Dark
Light

4 Langkah Esensial Mengubah Ide Jadi Bisnis Nyata

2 mins read
August 29, 2016
Empat langkah esensial mengubah ide jadi bisnis nyata / Pixabay

Menjadi hal yang mengerikan bila ide Anda diacuhkan oleh orang lain. Mereka hanya menganggap ide bisnis yang Anda ajukan tidak lebih dari sekedar ide saja. Padahal, banyak orang yang rela menginvestasikan uangnya demi menyelesaikan masalah umat manusia.

Untuk menyukseskan ide agar dapat menjadi bisnis nyata, dalam tulisan ini dipaparkan empat langkah esensial agar ide Anda bisa diterima calon investor dan konsumen.

Buat dalam angka

Angka akan lebih membawa dampak emosional di telinga pendengar dibandingkan melakukan khotbah yang sempurna. Coba perhatikan contoh kalimat berikut: Secara potensi ada $70 miliar terperangkap akibat limbah di Afrika. Startup kami bertujuan untuk mendaur ulang sampah menjadi uang tunai.

Bandingkan dengan kalimat ini: Kami ingin membersihkan banyak jalan di Nigeria. Mana yang menurut Anda lebih menarik?

Tentu saja yang kalimat pertama. Bisa dipastikan setelah calon investor mendengarnya, banyak yang gatal ingin mendengar berapa banyak return yang didapat dari uang yang mereka investasikan. Namun, tidak banyak dari mereka akan menanyakan hal tersebut langsung di hadapan Anda. Akan tetapi, banyak pakar penggalang dana startup memberitahu langsung hal-hal yang ingin didengar oleh investornya, misalnya berapa banyak persentase keuntungannya dan lain-lain.

Ketika Anda berpikir bagaimana menjual ide, cobalah gunakan angka karena dianggap lebih jujur dan menarik dalam menyampaikan pesan.

Tunjukkan permasalahan

Banyak orang yang tidak bergerak sebelum mendengar ada bahaya. Hanya dengan menunjukkan ide ke orang lain, belum tentu membuat membuat mereka langsung tergerak. Dengan kata-kata pemasaran yang mujarab pun belum tentu berhasil, bila salah strategi.

Namun, coba dengan cara ini: Anak muda generasi masa depan bangsa akan mengalami resesi akibat sebagian besar dari mereka gagal mengambil studi ekonomi dengan serius.

Metode pendekatan problem-tackling memang akan sangat bergantung pada keyakinan mendasar dari konsumen itu sendiri. Pada umumnya konsumen akan membeli suatu produk bila masalahnya sudah cukup pelik. Anda bisa menggunakan teknik pemasaran seperti ini untuk menarik investor baru.

Namai merek produk dengan nama terbaik

Merek sebuah produk dimulai dari penamaan judul. Menamai ide yang Anda ciptakan menjadi suatu merek produk, menjadi penentu seberapa serius Anda dengan pekerjaan ini. Jangan biarkan ide Anda menjadi hancur karena salah menamai merek produk.

Sebagian besar entrepreneur menganggap aspek ini dengan ringan. Mereka berpikir ide yang luar biasa harus mampu berdiri sendiri. Padahal, tidak demikian. Tahap ini menjadi paling penting bagi masa depan startup Anda.

Buat roadmap

Jangan pernah melakukan pitching ide ke investor sebelum membuat roadmap bisnis. Anda perlu membuat strategi bisnis dengan matang, mulai dari strategi pemasaran saat sounding ke calon investor. Roadmap yang Anda buat harus menguraikan langkah-langkah yang akan diambil, mengidentifikasi potensi rintangan, dan bagaimana mengatasinya.

Mulai dari formulasi ide (ideation). Jika Anda sedang mencari investor, artinya Anda sudah melewati fase awal ini. Namun, Anda tetap perlu menelusuri kembali langkah ini jika investor potensial Anda punya alasan untuk melewati bisnis yang Anda tawarkan.

Kemudian, pitching ide. Strategi internal Anda harus menjelaskan bagaimana mengevaluasi ide untuk bisa mendapatkan investor yang tepat. Pitching ide ke investor yang salah, turut mempengaruhi pijakan bisnis Anda.

Pendanaan (funding). Strategi pendanaan harus Anda buat dengan sangat serius. Tunjukkan ke calon investor bagaimana strategi Anda, meski mereka sudah mengatakan tidak kepada Anda.

Prototype. Setelah Anda mendapatkan pendanaan, berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk mengembangkan prototype versi pertama? Anda harus menyajikannya dalam bentuk timeline yang feasible agar investor bisa bekerja sama dengan Anda.

Strategi pemasaran
. Tanpa komponen ini, semua roadmap akan percuma. Mayoritas investor tidak akan mengambil langkah mundur bila Anda tidak menyajikan rencana untuk dibagikan, termasuk strategi pemasaran online.

Model pendapatan
. Investor ingin melihat bagaimana niat Anda mengembalikan uang mereka yang dibangun dari berbagai jaminan yang Anda berikan.

Terakhir, exit strategy. Banyak ide brilian gagal di tengah jalan. Meskipun Anda terlihat menyerahkan sepenuhnya ide sebagai kontrol bisnis, paling tidak investor perlu tahu apakah ada rencana darurat (contingency plan) jika perusahaan Anda terancam gagal. Mungkin Anda memilih jalan IPO, menjual perusahaan, atau lainnya.

Previous Story

Sasar Konsumen Berusia Lebih Muda, Electronic Solution Hadirkan Situs E-commerce

Next Story

DScussion #63: UangTeman dan “Fintech 3.0”

Latest from Blog

Don't Miss

Belajar Mobile Photography, Kiat Memotret dengan Kamera Smartphone

Belajar Mobile Photography, Kiat Memotret dengan Kamera Smartphone

Mobile photography adalah salah satu skill penting yang perlu dikuasai

Tips Streetphotography dengan Ponsel 

Kami berbincang dengan mentor dari acara workshop foto Hybrid tentang