Meski teknologinya belum benar-benar matang, mixed reality headset macam Microsoft HoloLens menyimpan banyak potensi, terutama di tangan para kreator. Hal ini telah dibuktikan oleh Ford, yang ternyata sudah memanfaatkan HoloLens selama setahun terakhir dalam upaya mempercepat proses desain mobil-mobilnya.
Merancang mobil pastinya membutuhkan banyak tahap. Umumnya berawal dari sketsa 2D, kemudian dikembangkan menjadi model 3D, dan pada akhirnya dibuatlah mockup fisik dari tanah liat dengan skala sebenarnya. Selain membutuhkan biaya cukup besar, metode tradisional seperti ini sangatlah memakan waktu.
Efisiensi waktu sangatlah penting, apalagi kalau tim desainer hanya ditugaskan untuk merancang iterasi baru yang misalnya, memiliki bentuk grille yang berbeda. Ketimbang harus membuat mockup fisik berkali-kali untuk setiap iterasi, mereka dapat membuat satu mockup fisik lalu mengerjakan iterasinya secara digital dengan bantuan HoloLens.
Dengan HoloLens, tim desainer dapat memproyeksikan berbagai macam iterasi desainnya langsung di atas mockup fisik yang dibuat. Berbagai macam eksperimen dapat dilakukan secara lebih leluasa, dan ini hanya memakan waktu dalam hitungan jam ketimbang hari seperti ketika masih mengandalkan mockup fisik saja.
Di samping itu, HoloLens juga memungkinkan kolaborasi antara tim desainer dan engineering secara lebih efektif dan tanpa risiko kebocoran informasi. Evaluasi berbagai elemen desain dan dampaknya terhadap fungsionalitas dapat langsung dilakukan secara real-time antara kedua tim tanpa harus memakan waktu berhari-hari.
Kesuksesan HoloLens dan tim desainer Ford ini menginspirasi sang pabrikan mobil asal AS untuk memperluas penggunaan mixed reality headset itu di lebih banyak divisinya. Ke depannya, generasi baru HoloLens yang dibekali integrasi kecerdasan buatan pasti akan semakin memaksimalkan potensinya di bidang profesional.
Sumber: Microsoft.