Seandainya Anda diharuskan untuk memilih satu saja teknologi charging untuk ponsel Anda, mana yang Anda pilih, wireless charging atau fast charging? Bagi saya, sebelum teknologi wireless charging jarak jauh bisa dinikmati secara massal, saya lebih memilih fast charging, apalagi kalau cara kerjanya seperti yang Meizu kembangkan berikut ini.
Di event MWC 2017 pekan kemarin, pabrikan asal Tiongkok tersebut mengungkap teknologi yang mereka juluki Super mCharge. Teknologi ini pada dasarnya mirip seperti Quick Charge 3.0 besutan Qualcomm atau TurboPower garapan Motorola, hanya saja kinerjanya jauh lebih cepat, sanggup mengisi baterai berkapasitas 3.000 mAh hingga penuh dalam waktu kurang dari 20 menit.
Secara teknis, Super mCharge mampu meneruskan energi sebesar 55 watt dalam tegangan 11 volt dan arus 5 ampere, jauh di atas TurboPower dengan 28,5 watt dan Quick Charge 3.0 dengan 18 W. 20 menit itu juga tergolong sangat singkat, dimana pada prakteknya Anda bisa mengisi baterai ponsel hingga penuh selagi Anda bersiap untuk pergi (mandi, ganti baju, dan lain-lain).
Meizu tentunya tidak lupa dengan faktor keamanan., apalagi mengingat baterai merupakan penyebab utama insiden meledaknya Note 7. Berdasarkan klaim Meizu, baterai yang menggunakan teknologi Super mCharge ini hanya akan mencapai suhu setinggi 39 derajat Celsius saja, lebih rendah dari Quick Charge 3.0 di angka 44 derajat.
Untuk merealisasikannya, Meizu juga akan menggunakan kabel USB dengan chip khusus yang lebih efisien sekaligus lebih aman. Sejauh ini belum ada informasi terkait ponsel apa yang akan mengadopsi teknologi ini, tapi kemungkinan besar Meizu akan mengimplementasikannya pada smartphone flagship berikutnya.