Perkembangan bisnis teknologi finansial di Indonesia semakin beragam bentuknya. Mulai dari bisnis peminjaman uang, payment gateway, dan lain-lain. Salah satu bisnis yang coba meramaikan hiruk pikuk bisnis teknologi finansial di Indonesia adalah Javanlabs. Menyasar masyarakat beragama Islam, Javanlabs menghadirkan layanan SyarQ, sebuah layanan yang disiapkan untuk melayani cicilan tanpa kartu kredit dengan konsep yang menghindari riba.
Layanan ini dikonsep dengan skema kredit murabahah, sebuah skema jual beli antara penjual dengan pembeli. Penjual membeli barang yang diperlukan oleh pembeli kemudian menjualnya dengan harga dan keuntungan yang telah disepakati antara penjual dan pembeli. Transparansi dan kesepakatan di awal.
Untuk penggunaannya sejauh ini hanya tersedia bagi pegawai di perusahaan yang bermitra dengan SyarQ. Dengan kata lain perusahaan harus mengetahui jika pegawainya melakukan kredit melalui layanan SyarQ. Perusahaan yang sudah bermitra dengan SyarQ wajib mengisi daftar anggota pegawai yang akan diberi fasilitas cicilan di SyarQ. Selain itu SyarQ juga terbuka bagi pemilik perusahaan untuk mendaftarkan perusahaannya sendiri sebagai mitra SyarQ.
Konsep yang ditawarkan SyarQ ini juga disebut akan membantu para penggunanya untuk bisa mendapatkan cicilan tanpa harus terdaftar sebagai pemegang kartu kredit. Dengan konsep syariah yang ditawarkan SyarQ akan memaparkan dengan jelas berapa harga barang yang dibayar, keuntungan yang diambil, dan besaran cicilan yang harus dibayarkan oleh pengguna.
Dijelaskan Product Development JavanLabs Reksa Pasha SyarQ mendapatkan keuntungan dengan mengambil selisih harga tunai dan harga cicilan ditetapkan di muka sebesar 2,5% (besarnya tidak berubah) dengan keuntungan lain yakni bebas ongkos kirim. Reksa mencontohkan misal harga tunai suatu barang di toko online adalah Rp10.000.000, SyarQ menjual barang tersebut dengan sistem cicilan selama waktu tertentu (1-12 bulan) sebesar Rp10.250.000. Pendapatan SyarQ adalah sebesar Rp250.000.
SyarQ juga menawarkan cara mudah untuk melihat besaran yang harus dibayarkan atau dicicil. Tinggal menyalin dan menempelkan tautan barang di e-commerce di aplikasi SyarQ kemudian sistem akan otomatis menampilkan harga dan jumlah cicilan yang harus dibayarkan.
“[…] SyarQ memberi kesempatan bagi masyarakat memenuhi kebutuhan secara kredit tanpa harus memiliki jaminan atau kartu kredit. Selain itu masyarakat tidak dibebani cicilan dengan bunga namun SyarQ mengambil sedikit keuntungan setiap barang. Karena keseluruhan harga barang ditetapkan pada awal hingga masyarakat dapat melihat harga awal, total cicilan dan selisih keuntungan yang diambil SyarQ. Masyarakat tidak perlu khawatir total harga cicilan terlalu mahal dan takut transaksi riba jika mengajukan cicilan di SyarQ,” tulis pihak SyarQ dalam rilisnya.
Dijelaskan Reksa saat ini SyarQ menyasar pegawai startup sebagai pangsa pasar mereka. Alasannya, para pegawai startup sudah memiliki penghasilan tetap hingga mampu untuk membayar cicilan. Selain itu pengawai startup juga dinilai cukup konsumtif untuk membeli barang terlebih gadget atau barang elektronik.