Dalam memonitor kualitas tidur, seringkali kita hanya terpaku pada faktor-faktor internal saja, seperti pola pernafasan dan laju jantung. Mungkin sebagian dari kita tidak menyadarinya, akan tetapi kondisi ruangan tempat kita beristirahat juga memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas tidur.
Ambil contoh debu. Terlalu banyak partikel debu di dalam kamar jelas membawa dampak yang cukup signifikan terhadap pola pernafasan kita. Alhasil, kualitas tidur kita pun bisa menurun akibat pola pernafasan yang kurang baik.
Muncullah perangkat bernama Sense. Sense merupakan sistem sleep tracker sederhana untuk memonitor kualitas tidur kita, namun ia melakukannya dengan mengombinasikan data-data apa saja yang terjadi di dalam ruangan sekaligus pada tubuh Anda.
Info menarik: Luna Adalah Sleep Tracker dalam Wujud Seprei Pintar
Komponen utama Sense adalah sebuah bola berdiameter 70 mm dengan motif sarang burung yang Anda tempatkan di atas meja di dalam kamar. Sense akan memonitor tingkat kebisingan, cahaya luar yang masuk, suhu dan kelembaban serta partikel-partikel mikroskopis yang bertebaran di udara di dalam kamar tidur.
Usai lampu kamar Anda matikan, lampu LED milik Sense akan menyala dengan warna hijau saat kamar tidur Anda dirasa cukup kondusif. Sebaliknya, warna kuning atau oranye akan berpenjar saat ada yang ‘salah’ dengan kamar Anda, dan Anda bisa memeriksanya melalui aplikasi pendampingnya di perangkat Android maupun iOS.
Selain konektivitas Wi-Fi, Bluetooth LE dan protokol ANT, Sense juga dilengkapi sebuah speaker sehingga ia dapat memutar file audio white noise atau sejenisnya, seperti suara hujan turun atau pink noise, untuk membantu Anda lebih cepat tertidur – jika Anda merasa membutuhkan. Speaker ini juga berguna untuk mengaktifkan fungsi Smart Alarm yang akan membangunkan Anda pada siklus tidur yang tepat.
Info menarik: Mencegah Tagihan Listrik Bengkak dengan Colokan Listrik Pintar D-Link Wi-Fi Smart Plug
Untuk memonitor siklus tidur Anda, diperlukan komponen kedua dari sistem sleep tracker ini yang bernama Sleep Pill. Ukurannya kecil, dan ia hanya perlu Anda jepitkan ke bantal untuk memonitor apa saja yang terjadi saat Anda tengah tertidur lelap.
Di dalam Sleep Pill telah tertanam sebuah accelerometer dan 3-axis gyroscope yang mampu mendeteksi gerakan terkecil sekalipun saat Anda tidur. Semua data ini kemudian dikirimkan ke ‘bola ajaib’ Sense via Bluetooth LE dan jaringan ANT tanpa harus menjalani proses pairing terlebih dahulu.
Sleep Pill menggunakan baterai kancing 3V sebagai sumber tenaganya. Baterainya diklaim mampu bertahan hingga setahun lamanya. Perangkat ini juga anti-air sehingga Anda tak perlu khawatir ketika ia tanpa sengaja tercemplung ke mesin cuci.
Info menarik: Hive, Sistem Otomatisasi Rumah untuk Keperluan Keamanan Sekaligus Hiburan
Dari sini bisa kita lihat bahwa memonitor kualitas tidur tidak harus mengandalkan perangkat wearable. Dengan sistem sleep tracker milik Sense, kita tidak perlu mengenakan apa-apa, dan aspek yang dimonitor juga mencakup ‘luar-dalam’.
Sense saat ini telah dipasarkan secara resmi seharga $129 (± Rp 1,7 juta). Anda akan memperoleh satu unit Sleep Pill dalam paket pembeliannya – jika Anda butuh lebih, misalnya untuk pasangan Anda, tambahkan biaya $59 (± Rp 760 ribu) untuk membeli Sleep Pill secara terpisah.
Sumber: Hello.