Dark
Light

HackerspaceBDG, Satu Lagi Hasil Karya Anak Bandung

2 mins read
November 11, 2010

Jika Rama menuliskan bahwa Bandung akan menjadi perhatian dunia, well, untuk beberapa hal mungkin sudah dan saya yakin akan terus menjadi perhatian, bukan hanya karena WorldcampID yang akan diselenggarakan di Bandung, bukan juga hanya karena Sarah Lacy juga mampir ke kota ini untuk bertemu dengan beberapa startup asal Bandung, tetapi kini bertambah lagi dengan karya anak-anak Bandung yang tergabung dalam FOWAB, Hackerspace Bandung (HackerspaceBDG).

FOWAB adalah singkatan dari Forum Web Anak Bandung yang secara rutin menggelar acara yang berhubungan dengan dunia web. Mereka telah mengadakan tiga kali acara FOWAB dan, meski acara keempat agak molor dari jadwal rutin mereka yang menggelar acara setiap 3 bulan sekali, kini mereka hadir dengan Hackerspace Bandung yang terletak di Jl. Taman Sari No. 3 Bandung, berjarak hanya beberapa meter dari Kampus Unisba – Taman Sari.

Apa itu HackerspaceBDG, dari blog FOWAB dijelaskan bahwa hackerspace ini merupakan adalah sebuah tempat yang dirancang seperti kantor, di mana teman-teman bisa datang untuk bekerja dan menggunakan fasilitas yang telah disediakan. Tidak ada sistem sewa hanya, Hackerspace Bandung ini menyediakan beberapa dedicated space, dengan fasilitas meja-kursi untuk mereka yang ingin menggunakan tempat,kapan saja mereka membutuhkannya. Sistem dedicated space ini bersifat donasi.

Hackerspace ini diprakarsai oleh dua orang yang aktif di FOWAB juga, yaitu Reza Prabowo dan Yohan Totting. Dari penjelasan mereka, hackerspace ini bukan diarahkan sebagai sebuah bisnis penyewaan kantor, tetapi semua dana yang masuk, yang didapatkan dari dedicated space tadi akan digunakan untuk pengembangan hackerspace itu sendiri.

Hackerspace ini juga menjadi semacam program kerja FOWAB dan menjadi salah satu sumbangsih yang diberikan pada komunitas, hackerspace juga tidak seseram namanya dan terbuka tidak hanya untuk para developer saja, tetapi Reza mengatakan, ada beberapa studio serta perseorangan yang ‘mengambil’ dedicated space di Hackerspace Bandung ini, beberapa diantaranya adalah penulis.

Saat saya menulis artikel ini, ruangan hackerspace masih dalam taraf renovasi, foto diatas ditujukan untuk memberikan gambaran akan posisi serta ruang yang tersedia, rencana peresmian tempat ini adalah minggu depan, DailySocial dipastikan hadir dan akan meng-update foto Hackerspace Bandung ini.

Nantinya akan ada sekitar 8 dedicated space, 6 diantaranya telah direservasi oleh Ravewarior Studio yang mengembangkan Ngubek.com, ThinkRooms yang membuat aplikasi RServe.me, Galenic yang mengembangkan Gamelan, Maradilla salah satu penulis yang mengkampanyekan ’30 hari menulis’, Dian Ara salah satu penulis di situs game lokal, Parkour Bandung serta beberapa orang lagi yang siap bergabung di Hackerspace Bandung ini.

Berikut sketsa tiga dimensi dari tampilan akhir ruang HackerspaceBDG.

Reza dan Yohan juga merupakan dua orang yang hadir di Seedcamp Singapore dengan membawa bendera RServe.me, dari sanalah inspirasi tentang mendirikan hackerspace hadir, dan akhirnya mereka mewujudkannya sekarang dan manggabungkan dengan program dari FOWAB.

Donasi untuk dedicated space adalah sebesar Rp 250.000/bulan untuk satu dedicatd space, dengan fasilitas meja dan tempat duduk, ruang ber-AC, air minum, akses internet serta tentu saja aura kreatif yang muncul dari kantor bersama dan komunitas. Untuk lokasi juga cukup strategis, dekat dengan jalan utama keluar pintu tol dari Jakarta, dekat dengan pusat kota serta pusat perbelanjaan Bandung Indah Plaza –  Bandung Electronic Centre, tempat makan bahkan Circle K.

Meski tidak berhubungan langsung dengan fungsi dari Hacekerspace, satu hal yang mungkin menjadi masalah adalah, jalan akses utama merupakan wilayah macet pada jam sibuk atau jam kuliah, karena lokasinya dekat dengan dua kampus, Unisba dan UNPAS. Parkir motor juga hampir selalu penuh, namun Reza dan Yohan, yang juga mengkampanyekan GeekToBike, punya solusi jitu, mereka akan menyediakan tempat parkir sepeda, jadi masalah tempat parkir bisa diatasi asalkan membawa sepeda. 🙂

Kemunculan hackerspace ini bagi saya sendiri, yang juga orang Bandung memberikan sebuah harapan baru akan pengembangan komunitas, Bandung yang banyak dikenal sebagai ruang kreatif dan menjadi gudang talenta untuk berbagai bidang, termasuk yang berhubungan dengan web juga pengembang game punya ruang tambahan dalam berkreasi, kini selain kafe, perpustakaan, ruang publik, galeri, toko buku, kemunculan hackerspace bisa menambah titik baru yang bisa berkembang menjadi komunitas, yang di kemudian hari bisa menjadikan kota Bandung berbunga kembali, bukan bunga dalam bentuk lubang dan kemacetan jalanan, tetapi dengan perkembangan yang postitif bagi dunia internet, yang diharapkan juga akan memberi masukan positif untuk perkembangan startup lokal.

Stay tuned untuk update berita terbaru dari hackerspace ini, lengkap dengan foto di DailySocial. Tautan lokasi HackerspaceBDG di Google Maps bisa dilihat di sini, serta akun Twitter mereka @hackerspacebdg.


Disclosure: Saya sendiri bersama dengan teman saya, sesama penulis, melakukan reservasi untuk satu meja- dedicated space di Hackerspace Bandung ini.

Wiku Baskoro

Penggemar streetphotography, penikmat gadget, platform agnostic gamers, build Hybrid.co.id to make impact.

6 Comments

  1. Good luck buat teman-teman FOWAB di Bandung. Andaikan ada di Jabotabek, saya pasti langsung reservasi 1 tempat karena memang butuh yang seperti ini buat kantor yang sifatnya personal & kreatif. Kalau bolak-balik ke Bandung lumayan juga capeknya 🙂

  2. Wiiih.. kereeeen!! disurabaya pengen banget juga kayak gini tapi bisa g yah, masalah dana jadi masalah utama 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Komikoo.com: Komunitas Komik Bagi Pecinta Komik dan Komikus Lokal

Next Story

Foursquare Perbaharui Tampilan Web, Fokus Pada Aspek Pertemanan

Latest from Blog

Don't Miss

Rukita Co-Living

Konsep Co-Living Makin Diminati, Rukita Perbarui Aplikasi Targetkan Komunitas

Konsep hunian co-living menjadi semakin diminati, terutama di kota-kota besar

Social Commerce Mendapat Momentum di Indonesia Berkat Pengguna di Daerah

Danik Indriati adalah seorang ibu rumah tangga yang bekerja sebagai