Dark
Light

BlackBerry DEVCON Asia 2011: Wawancara Seputar Tema Deploying Consumer and Enterprise Application

2 mins read
January 14, 2011

Masih seputar berita yang datang dari BlackBerry DEVCON Asia 2011, kali ini DailySocial berkesempatan untuk melakukan wawancara bersama dengan beberapa rekan media lain dengan Andrew Vardon & Johan Kramer seputar tema “Deploying Consumer and Enterprise Application”.

Sesi wawancara yang cukup santai ini dibuka dengan penjelasan dari Andrew Vardon Head of Aliances Asia Pasifik tentang perkembangan pengguna BlackBerry di Asia yang cukup pesat, as we know it. Dalam wawancara ini diungkapkan juga bahwa Asia Pasifik mengalami pertumbuhan yang paling pesat terutama dari jumlah handheld yang terjual, sedangkan untuk aplikasi, Asia Tenggara mengalami pertumbuhan yang pesat termasuk di Indonesia, dalam hal ini apikasi lokal.

Dan aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh pengguna juga sebagian besar adalah aplikasi yang digunakan secara terus menerus, bukan aplikasi yang di unduh kemudian di coba sebentar dan dihapus. Proses wawancara dijawab secara bergantian oleh Andrew Vardon & Johan Kramer.

Tentang Aplikasi dan Hubungannya dengan Pengembang Lokal

Ada beberapa pertanyaan pribadi yang saya tanyakan salah satunya tentang perilaku konsumen Indonesia dan hubungannya dengan aplikasi dari para developer, terutama untuk aplikasi berbayar.

Pengembang lokal (Indonesia) dikatakan oleh RIM, secara umum membuat aplikasi untuk visibility atau dengan kata lain utuk terlihat oleh pengguna lain, pengiklan atau klien. Jadi mereka menyediakan aplikasi gratisan di App World dengan tujuan untuk mendapatkan pemasukan dari sisi lain, bukan dari aplikasi secara langsung seperti iklan atau aplikasi yang dibuat khusus untuk perusahaan tertentu. Untuk aplikasi yang ada iklan, beberapa developer juga menyasar pengguna spesifik, sehingga menarik untuk pengiklan.

Pasar pengguna BlackBerry di Asia adalah consumer sedangkan diluar Indonesia adalah enterprise, pengembang aplikasi BlackBerry lokal lebih banyak untuk konsumen tetapi kini juga mulai bertumbuh pengembang yang membuat aplikasi untuk pangsa pasar enterprise.

Tentang Social Platform

Saat ini ada sekitar 33 juta orang (seluruh dunia) yang ada dalam komunitas BBM, dan Indonesia merupakan salah satu pengguna terbesar untuk layanan ini, RIM juga akan membuka platform sosial mereka ini sehingga berbagai aplikasi nantinya akan bisa menggunakan layanan BBM.

Dari sisi pengembang, RIM menganggap pengembang lokal akan jadi pemimpim pasar untuk pengembang aplikasi berdasarkan social platform ini, yang akan berfokus pada aplikasi sosial. Contoh penarapannya adalah, misalnya game, jadi pengguna bisa membagikan informasi dari game yang sedang dimainkannya, misalnya dia mendapatkan nilai tertinggi untuk level tertentu.

Social Platform ini juga akan berguna bagi aplikasi bisnis. Dengan pengguna BBM yang cukup banyak dan aktif, juga menjadi daya tarik ‘terbesar’ bagi pengguna lokal, akan menjadi menarik untuk melihat bagaimana para pengembang lokal akan memanfaatkan terbukanya apikasi sosial di BlackBerry ini ketika secara resmi diluncurkan RIM bagi pengembang lokal.

Tentang Peluang Bagi Para Pengembang

Meski tidak secara langsung disebutkan pada wawancara, namun penekanan pada para pengembang adalah salah satu fokus utama bagi RIM, terutama hubungannya dengan perangkat BlackBerry dan pertumbuhan aplikasi di App World mereka.

Beberapa fasilitas yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh para pengembang, yang diumumkan ada sesi utama hari pertama kemarin di BlackBerry DEVCON Asia 2011 adalah app world (yang akan dirilis versi baru), Payment Service SDK (beta) yang menawarkan cara baru utuk memonetisasi aplikasi mereka, serta advertising service.

Seperti yang dijelaskan pada pernyataan resmi kemarin, RIM juga menjelaskan beberapa hal berkaitan dengan dukungan atas para pengembang, termasuk di Indonesia seperti program beasiswa, termasuk juga dukungan bagi para pengembang yang mendekati almamater mereka untuk mengadakan program untuk menarik pengembang dari sekolah untuk membuat aplikasi di BlackBerry.

Kerja sama erat juga dijalankan dengan Adobe, termasuk merangkul para pengembang di Adobe User Group untuk mengembangkan aplikasi termasuk game yang akan tersedia di PlayBook.

Acara sesi BlackBerry DEVCON Asia 2011 sebagian besar berbicara hal teknis, selain dari teknologi terbaru juga berbagai penjelasan yang berhubungan dengan para pengembang, termasuk pengembang lokal, yang tentunya menjadi bagian penting, terutama untuk pertumbuhan aplikasi di App World. Menurut teman saya, salah seorang pengembang aplikasi untuk BlackBerry, pengembang aplikasi lokal untuk BlackBerry tumbuh sangat pesat, saat ini terdapat sekitar 30 pengembang lokal yang mengembangkan aplikasi untuk BlackBerry.

Wiku Baskoro

Penggemar streetphotography, penikmat gadget, platform agnostic gamers, build Hybrid.co.id to make impact.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Pernyataan Lanjutan Resmi dari RIM Seputar Masalah Pajak

Next Story

Mencoba BlackBerry PlayBook di BlackBerry DEVCON Asia 2011 (+ Video)

Latest from Blog

Don't Miss

Niko Partners: Pertumbuhan Industri Game Indonesia di 2023 Melambat

Game menjadi salah satu industri yang justru tumbuh selama pandemi

Niko Partners: Kondisi Industri Game dan Esports di Asia dan MENA

Asia merupakan salah satu kawasan paling penting di industri game.