Setelah disibukkan dengan segmen mirrorless dan DSLR, Canon kembali memusatkan perhatiannya ke segmen kamera saku premium. Buah pemikirannya adalah Canon PowerShot G1 X Mark III. Namun jangan tertipu oleh label “Mark III” yang diusungnya, sebab pembaruan yang dibawanya sangatlah signifikan dibanding generasi sebelumnya.
Desainnya telah dirombak total, kini mengadopsi gaya DSLR seperti seri G5 X, lengkap dengan sederet kenop di panel atasnya. Bobotnya tergolong ringkas di angka 400 gram, tapi di saat yang sama Canon berhasil menjejalkan sensor yang jauh lebih besar.
Sensor itu bukan lagi sensor berukuran 1,5 inci, melainkan sensor APS-C 24 megapixel seperti yang terdapat pada DSLR EOS 77D. Dipadukan dengan prosesor DIGIC 7 dan teknologi Dual Pixel AF, G1 X Mark III sejatinya merupakan EOS M5 dengan lensa permanen. Namun jangan khawatir, lensa ini masih menawarkan optical zoom sejauh 3x (24-72mm), dengan aperture f/2.8-5.6.
Sensor APS-C pastinya dapat membawa G1 X Mark III menjadi raja low-light di kategori kamera saku premium. ISO-nya dapat diatur dari 100 – 25600, sedangkan pemotretan tanpa henti dapat ia lakukan di kecepatan 9 fps, atau 7 fps dengan continuous AF. Canon pun tak lupa menyematkan sistem image stabilization yang diklaim mampu mengompensasi getaran hingga 4 stop.
Di belakang, pengguna bakal disambut oleh viewfinder OLED beresolusi 2,36 juta dot, plus layar sentuh 3 inci yang dapat dimanipulasi posisinya sesuka hati. Konektivitas Wi-Fi, NFC maupun Bluetooth telah tersedia untuk memudahkan proses transfer gambar ataupun kendali dari jauh.
Satu-satunya kekurangan G1 X Mark III di atas kertas adalah opsi perekaman video yang terbatas pada resolusi maksimum 1080p 60 fps, apalagi di saat sudah banyak ponsel yang mampu merekam video 4K. Terlepas dari itu, ini merupakan upgrade yang sangat signifikan dari pendahulunya. Canon bakal memasarkannya mulai November mendatang seharga $1.299.
Sumber: DPReview.