Dark
Light

Aplikasi Android Kini Bisa Dijalankan di Desktop via Browser Chrome

1 min read
April 6, 2015

Tak bisa dipungkiri bahwa Android merupakan sistem operasi mobile paling populer di dunia. Secara teori, hal ini berarti para developer aplikasi bisa menjual software racikannya ke jutaan pengguna perangkat Android – sebuah peluang bisnis yang amat menggiurkan.

Google tampaknya akan terus membuat peluang bisnis tersebut makin menarik lagi. Bulan September kemarin, mereka merilis tool bernama ARC (App Runtime for Chrome) bagi para developer. Idenya adalah menyiapkan aplikasi-aplikasi Android untuk bisa dijalankan di berbagai OS desktop melalui browser Chrome, baik itu Chrome OS, Windows, Mac OS X atau Linux sekalipun.

Meski masih dalam tahap beta, ARC sudah terbukti sanggup mengemas aplikasi Android untuk bisa dijalankan di browser Chrome tanpa memerlukan coding tambahan yang rumit dari sang developer. Namun Google telah membawa potensi ARC ke tingkat yang lebih tinggi.

arc-welder
Sumber: Ars Technica

Mereka merilis ARC Welder, sebuah aplikasi untuk browser Chrome yang mampu mengubah aplikasi (APK) Android apapun menjadi aplikasi native untuk Chrome. Aplikasi ini memang ditujukan bagi para developer, dan sejauh ini masih butuh penyempurnaan lebih lanjut.

Info menarik: Aplikasi Android Pilihan Edisi 23 – 29 Maret 2015

Beberapa aplikasi, seperti Twitter dan Candy Crush Soda, sudah bisa berjalan dengan sempurna, tetapi sebagian lain yang bergantung pada Google Play Services belum bisa digunakan. Salah satu contohnya adalah aplikasi yang memerlukan in-app purchase.

android-app-chrome-02
Sumber: Ars Technica

Singkat cerita, agar sebuah aplikasi Android bisa berjalan sempurna di Chrome, ARC masih perlu dijejali kompatibilitas dengan Play Services yang lebih lengkap.

Lalu apa arti semua ini bagi para konsumen? Well, salah satunya adalah, ke depannya kita mungkin bisa bermain game Monument Valley – yang hanya tersedia untuk iOS dan Android – menggunakan, misalnya, MacBook Air, atau laptop apapun dengan bantuan browser Chrome dan ARC.

Bagi para developer, ARC memungkinkan mereka untuk membuat sebuah aplikasi Android, yang kemudian bisa didistribusikan ke perangkat desktop apapun yang menjalankan browser Chrome – tidak menutup kemungkinan juga untuk tablet berbasis Windows. Satu aplikasi, untuk hampir semua platform.

Sumber: Ars Technica dan The Verge. Gambar header: The Verge.

Glenn Kaonang

Gamers, proud daddy, entering web3 with critical mindset.

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

[Rumor] Bocoran Foto Ungkap Keberadaan Oppo Find 9 dan Fitur Barunya

Next Story

Tiga Tips Bernhard Subiakto untuk Membangun Startup dan Memperoleh Pendapatan Stabil

Latest from Blog

Don't Miss

Gemini Live Bahasa Indonesia

AI Google “Gemini Live” Kini Dapat Berbicara Bahasa Indonesia

Seiring semakin populernya penggunaan AI di berbagai perangkat, Google juga
Perbandingan Xiaomi 14T dan Xiaomi 14T Pro

Jangan Salah Pilih, Ini Perbandingan Xiaomi 14T dan Xiaomi 14T Pro Terbaru dengan Kamera Leica

Xiaomi Indonesia kembali mencuri perhatian para penggemar fotografi mobile dengan