Dark
Light

Patamar Capital Bidik Investasi Startup Berunsur Sosial di Asia Tenggara

1 min read
June 14, 2017
Patamar Capital Bidik Investasi Startup Berunsur Sosial di Asia Tenggara / Patamar Capital

Patamar Capital, perusahaan modal ventura berbasis di San Francisco, menyegarkan diri dengan perubahan nama dari sebelumnya Unitus Impact. Nama tersebut dipilih untuk mendukung komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan startup di kawasan Asia, khususnya Asia Tenggara.

“Kami sangat percaya dengan potensi pasar Indonesia dan Asia Tenggara, terutama fokus kami di segmen “emerging middle class”. Segmen tersebut masih membutuhkan barang dan jasa yang betul-betul didesain untuk kebutuhan mereka, dengan konteks yang mungkin berbeda dengan kelas menengah atau atas. Kami percaya teknologi akan jadi salah satu faktor penting untuk mengaksesnya,” ucap Partner Patamar Capital Dondi Hananto kepada DailySocial.

Dia melanjutkan, jika dilihat faktanya kebanyakan masyarakat Indonesia terhubung dengan teknologi mobile tanpa pernah merasakan telepon landline. Menurut dia, hal ini mungkin saja akan terjadi “technological lap” yang berdampak positif pada tersedianya jasa keuangan tanpa pernah memiliki rekening bank, akses pendidikan di luar sistem sekolah resmi, layanan kesehatan tanpa keharusan bertemu muka dengan dokter, dan lainnya.

“Masalah-masalah ini sangat spesifik untuk pasar mayoritas Asia Tenggara dan tidak bisa dipecahkan hanya dengan membawa solusi yang ada dari negara maju saja.”

Rencana investasi

Terkait rencana investasi Patamar Capital berikutnya di Indonesia, Dondi hanya menerangkan bahwa pihaknya tidak memiliki target khusus untuk jumlah dana atau startup yang akan diinvestasikan. Dia bilang pihaknya hanya akan berinvestasi apabila sudah yakin bahwa perusahaan tersebut memiliki potensi dan dijalankan oleh tim dengan kemampuan eksekusi yang baik.

“Kami tidak akan berinvestasi hanya untuk mengejar kuota saja. Secara sektor, kami selalu tertarik pada bisnis agrikultur, pendidikan, kesehatan, finansial, dan hal lain yang dapat memberikan dampak positif (tentunya juga memiliki potensi bisnis dan bisa mendatangkan keuntungan). Investasi kami juga tidak harus memiliki konten teknologi, walau kami yakin semakin banyak potensi menggunakannya.”

Untuk kriteria startup bidikannya, mereka harus memiliki potensi bisnis dan skalabilitas. Tujuannya ingin membuktikan bahwa berinvestasi di bisnis yang berdampak sosial juga bisa menghasilkan keuntungan (market rate returns).

Selain itu, pihaknya biasa berinvestasi untuk pendanaan Seri A dengan kisaran jumlah US$1 juta sampai US$2 juta per perusahaan. Dengan jumlah dana tersebut di Asia Tenggara, biasanya Patamar mencari perusahaan yang sudah bisa membuktikan product-market fit dan sudah bisa membuktikan adanya pendapatan (revenue generating).

“Kami juga sangat terbuka untuk berinvestasi bersama investor lain (co-investing) karena kami percaya masing-masing investor membawa benefit sendiri selain sekadar uang,” tutup Dondi.

Selama enam tahun berdiri, Patamar Capital telah menginvestasikan dananya sebanyak US$45 juta untuk 15 startup berlokasi di enam negara, di antaranya India dan Asia Tenggara (Indonesia, Vietnam, dan Filipina). Beberapa startup Indonesia yang masuk dalam portofolio adalah Ruma, Big Tree Farms, dan Vasham.

Kucuran terbaru yang dilakukan Patamar adalah investasi Seri A sebesar US$3,6 juta untuk mClinica, startup kesehatan berbasis di Singapura.

Previous Story

Nokia 3, Nokia 5 dan Nokia 6 Resmi Meluncur di India

Next Story

Saksikan Semua Trailer yang Diungkap di PC Gaming Show E3 2017 di Sini

Latest from Blog

Don't Miss

Semakin Banyak Developer Game yang Tertarik dengan Blockchain Game

Belakangan, semakin banyak developer game yang tertarik dengan blockchain game.
(Ki-ka) Partner Tunnelerate Ayunda Afifa, Bharat Ongso, Ivan Arie Sustiawan, and Riswanto / Tunnelerate

Co-Founder dan eks-CEO TaniHub Ivan Arie Sustiawan Ingin Bangkitkan “Founder” Startup Lokal Melalui Perusahaan Modal Ventura Tunnelerate

“Someday I would like to give back to the community.”