Dark
Light

Akamai: Kecepatan Internet Rata-Rata Indonesia Kini 6,4 Mbps

1 min read
December 19, 2016
Hasil riset Akamai perlihatkan peningkatan rerata konektivitas global yang meningkat / Akamai

Secara periodik dalam jangkauan kuartal (3 bulanan), lembaga riset Akamai mengadakan survei di seluruh dunia terhadap konektivitas internet dan beberapa komponen pendukung lain dalam kaitannya dengan penggunaan oleh konsumen. Pada laporan kali ini Indonesia masuk dalam beberapa highlight pembahasan, salah satunya terkait dengan sebaran kecepatan konektivitas broadband.

Dalam laporan tersebut disampaikan sebanyak 64% dari total pengguna di Indonesia masih menikmati kecepatan setara atau di bawah 4 Mbps. Berikutnya penikmat konektivitas di atas 10 Mbps hanya 12% dari total pengguna dan di atas 15 Mbps hanya ada 3,1%.

Jika mengambil data rerata kecepatan konektivitas, per kuartal ketiga ini Indonesia berada di urutan ke-63 secara global dengan kecepatan rata-rata 6,4 Mbps atau naik 115% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura berada di tempat teratas untuk negara-negara Asia.

Screen Shot 2016-12-18 at 11.10.23 PM

Terkait jumlah aktivasi konektivitas baru, di kuartal ketiga (Q3) tahun 2016, Akamai mencatat adanya kenaikan 0,7% secara global yakni mencapai 806 juta, mengalami kenaikan 6 juta pengguna dibanding dengan laporan kuartal kedua tahun ini. Indonesia masih menyumbang angka aktivasi yang minim, yakni hanya di kisaran 3 juta aktivasi.

Khusus untuk konektivitas mobile, secara global trafik bertumbuh sebesar 11% dengan rata-rata kecepatan tertinggi mencapai 23,7 Mbps dan terendah di kisaran 2,2 Mbps.

Hasil laporan di atas sejalan dengan apa yang tercatat dalam hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Oktober lalu pihaknya mengumumkan bahwa kini lebih dari separuh warga Indonesia telah menggunakan internet, atau totalnya mencapai 132,7 juta orang dari populasi sebesar 256,2 juta orang. Terkait persebarannya, sebanyak pulau Jawa (65%), Sumatera (15,7%), Sulawesi (6,3%), Kalimantan (5,8%), Bali dan Nusa Tenggara (4,7%), terakhir Maluku dan Papua (2,5%).

Previous Story

Punah Sebagai Platform, Vine Masih Akan Terus Eksis Sebagai Aplikasi Kamera

Next Story

Layanan Kesehatan On-Demand Medi-Call Beroperasi di Bali

Latest from Blog

Don't Miss

Tri Luncurkan Paket HappyFlex

Tri, salah satu operator seluler ternama di Indonesia, terus berkomitmen

Semakin Banyak Game dengan Ukuran 100GB, Bagaimana Bisa?

Dulu, ukuran game dibatasi oleh kapasitas media yang developer gunakan,