Dark
Light

Kesempatan Menikmati Minecraft Menggunakan Oculus Rift Kembali Terbuka

1 min read
August 19, 2014

Ketika Oculus mengumumkan bahwa mereka setuju untuk menjadi bagian dari Facebook, banyak orang meresponnya dengan antipati. Saat itu, kecemasan terbesar dari khalayak adalah arahan yang akan diambil sang raksasa jejaring sosial itu dalam membentuk dan menentukan masa depan virtual reality.

Beberapa talenta industri gaming yang awalnya tertarik untuk mengadopsi Oculus langsung mengurungkan niatnya begitu mendengar kabar tersebut. Dan salah satu di antara mereka adalah Markus ‘Notch’ Persson, pencipta permainan fenomenal Minecraft. Mengutarakan keluhannya melalui tulisan di blog, Notch khawatir Oculus VR bukan lagi dirancang sebagai periferal game, tapi malah fokus sebagai pelengkap sosial media.

Beberapa bulan sudah berlalu, Oculus telah merilis Development Kit 2 yang kian menjanjikan, dan perkembangan virtual reality tidak mengindikasikan faktor negatif. Melalui Twitter miliknya, Markus Persson menyatakan bahwa ia tidak lagi merasa kesal karena proses akuisisi Oculus oleh Facebook. “Saya kini kesal karena ada lubang di kaos kaki favorit saya,” tulisnya sambil bergurau.

Notch on Oculus 01

 

 

Info menarik: Lego The Movie Sukses, Kini Giliran Minecraft Diangkat ke Layar Lebar

 

Tapi bukankah tanpa lubang, kita tidak bisa memasukkan kaki ke kaos kaki? Dengan pernyataan ini, maka terbuka lagi kesempatan bagi Anda yang ingin mengakses Minecraft via perangkat headset virtual reality garapan Oculus. Tapi hal tersebut masih belum bisa dianggap sebagai pengumuman resmi. Saat seorang user Twitter bertanya tentang status dukungan Mojang terhadap Oculus, Notch hanya menjawab, “Itu tergantung dari tim developer Minecraft.”

Chief Technology Officer Oculus VR dan juga inovator dalam industri gaming, John Carmack, langsung menanggapi kabar ini – juga dengan tweet, “Tinggal ucapkan yang Anda inginkan, kirim [kode] source-nya, dan saya pastikan permainan berjalan optimal di perangkat tersebut [Oculus Rift]…”

Markus Persson membatalkan perjanjian dengan Oculus karena ia merasa ‘takut’ pada pengaruh besar Facebook. Menurutnya, Facebook bukanlah perusahaan teknologi game. Dan berdasarkan reputasi mereka, Facebook hanya peduli untuk menambah jumlah pengguna. Notch setuju bahwa VR akan bermanfaat untuk fungsi sosial – dan akan menjadi salah satu fitur andalannya. Namun yang ia inginkan adalah membuat game, bukan fitur sosial.

 

Info menarik: AMD Mengekspresikan Keraguan Mereka Tentang Masa Depan Virtul Reality

 

Notch on Oculus 02

Uniknya, keputusan Persson tidak menyurutkan semangat para gamer Minecraft yang menginginkan tersedianya fitur VR ke permainan kesayangan mereka itu. Bersama-sama, komunitas Minecraft dan pemilik Oculus membuat sebuah mod bernama Minecrift – sebuah dukungan tak resmi untuk menyelami Minecraft menggunakan Oculus Rift.

Para pengembangnya mengakui, Minecrift adalah pilihan nama murahan. Program modifikasi ini memungkinkan game membaca input head-tracking pada headset. Pengembang masih mencoba memasukkan sistem kontrol berbeda. Dengan adanya dukungan resmi, maka gamer mendapatkan sistem yang lebih komprehensif dan mudah diakses. Tapi hal itu juga menandakan akhir dari pengembangan Minecrift.

Oh buat Anda yang penasaran, seperti inilah kondisi kaos kaki bolong yang dikeluhkan Persson…

Notch on Oculus 03

Via PC Gamer. Gambar header: OculusVR.com.

Previous Story

TokoBuku Ingin Jadi Partner Penerbit Lokal untuk Jangkau Pasar Digital

Next Story

Telkom Inisiasi Indigo Fenox untuk Dorong Program Inkubator Lokal dengan Pola Pikir Silicon Valley (UPDATED)

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Lenovo Berkolaborasi dengan Minecraft, Hadirkan Promo Eksklusif

Sejak dirilis pertama kali pada tahun 2009, Minecraft memang hadir

Play For Dream Technology Masuki Pasar Virtual Reality Asia-Pasifik

Dengan semakin berkembangnya medium hiburan saat ini, kehadiran teknologi-teknologi hiburan