Lewat kerja sama dengan Oculus untuk menggarap Gear VR, Samsung menjadi pionir di ranah penyajian virtual reality berbasis perangkat bergerak. Dan di bulan April kemarin, raksasa elektronik asal Korea Selatan itu meluncurkan versi refresh dari headset mereka. Device memperoleh sedikit update pada desain dan memperoleh dudukung controller dedicated.
Namun sepertinya Samsung masih belum puas dalam menggarap headset VR portable yang betul-betul ideal. Berdasarkan laporan dari narasumber PocketNow, sang produsen kabarnya telah menetapkan target baru. Mereka mencoba mengembangkan device next-gen dengan layar beresolusi super-tinggi – lebih tajam lagi dibanding panel yang dimiliki handset flagship Samsung. Jika informasi ini akurat, maka HTC dan Oculus VR akan punya kompetitor baru.
Perangkat tersebut dikabarkan mengusung layar OLED build-in dengan resolusi ‘ultra-high‘ dan menyuguhkan kepadatan 2.000-pixel per inch. Itu berarti, level PPI-nya hampir empat kali Galaxy S8 (di 570PPI), dan jauh melampaui Vive dan Rift di kurang lebih 460PPI. Device mampu bekerja secara mandiri, tak lagi memerlukan dukungan handset. Tentu saja pertanyaan terbesarnya adalah, di mana Samsung meletakkan unit prosesornya? Apakah ada di dalam atau terpisah dari headset?
Angka-angka di atas memang terdengar fantastis, tetapi sebetulnya Samsung sudah pernah memperkenalkan teknologi layar berspesifikasi hampir serupa. Di acara Society for Information Display 2017 yang diadakan di Los Angeles bulan Mei kemarin, perusahaan memamerkan panel LCD 1,96-inci buat menunjang kebutuhan virtual reality, agumented reality serta hologram. Display tersebut mempunyai resolusi 3.840×2.160-pixel berkepadatan 2.250ppi.
Selain itu, Samsung juga sempat menyingkap display OLED 5.09-inci ‘glass-free‘ untuk virtual reality, game-game 3D dan buku-buku pop-up AR; lalu ada pula layar OLED fleksibel selebar 9,1-inci yang dapat dikembangkan seperti balon dan bisa kembali ke kondisi semula.
Di tahun 2016, kepala divisi riset dan pengembangan Samsung Injong Rhee sempat mengonfirmasi bahwa timnya sedang mengerjakan head-mounted display mobile VR berkonsep stand-alone. Perangkat tersebut dipisahkan dari keluarga Gear VR, dimasukkan dalam kategori brand Odyssey. Brand ini cukup unik karena juga merangkul perangkat notebook ‘gaming ready‘ bersenjata prosesor Intel Core i7 Kaby Lake dan GPU GeForce GTX 10 Series.
Jika memang benar headset virtual reality baru itu jadi anggota keluarga Odyssey, maka ada probabilitas HMD tersebut dirancang agar kompatibel dengan laptop gaming.