Invasi ZenFone di tanah air dimulai sebelum serbuan brand-brand Tiongkok dengan smartphone-smartphone terjangkau mereka. Saat itu ZenFone merupakan salah satu handset paling dicari konsumen. Tetapi perubahan bisa kita rasakan semenjak Asus memperkenalkan penerusnya. Pelan-pelan, produsen Taiwan ini tampak ingin mulai merambah ranah yang lebih high-end.
Barulah di 2016, Asus tak lagi malu-malu menunjukkan niatannya. Lima device keluarga ZenFone 3 disingkap di Computex Taipei, disiapkan buat menerobos lini berbeda, dari mulai kelas menengah sampai model penantang iPhone. Dan tiga bulan selepas momen itu, Asus akhirnya menghadirkan perangkat-perangkat tersebut di Indonesia melalui acara pers di Nusa Dua Bali.
ZenFone 3 Deluxe
Sempat saya jajal di Computex, tidak heran jika Asus mengeluarkan segala kemampuan mereka untuk meramu handset flagship ini. Produsen menyediakan opsi pilihan layar AMOLED FHD 5,5- atau 5,7-inci, mengusung tubuh unibody bermaterial aluminium dan mengklaim Deluxe sebagai smartphone pertama dengan invisible antenna. Pendekatan tersebut dimaksudkan buat menghilangkan garis jeda yang berpotensi mengurangi keindahan penampilan. Deluxe memiliki rasio layar ke tubuh 79 persen dan di area tertipis hanya berketebalan 4,2-milimeter.
Berbicara fotografi, tim penciptanya menyematkan sensor Sony Exmor RS IMX318 23-megapixel dengan teknologi Pixel Master 3.0, OIS, dan lensa f/2.0. Selain handal buat mengambil gambar-gambar still dibantu puluhan filter dan mode manual sampai Super Resolution 92-Mp, kamera tersebut sanggup merekam video 4K. Dan di depan, Anda bisa menemukan kamera 8-Mp f/2.0.
Di presentasi, Asus berkali-kali mengomparasi langsung kapabilitas ZenFone 3 Deluxe dengan iPhone dan Galaxy S7, baik dari sisi desain maupun performa. Seperti sejumlah tipe lain, varian Deluxe mempunyai sub-model dengan spesifikasi berbeda, yakni SoC Qualcomm Snapdragone 821, 820 atau 625, RAM 6GB atau 4GB, serta flash memory 128GB plus storage sampai 256GB.
ZenFone 3 Ultra
Menciptakan tablet premium ‘pendukung hiburan mobile‘ tampaknya menjadi fokus Asus dalam meramu Ultra. Dan di sana, perhatian besar produsen curahkan pada layar sekaligus mencari jalan terbaik agar ukurannya tetap ramping. Hasilnya, mereka berhasil menimalisir lebar (93,9mm) dan menjaga rasio screen-to-body-nya berada di 79 persen. Display 6,8-inci FHD tersebut dibekali teknologi Asus Tru2Life sehingga tajam, mempunyai kontras tinggi, bebas blur, dan tetap terlihat jelas saat dipakai di bawah sinar matahari.
Asus sempat mencoba memaksimalkan kinerja audio di beberapa tablet mereka, misalnya ZenPad 7. Untuk menopang fungsi hiburan ZenFone 3 Ultra, Asus turut membubuhkan audio SonicMaster 3.0 dengan speaker Dual 5 magnet dan sepasang amplifier. Speaker tersebut dijanjikan 2,4 kali lebih lantang dan menyajikan output 400 persen lebih bertenaga dari tablet biasa.
Hardware-nya juga tidak main-main. ZenFone 3 menyimpan teknologi kamera serupa Deluxe (Sony IMX 318 23-Mp), ditenagai SoC Qualcomm Snapdragon 652, RAM 3GB atau 4GB, memory internal 32GB sampai 128GB (bisa diekspansi hingga 2TB), dan dilengkapi baterai 4.600mAh buat menunjang layarnya yang lebar.
