Dark
Light

Jack Dorsey ‘Kembali’ ke Twitter, Menempati Posisi Executive Chairman

1 min read
March 29, 2011

Co-founder Twitter, Jack Dorsey mengkonfirmasikan bahwa ia akan kembali mengambil peran penuh di Twitter. Jack adalah co-founder Twitter yang kemudian juga menjadi CEO, sebelum digantikan oleh Evan Williams (co-founder). Evan Williams kemudian digantikan oleh Dick Costolo sebagai CEO (sampai sekarang) dan Evan Williams tetap menjadi board advisor di Twitter.

Meski sebelumnya tetap aktif di Twitter sebagai co-founder dan chairman, namun peran Jack Dorsey dalam pekerjaan sehari-hari di Twitter tidak begitu kental, namun kini ia kembali lagi ke Twitter untuk memberikan peran yang penuh dalam pengembangan produk Twitter, posisinya akan berupa executive chairman dan akan berfokus pada pengembangan produk, sedangkan sisi bisnis akan tetap dipegang oleh Dick Costolo sebagai CEO.

Twitter menjadi sorotan karena beberapa perkembangan yang terjadi akhir-akhir ini, yang berhubungan dengan ekosistem para pengembang aplikasi pihak ketiga, penerapan strategi monetisasi mereka, serta aplikasi resmi mereka untuk perangkat bergerak mereka.

Twitter baru-baru ini mengumumkan peraturan baru tentang API yang berhubungan dengan data bagi pihak ketiga yang membawa Twitter kembali para ‘pertarungan’ dengan para pengembang yang nota bene membantu Twitter mengembangkan ekosistem disekitar Twitter. Beberapa waktu yang lalu Twitter juga menghentikan secara sepihak aplikasi yang dikembangkan oleh UberMedia karena dianggap melanggar beberapa peraturan yang dikeluarkan Twitter.

Sedangkan untuk aplikasi mobile, khususnya untuk penguna iPhone, salah satu ‘kemunduran’ yang dilakukan Twitter adalah menempatkan Quick Bar, pada bagian atas tampilan aplikasi iPhone terbaru Twitter, yang juga menampilkan promoted product mereka, banyak kritik atas tampilan ini yang menyebabkan Twitter memperbaharui aplikasi mereka dan memperbaiki tampilan Quick Bar ini menjadi tidak menggangu tampilan time line Tweet.

Jack Dorsey akan dihadapkan pada berbagai persoalan ini, banyak pihak yang menaruh harapan bahwa ‘kembalinya’ Jack akan membawa angin segar pada ekosistem Twitter serta pengembangan produk yang sedang dan akan dilakukan oleh Twitter, serta membuat kebijakan atas strategi produk dan monetisasi yang tetap mendukung perkembangan ekosistem yang ada.

Pekerjaan yang cukup berat, karena selain sebagai ‘karyawan’ penuh di Twitter, Jack juga adalah founder dan CEO dari startup baru bernama Square, sebuah aplikasi pembayaran dengan menggunakan perangkat begerak. Square juga mengalami pertumbuhan dan sejauh ini berkembang cukup stabil dan pesat.

Indonesia memang adalah salah satu dari pengguna paling aktif di dunia dari layanan Twitter, namun tidak hanya itu, beberapa Twitter client yang dikembangkan pengembang asal Indonesia juga bersandar pada ekosistem yang ada di Twitter, ‘kembalinya’ Jack Dorsey semoga saja bisa membawa pengembangan produk Twitter ke arah yang tepat tanpa mengecilkan peran para pengembang pihak ketiga yang juga membantu ekosistem Twitter berkembang secara luas. Sebagai pengguna, semoga saja strategi monetisasi mereka tetap bisa sejalan dengan perkembangan produk, baik yang sudah ada maupun yang akan dikembangkan oleh Twitter.

Sumber berita GigaOm dan VentureBeat.

 

Wiku Baskoro

Penggemar streetphotography, penikmat gadget, platform agnostic gamers, build Hybrid.co.id to make impact.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Menerapkan Elemen Permainan Pada Layanan Berbasis Web atau Mobile

Next Story

BlackBerry Playbook Officially Supports Android Application

Latest from Blog

Don't Miss

Pengguna X Premium Kini Bisa Gunakan Grok AI

Secara global, Elon Musk mengumumkan peluncuran Grok 1.5 pada akhir
Twitter X

Setelah Twitter Ganti Nama, Merek Dagang “X” Ternyata Dipegang oleh Meta

Pada 23 Juli 2023, Elon Musk secara terbuka mengumumkan perubahan