Dark
Light

Triprockets Hadirkan Marketplace Kegiatan Wisata di Indonesia dan Mancanegara

2 mins read
July 21, 2017
Pilihan kegiatan wisata dan tempat unik dalam satu wadah / Triprockets

Tren dan popularitas marketplace di Indonesia hingga saat ini masih belum menunjukkan penurunan, dari sisi penyedia hingga pelanggan. Mulai dari produk elektronik, busana, jasa hingga pembayaran, saat ini semua pilihan tersebut bisa dinikmati oleh pengguna. Salah satu layanan marketplace yang mencoba untuk menghadirkan marketplace aktivitas, kegiatan, dan tempat wisata yang unik adalah Triprockets.

Startup yang didirikan Raymond Iskandar selaku CMO ini menerapkan cara yang sama dilakukan oleh Airbnb, yaitu sharing economy atau ekonomi berbagi antar pengguna. Triprockets disebutkan didirikan demi memberikan alternatif pilihan kegiatan wisata yang unik baik di Indonesia maupun negara lainnya.

“Konsep usaha kami sangatlah sederhana yaitu sebuah jenis platform perjalanan baru berbasis online yang menjembatani jarak antara travelers dengan penduduk lokal, yang juga merupakan bagian dari ekonomi bersama yang sedang berkembang pesat.”

Konsep peer-to-peer community marketplace yang mempertemukan travelers dari seluruh dunia dengan penduduk lokal daerah yang dikunjungi, memungkinkan pengguna berkeliling kota dengan orang-orang yang benar-benar tinggal dan hidup di kota yang dikunjungi.

“Intinya Triprockets memberikan kesempatan unik untuk mengalami dan menikmati kota langsung melalui mata penduduk lokal setempat, belajar tentang budaya lokal, berbagi ide dan menemukan teman baru setiap hari,” kata Raymond.

Menjaring host (tuan rumah) dan pengguna

Saat ini Triprockets baru bisa diakses via situs namun rencananya akan dirilis aplikasi Android dan iOS untuk memudahkan pengguna. Untuk menambah pilihan aktivitas dan kegiatan wisata, Triprockets masih terus melakukan perekrutan host sekaligus pengguna.

“Konsep usaha yang kami tawarkan adalah sebuah konsep usaha yang baru terutama di Indonesia, di mana konsep usaha jenis ini kurang populer dibandingkan membuat marketplace seperti Bukalapak atau Tokopedia. Jadi seperti halnya Go-Jek waktu pertama beroperasi, kami akan terus berusaha untuk mendapatkan banyak host terutama di Indonesia,” kata Raymond

Kebanyakan host atau pemandu lokal yang telah bergabung berasal dari Australia, Belanda dan Jepang. Untuk memperbanyak jumlah host Indonesia, Tripcrockets sedang menjalankan program “We’re on the Hunt for 10,000 travel-entrepreneur” di Indonesia dan di Singapura melalui media sosial.

“Target kami pada saat peluncuran bulan Agustus nanti, kami memiliki lebih dari 100 aktivitas dari seluruh Indonesia, diluar dari aktivitas yang ditawarkan host dari negara lain.”

Strategi monetisasi dan pilihan pembayaran

Proses pendaftaran yang diterapkan oleh Triprockets terbilang mudah, sementara itu untuk pilihan pembayaran yang dikenakan kepada pengguna saat ini hanya melalui PayPal dan kartu kredit. Selanjutnya Triprockets juga akan menambah integrasi pembayaran melalui bank transfer dan dengan pihak ketiga.

Untuk strategi monetisasi yang dilancarkan, Triprockets mengambil 10% komisi atas setiap pemesanan yang dilakukan oleh pengguna dan akan dipotong langsung dari host.

“Sebagai contoh, jika sebuah aktivitas harganya Rp 100 ribu, kami akan mengambil Rp 10 ribu komisi dan akan kami potong langsung dari host, sehingga pada hari pembayaran host hanya menerima Rp 90 ribu. Selanjutnya kami akan membuat program kerja sama whitelabel atau API integration ke agen travel, untuk menjadi distribusi channel alternatif kami lainnya,” kata Raymond.

Target Triprockets tahun 2017

Bertujuan untuk membantu meningkatkan wirausaha lokal di kota-kota melalui kesempatan untuk menjadi tuan rumah dan membantu menggulirkan industri pariwisata lokal setempat, Triprockets masih memiliki beberapa rencana dan target sepanjang tahun 2017. Masih menjalankan bisnis secara bootstrap, selanjutnya Triprockets berencana untuk melakukan fundraising.

“Target kami di tahun 2017 adalah melakukan launching di pertengahan bulan Agustus dan dua bulan kemudian meluncurkan aplikasi Android dan iOS. Selain itu kami juga sedang berusaha untuk mendapatkan seed round investor untuk menambah promosi dan infrastruktur teknologi kami,” tutup Raymond.

Previous Story

Mencermati Peranan Media Sosial untuk Startup

Next Story

Gelang Ini Cegah Anda Tertidur Sewaktu Mengemudi

Latest from Blog

Don't Miss

Menempati Posisi Tertinggi: Mengungkap Seluk Beluk Bisnis Traveloka (Bagian 2 dari 2)

Bagian 1 menyajikan perjalanan awal Traveloka serta perkembangannya mulai dari pilihan

Menempati Posisi Tertinggi: Mengungkap Seluk Beluk Bisnis Traveloka (Bagian 1 dari 2)

Sepuluh tahun lalu, Ferry Unardi adalah seorang mahasiswa di Harvard