Dark
Light

Permudah Ekspansi Regional, East Ventures Jalin Kemitraan dengan SGInnovate

1 min read
April 25, 2017
(dua dari kiri) Managing Partner East Ventures Willson Cuaca, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura S Iswaran, beserta perwakilan dari SGInnovate / DailySocial

Perusahaan modal ventura East Ventures mengumumkan kemitraan strategis dengan SGInnovate yang merupakan badan khusus buatan Pemerintah Singapura untuk menangani pengembangan kewirausahaan. Kemitraan ini diwujudkan lewat coworking space yang dimiliki masing-masing, yakni EV Hive (milik East Ventures) dan BASH (milik SGInnovate).

Kedua coworking space tersebut akan menjadi kantor sebagai perlandasan startup masing-masing negara saat berencana ekspansi ke tingkat regional. Nantinya, startup akan mendapat tanda khusus yang dapat mereka gunakan untuk akses keluar masuk coworking space.

Selain itu, kemungkinan ke depannya akan ada program inkubasi yang khusus diadakan East Ventures dan SGInnovate sebagai medium untuk mempersiapkan startup sebelum benar-benar terjun. Startup juga akan mendapat peluang fasilitas pendanaan seri B ke atas yang diberikan oleh EDBI, perusahaan investasi milik Economic Development Board Singapura.

“Akan ada banyak kolaborasi yang bisa ditimbulkan dari kemitraan ini. Intinya kedua negara akan saling mendapat bantuan saat startup-nya akan ekspansi, sebab bantuan dari mitra lokal adalah hal terpenting yang dibutuhkan setiap startup saat ekspansi regional,” terang Managing Partner East Ventures Willson Cuaca, Selasa (25/4).

Willson melanjutkan pihaknya memilih Singapura sebagai negara tujuan ekspansi lantaran negara tersebut dinilai memiliki ekosistem startup yang sudah sangat baik. Ditambah lagi, Singapura sudah dikenal sebagai negara digital hub karena memiliki tingkat efisiensi yang tinggi.

Dia berharap bakal adanya transfer ilmu mengenai teknologi apa saja dari Singapura yang cocok untuk diterapkan di Indonesia. Transfer ilmu yang diberikan startup Indonesia untuk Singapura bisa berupa pendampingan untuk berbagi informasi tentang kultur dan budaya orang Indonesia.

Kendati demikian, Willson tidak bisa memprediksi akan menelurkan berapa banyak startup lokal yang bisa ekspansi ke Singapura. Menurutnya, tidak semua startup memiliki kesempatan untuk bisa ekspansi ke tingkat regional waktu yang singkat.

Kualitas produk yang baik lebih penting daripada mementingkan kuantitas startup yang ekspansi. Willson mencontohkan platform pencari pekerja lepas, seperti Sribulancer, memiliki peluang yang baik untuk ekspansi ke Singapura.

Saat ini EV Hive telah membantu pengembangan 36 startup dengan dua lokasi kantor di Jakarta Selatan dan BSD. Adapun enam di antaranya adalah startup dari Singapura. Willson menargetkan paling tidak ada tujuh coworking space EV Hive yang beroperasi tahun ini.

Previous Story

Platform Komunitas Investasi Stockbit Umumkan Perolehan Pendanaan Pra-Seri A (UPDATED)

Next Story

Audi Kembali Pamerkan Konsep Mobil Elektriknya, Kali Ini Berjenis Crossover

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Platform Web3 Singapura, AWST, Dapatkan Pendanaan Awal 26,4 Miliar Rupiah

AWST merupakan salah satu start-up Web3 yang berbasis di Singapura.
Startup energi terbarukan Xurya mengumumkan perolehan pendanaan Seri A sebesar $21,5 juta yang dipimpin oleh East Ventures (Growth Fund) dan Saratoga

Xurya Konfirmasi Pendanaan Seri A 308 Miliar Rupiah Dipimpin East Ventures dan Saratoga

Startup energi terbarukan Xurya mengumumkan perolehan pendanaan seri A sebesar