Sejumlah startup di Indonesia seperti Go-Jek, Uber dan Grab terjun dan secara serius menggarap bisnis layanan on-demand yang sejauh ini terlihat menjanjikan. Jenis layanan ini disukai karena kehadirannya menjawab kebutuhan banyak konsumen terutama di kota-kota besar yang memang cenderung menginginkan hal-hal instan dan ruang gerak yang dibatasi oleh tuntutan pekerjaan. Pemesanannya pun mudah karena sebagian besar dapat dilakukan melalui aplikasi mobile.
Selain ketiga nama di atas, ada beberapa startup Indonesia yang nimbrung ke ranah ini khususnya di sektor logistik, menawarkan layanan antar-jemput barang mulai yang berukuran kecil dengan kendaraan roda dua hingga roda empat, berupa truk yang ditawarkan oleh Go-Box, JET dan Etobee.
Berikut adalah 5 layanan on-demand logistik yang ditawarkan oleh startup-startup asal Indonesia, 4 diantaranya telah hadirkan aplikasi mobile, satu lewat web dan tengah menyiapkan aplikasi.
Go-Box dari Go-Jek
Selain ojek sebagai layanan utamanya, Go-Jek juga punya layanan lain yang dinamai Go-Box. Ini adalah layanan yang menawarkan jasa angkut dan pengiriman barang dengan jumlah pengemudi mencapai 3000 orang dan 85 perusahaan logistik (Oktober 2015).
Tarif Go-Bok didasarkan oleh jarak tempuh, jarak tempuh di atas 25 km akan dikenakan biaya Rp.4.000/km (small trucks), Rp.4.500/km (small box trucks) dan Rp.5,000/km (large dumps). Go-Box juga menyediakan asuransi apabila terjadi kerusakan atau kehilangan barang berupa santunan senilai 10 juta Rupiah. Nantinya saat pemesanan juga bisa ditambahkan premi asuransi sesuai dengan nilai barang yang ingin dikirimkan
Etobee
Etobee menawarkan diri sebagai pilihan baru dalam hal layanan logistik. Tak main-main, Etobee memulai debut dengan meyakinkan dengan modal 1000 armada yang terdiri dari motor, vans dan truk. Wilayah yang dilayani Etobee baru mencakup Jadetabek (Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi).
Aplikasi yang disediakan Etobee memungkinkan pelanggan melakukan pengiriman barang di manapun dan kapanpun dengan lebih mudah. Sistem aplikasi mobile Etobee secara otomatis akan mencari kurir terdekat yang tersedia dalam jangka waktu kurang dari dua menit.
Blu-Jek
Seperti Go-Jek, selain menawarkan jasa antar penumpang mereka juga mempunyai layanan antar jemput barang yang dinamai Blu-Courier. Blu-Jek mengklaim layanannya lebih baik hal menjaga privasi pelanggan melalui metode pembayaran cashless atau tanpa uang tunai.
Mengawali langkahnya dengan seribu armada, Blu-Jek memulai layanannya di seputaran Jabodetabek dengan promo gratis selama sebulan untuk jarak 6 km pertama, selebihnya dikenakan tarif flat Rp. 25.000. Berikutnya, tarif normal Blu-Jek dipatok Rp 20.000 untuk lima kilometer pertama dan Rp 4.000 per kilometer berikutnya.
Arkos
Arkos atau Armada Kosong adalah startup yang berfokus pada layanan on-demand di bidang logistrik yang menggunakan armada berukuran besar, truk. Mengusung prinsip yang sama dengan layanan sejenis, Arkos ingin mewadahi pemiliki barang dan kendaraan untuk bertemu dan saling memenuhi kebutuan masing-masing. Berhubung layanan ini baru beroperasi, saat ini Arkos baru menawarkan akses layanan ke situs web, belum berupa aplikasi mobile. Namun dalam waktu dekat dua platform Android dan iOS juga akan mengudara.
Web: Armada Kosong.
JET
Startup Indonesia yang menawarkan layanan on-demand logistik sepanjutnya adalah JET atau Joint Express Transport. Bergerak di bidang ride-sharing dan juga pengiriman, JET menawarkan empat layanan, yaitu JETride, JETcourier, JETpickup, dan JETbox. Pelanggan dapat memilih jenis pembayaran sendiri, antara lain tunai, kartu kredit, dan JETwallet yang dapat diisi ulang melalui e-cash Mandiri.
Sumber gambar header: Shutterstock.