Tren virtual reality benar-benar membeludak tahun ini. Maka dari itu, wajar apabila ada begitu banyak pihak yang menawarkan ide-ide menariknya masing-masing kepada konsumen, seperti salah satunya startup asal Tiongkok bernama Pico ini.
Mereka memperkenalkan sebuah virtual reality headset yang cukup unik. Namanya Pico Neo. Headset-nya tak dilengkapi slot untuk menyelipkan smartphone, dan ia pun juga tidak dibekali komponen lain selain display.
Lalu bagaimana Neo bisa menyajikan pengalaman VR pada penggunanya? Rahasianya terletak pada unit controller-nya yang sepintas terlihat seperti milik Super Nintendo. Di dalamnya bernaung spesifikasi ala smartphone flagship, utamanya adalah chipset Qualcomm Snapdragon 820.
Yup, controller ini mengemas prosesor quad-core 2,2 GHz, GPU Adreno 530, RAM 4 GB, storage 32 GB – plus slot microSD untuk ekspansi – dan sistem operasi Android 6.0. Ia turut dibekali baterai berkapasitas 5.000 mAh, yang diklaim bisa dipakai untuk bermain selama 3 jam nonstop.
Untuk memakainya, pengguna tinggal menghubungkan controller ke headset via sambungan kabel. Headset-nya sendiri dibekali panel layar dengan resolusi 1200 x 1080 pixel untuk masing-masing mata, dengan refresh rate 90 Hz dan sudut pandang 102 derajat. Karena hanya mengemas panel layar, tentunya ia tidak akan terasa berat ketika dipasangkan di kepala.
Pico tidak lupa menyertakan aksesori opsional berupa Tracking Camera dan Tracking Beacon, yang bisa dibilang terinspirasi oleh PlayStation Camera dan Move Controller.
Meski kedengarannya menjanjikan, masalah yang mungkin dijumpai Pico Neo adalah perihal konten, mengingat ia berbasis Android. Pun begitu, Pico menjelaskan bahwa headset-nya juga kompatibel dengan PC, meski tidak ada keterangan apakah ia mendukung platform SteamVR atau yang lainnya.
Pico Neo rencananya bakal dirilis pada musim panas mendatang seharga 3.399 yuan, atau sekitar Rp 7 juta, sudah mencakup controller dan headset. Headset-nya sendiri akan dijual terpisah seharga 1.899 yuan, atau sekitar Rp 3,9 juta.