ZenFone 3
Merupakan poster boy sekaligus hero product keluarga ZenFone 3, bagi saya, handset ini mempunyai desain terbaik. Ia ditujukan buat menggoda segmen konsumen kelas menengah, dan Asus terang-terangan bilang bahwa ZenFone 3 adalah alternatif lebih baik dari Samsung Galaxy A7, mengalahkan produk raksasa Korea itu berdasarkan performa, grafis, serta daya tahan baterai.
Asus memanfaatkan Corning Gorilla Glass 3 2.5D di kedua sisi device, ditambatkan pada tubuh unibody tipis (7,7mm) berbahan logam tanpa sudut. Rancangannya bukan lagi ‘penyempurnaan’ dari tipe sebelumnya, melainkan perubahan besar-besaran. Namun meski perangkat berbeda dari sebelumnya, saya sangat menyukai wujud baru ini karena memberikan rasa premium untuk produk yang sebetulnya terjangkau, apalagi ditambah kehadiran port USB type-C.
ZenFone 3 ialah smartphone pertama yang dipersenjatai Qualcomm Snapdragon 625 dengan proses fabrikasi 14nm. Dibanding 28nm, SoC ini memberikan performa 50 persen lebih besar dan mengonsumsi daya 35 persen lebih irit. Seperti Deluxe, ZenFone 3 terdiri atas beberapa model lagi, berlayar 1080p 5,2- atau 5,5-inci, RAM 3GB atau 4GB, storage internal 32GB sampai 64GB, serta berbaterai 2.600mAh atau 3.000 mAh.
Kameranya sendiri tidak secanggih Deluxe atau Ultra, tapi masih tetap mumpuni, dengan sensor Sony Exmor RS IMX298 16-megapixel f/2.0, dipadu laser autofocus dan sistem optical image stabilizer (OIS) empat-poros – yaitu sumbu x, y, pitch dan yaw.
ZenFone 3 Max & ZenFone 3 Laser
Tak berbeda dari pendahulunya, ZenFone 3 Max dititikberatkan pada performa baterai dan fungsi power bank buat handset Anda yang lain, menyimpan baterai lithium polymer 4.130mAh. Racangan versi ketiga ini mengejutkan saya karena hampir menyerupai Redmi Note 3, terutama pada bingkai glossy metalik dan grille speaker di punggung. Asus mencantumkan layar 5,2-inci 720p 2,5D di tubuh unibody metalik. Untuk Max, Asus menggunakan SoC Mediatek MT6737M.
Versi Laser juga tidak ketinggalan memperoleh facelift unibody metalik dengan layar 2.5D, menawarkan display 5,5-inci FHD. Produk menyuguhkan kamera 13-Mp berlensa f/2.0 5P, dilengkapi fitur long exposure 32 detik, sistem autofocus TriTech dan sensor RGB color correction. Di bagian dalam, ZenFone 3 Laser dibekali Qualcomm Snapdragon 430, RAM 4GB, flash memory 32GB serta baterai 3.000mAh.
Di bawah ini Anda bisa melihat daftar harga dan info ketersediaan masing-masing model di Indonesia:
- ZenFone 3 Deluxe Special Edition (ZS570KL) Desember – Rp 11,1 juta
- ZenFone 3 Deluxe 5.7 (ZS570KL) Desember – Rp 9,1 juta
- ZenFone 3 Deluxe 5.5 (ZS550KL) Desember – Rp 6,1 juta
- ZenFone 3 Ultra (ZU680KL) – Rp 8,1 juta
- ZenFone 3 5.5 (ZE552KL) Oktober – Rp 5,1 juta
- ZenFone 3 5.2 4GB (ZE520KL) Oktober – Rp 4,4 juta
- ZenFone 3 5.2 3GB (ZE520KL) September – Rp 4,1 juta
- ZenFone 3 Laser 5.5 (ZC551KL) November – Rp 3,4 juta
- ZenFone 3 Max 5.2 3GB (ZC520TL) Desember – Rp 2,4 juta
- ZenFone 3 Max 5.2 2GB (ZC520TL) Oktober – Rp 2,2 juta