Dark
Light

Tiket.com Lebih Agresif Lebarkan Sayap di Tahun 2016

2 mins read
December 30, 2015

Tahun 2015 merupakan tahun yang luar biasa bagi industri digital di Indonesia. Banyak intrik dan drama menarik yang menyita perhatian dan ditambah dengan bumbu-bumbu cerita pencapaian para pelaku industri startup digital tanah air. Tiket.com (selanjutnya disebut Tiket) adalah salah satunya. Mengklaim tumbuh lebih dari 100 persen di tahun 2015, Tiket berencana untuk lebih agresif tahun depan dengan membuka kantor-kantor perwakilan baru di luar Jakarta. Mereka juga ingin menjangkau negara-negara di luar Asia Tenggara dengan bekerja sama dengan lebih banyak maskapai penerbangan asing.

Yang dicapai Tiket di tahun 2015

Industri digital di Indonesia, khususnya layanan e-commerce, tengah tumbuh dengan seksi tahun ini meski sempat dilanda beberapa drama yang datang dari sisi pemerintah ataupun pemainnya. Tiket, sebagai salah satu pemain e-commerce yang bergerak di bidang travel online pun merasakan cipratan pertumbuhan tersebut dan mengklaim telah tumbuh lebih dari 100 persen di tahun 2015.

Di awal tahun, Tiket sendiri memang ingin gencar berpromosi dan menargetkan untuk mendapatkan kenaikan penjualan tiga kali lipat dari tahun 2014 yang mencapai 1,9 juta transaksi tiket. Hasilnya, Tiket merasakan pemesanan hotel tumbuh hingga 300 persen, sementara tiket penerbangan naik melebihi 150 persen dari tahun sebelumnya dengan sumbangan terbesar dari maskapai low cost.

Co-Founder dan Chief Communication Officer Tiket Gaery Undarsa mengatakan, “Yang pasti pertumbuhan kami lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Tahun depan, ekspetasi kami akan lebih besar dari tahun ini, karena faktor makro ekonomi Indonesia terlihat sudah mulai lebih baik sekarang.”

“Ke depan, tumbuh kembangnya travel online Indonesia juga ditentukan oleh dukungan dari regulasi yang mampu mendorong tumbuhnya travel online Indonesia sebagai salah satu aset ekonomi kreatif bangsa. Kami yakin pemerintah akan mengembangkan tata kelola yang lebih baik sebagai upaya mengatur soal kepemilikan e-commerce untuk melindungi pertumbuhan e-commerce Indonesia,” tambahnya.

Sebagai informasi, selama tahun 2015 Tiket juga membangun beberapa kemitraan strategis dengan beberapa pemain industri digital lainnya seperti elevenia dan Kaskus. Secara total, menurut Gaery, sudah ada 10.000 mitra agen yang bergabung dengan Tiket. Selain itu, Tiket juga mengklaim telah menjalin kemitraan dengan 14 maskapai penerbangan, lebih dari 180 ribu hotel, 15 perbankan, dan memperkuat kemitraan dengan PT Kereta Api Indonesia.

Fokus dan rencana tahun 2016

Dengan pertumbuhan bisnis positif yang ditunjukkan pada tahun 2015 ini, Tiket cukup optimis dapat tumbuh lebih besar di tahun 2016 nanti. Selain menargetkan untuk dapat tumbuh dua kali lipat atau lebih tahun depan, Tiket juga berencana untuk lebih agresif dalam ekspansi wilayah jangkauan operasionalnya.

Berdasarkan data yang dikeluarkan MasterCard dan CresentRating, negara-negara dengan populasi Muslim yang besar, termasuk Indonesia di dalamnya, memiliki potensi senilai $200 miliar di tahun 2020 untuk segmen travel.

Gaery mengatakan, “Kami akan memperkuat perkembangan transaksi di Jakarta [di tahun 2016] dan membidik beberapa kota besar di luar Jakarta yang merupakan potensi besar mengingat kebutuhan tiket perjalanan maupun reservasi akomodasi dari kota-kota lain tersebut cukup kuat.”

“Tahun ini, kami memang masih main di maskapai regional ke negara-negara Asia Tenggara dan Jepang saja. Tapi untuk tahun depan kami akan bekerja sama dengan berbagai maskapai luar negeri, jadi tujuan penerbangan bisa sampai Amerika dan Eropa,” tambahnya.

Sayangnya untuk ekspansi bisnis regional Gaery masih enggan mengungkap kota mana saja yang akan dibidik untuk pembukaan kantor perwakilan. Meski demikian, Gaery menyebutkan saat ini kota-kota seperti Denpasar, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, dan Bandung adalah kota-kota yang berada di daftar Top 5 Tiket karena merupakan tujuan wisata favorit pengguna.

Di 2016 emerintah fokus pada fixed broadband / Shutterstock
Previous Story

Pemerintah Fokus ke Fixed Broadband Tahun Depan

Next Story

Kitabisa Berhasil Galang Dana Masyarakat 7,2 Miliar Rupiah Sepanjang 2015

Latest from Blog

Don't Miss

Startup pengembang teknologi imersif Arutala memproduksi aplikasi berbasis teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Mix Reality (MR), PC Simulator, hingga 360° Video untuk berbagai sektor bisnis

Komitmen Arutala Percepat Implementasi Teknologi Imersif untuk Bidang Edukasi

Sebelum istilah metaverse ramai dibicarakan, banyak pihak yang skeptis dengan
Jajaran founder VCGamers / VCGamers

VCGamers Dapat Pendanaan 37,3 Miliar Rupiah, Hadirkan Platform Social Commerce dan NFT untuk Game

VCGamers merupakan sebuah platform social commerce untuk pemain game. Baru-baru