Dark
Light

Zomato Bukukan Pendanaan $60 Juta untuk Akselerasi Ekspansi Global

2 mins read
November 19, 2014

shutterstock_131682542

Zomato, layanan pencarian restoran online hari ini (19/11) mengumumkan telah mendapatkan pendanaan sebesar $60 Juta dari Vy Capital, Info Edge, dan Sequoia Capital. Dengan pendanaan yang baru ini, valuasi perusahaan Zomato saat ini mencapai $660 Juta. Pendanaan yang diterima rencananya akan digunakan untuk akselerasi ekspansi secara global, dan pengembangan produk terbaru dari Zomato.“Kami berinvestasi di Zomato pada empat tahun lalu, dan tim Zomato menunjukan kemajuan yang fenomenal dalam membangun Zomato yang sekarang kita tahu dan gunakan. Perusahaan ini berkembang sangat pesat, dan kami bangga untuk mendukung mereka dalam mengembangkan bisnis baik di dalam maupun di luar India,” ujar Sanjeev Bikhchandani, founder dari Info Edge seperti dikutip dalam rilisnya.

Alexander Tamas, co-founder Vy Capital dalam rilis juga menerangkan alasan menanamkan dana kepada Zomato, sebab menilai bahwa Zomato merupakan salah satu perusahaan internet dari India dengan skala konsumen produk yang berbasis global dan pengeksekusian oleh tim yang sangat baik.

“Kami berharap dapat menjadi mitra untuk kerjasama jangka panjang karena mereka telah menetapkan diri berada diantara para pemimpin Internet global,” tutur Tamas.

Country Manager Zomato Indonesia William Tunggaldjaja menanggapi dengan gembira pendanaan ini. Menurutnya hal ini akan berdampak juga bagi pengembangan Zomato Indonesia. “Pendanaan ini merupakan berita besar dan akan berdampak positif untuk perkembangan Zomato. Dana segar yang baru didapatkan ini akan digunakan untuk ekspansi ke negara-negara baru serta juga berbagai perkembangan produk yang sangat revolusioner. Untuk Indonesia, kami sangat senang karena dengan pendanaan ini kami dapat mempercepat pengembangan Zomato disini baik dari segi ekspansi kota-kota baru dan juga pengembangan tim di Indonesia.”

Zomato sebagai penyedia informasi rinci dan terbaru tentang restoran seputar menu dan foto lebih dari 300 ribu restoran yang ada di 18 negara. Zomato fokus kepada konten untuk pencarian restoran, karena yakin selain menu, foto, dan peta, ulasan juga sama pentingnya dalam membantu pengguna memutuskan restoran yang akan mereka kunjungi.

Semua informasi lengkap tentang secara gratis melalui situsnya, atau melalui aplikasi mobile dalam platform iOS, Android, dan Windows Phone. Selain aplikasi Zomato juga akan meluncurkan aplikasi Zomato for Business, sebuah aplikasi yang dikembangkan eksklusif untuk membantu pemilik restoran mengembangkan bisnisnya serta berinteraksi langsung dengan para pengunjung mereka.

“Zomato berkembang pesat untuk menjadi panduan lokal dengan kelas dunia untuk mencari tempat makan. Beberapa tahun lalu, kami telah menambahkan delapan negara dan jutaan pengguna baru. Berawal hanya dari pencarian restoran dan menu, Zomato kini tumbuh menjadi komunitas global yang dikendalikan oleh interaksi sosial. Ini merupakan titik yang menggembirakan dalam perjalanan kami, dimana kami melakukan akselerasi secara global, and mengembangkan produk yang selanjutnya menjadi cara orang untuk mendefinisikan kembali kegiatan makan mereka,” Deepinder Goyal, Pendiri dan CEO Zomato.

Didirikan tahun 2008, Zomato berkantor pusat di New Delhi, India, dan memiliki karyawan lebih dari 900 orang di 100 kota dalam 18 negara. Zomato dikunjungi lebih dari 300 juta pengunjung setiap bulan dengan lebih dari setengah pengguna mengakses Zomato melalui aplikasi. Pertumbuhan pendapatan 300 persen dibanding tahun lalu.

Selain itu, Zomato telah mengakuisisi empat perusahaan, dalam beberapa bulan terakhir. Akuisisi ini meliputi MenuMania (Selandia Baru), Lunchtime (Republik Ceko), Obedovat (Slovakia), dan Gastronauci (Polandia). Dalam setahun yang akan datang, Zomato berencana untuk melakukan ekspansi lebih dari 14 negara di Eropa, Asia Tenggara, Australia, dan Amerika.

[Ilustrasi: Shutterstock]

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

GrabTaxi Coba Tantang Uber Dengan Merilis GrabTaxi Premium

Next Story

After Two Months, Sribulancer Has Distributed Rp 300 Million to Freelancers

Latest from Blog

Don't Miss

Lima startup yang kami data kolaps sepanjang paruh kedua 2020 beroperasi di lintas industri, termasuk commerce, food discovery, dan media content

Daftar Startup yang Kolaps Sepanjang Paruh Kedua 2020

Pandemi yang belum berakhir menambah rentetan startup yang kolaps sepanjang semester
DailySocial mencatat setidaknya 4 startup "food discovery" gulung tikar tahun ini. Kami mewawancarai Chope Indonesia dan PergiKuliner tentang pengalamannya

Startup “Food Discovery” Tertatih-tatih Sepanjang Pandemi

Startup direktori dan review tempat makan (food discovery) ikut menjadi