antaranya BRI Syariah, BRI Agro, BRI Remittance, BRI Life, dan BRI Finance.