23 September 2022

by Glenn Kaonang

Pengembang Blockchain Zilliqa Pamerkan Prototipe Game Console Web3

Rencananya akan diluncurkan pada awal 2023, game console Web3 ini didesain untuk mengeliminasi kompleksitas yang umum dijumpai di sektor Web3 gaming

Sektor Web3 gaming masih sangat muda, dan seperti halnya sektor-sektor baru lain, dibutuhkan upaya khusus untuk mendorong pengadopsian. Zilliqa, blockchain Layer 1 yang belakangan mulai serius mendalami ranah gaming, menilai problem ini dapat diselesaikan dengan sebuah perangkat yang diciptakan secara khusus untuk keperluan gaming.

Ya, yang dimaksud tentu saja adalah sebuah video game console, akan tetapi yang dirancang untuk memaksimalkan kapabilitas teknologi Web3. Ketimbang sebatas berkoar-koar, Zilliqa rupanya telah menghabiskan enam bulan terakhir untuk mendesain prototipe game console Web3 ini secara diam-diam, dan mereka sekarang sudah siap untuk memamerkan wujudnya.

Dari foto yang dibagikan ke pers, kita bisa melihat penampilan perangkat yang relatif modern, dengan motif membentuk huruf ā€œZā€ pada panel bagian atasnya. Di sisi belakang, tampak sederet port konektivitas, mulai dari HDMI dan DisplayPort, sampai USB-A dan USB-C. Tidak ketinggalan adalah port Ethernet, opsi yang cukup standar untuk perangkat yang ditujukan untuk pemakaian rumahan.

Sangat disayangkan Zilliqa masih benar-benar bungkam soal spesifikasinya. Sejauh ini, Zilliqa hanya bilang bahwa console ini didesain untuk mengeliminasi kompleksitas yang umum dijumpai di sektor Web3 gaming, salah satu caranya dengan mengintegrasikan crypto wallet langsung ke perangkat.

Selain untuk memainkan game Web3, console ini juga dirancang untuk menambang (mining) token ZIL. Kepada Decrypt, perwakilan Zilliqa menjelaskan bahwa tujuan dari fitur mining yang terintegrasi ini bukan sekadar untuk memberi imbalan kepada para penggunanya, tetapi juga untuk semakin memperkuat aspek desentralisasi blockchain Zilliqa dengan cara mendongkrak jumlah miner secara global.

Berdasarkan laporan NFTgators, Zilliqa berencana meluncurkan console ini pada kuartal pertama 2023 bersamaan dengan dua game bikinan studio internalnya. Salah satu game yang telah dikonfirmasi sejauh ini adalah Web3War, game first-person shooter (FPS) yang diperkenalkan pertama kali pada ajang Gamescom bulan Agustus lalu.

Tidak seperti kebanyakan game Web3 yang mengadopsi model play-to-earn, Web3War didesain dengan mengacu pada konsep skill-to-earn, yang akan menghadiahi pemain berdasarkan ketangkasannya masing-masing, bukan berdasarkan modal materialnya. Di mata Zilliqa, aspek gameplay dan keseruan bermain jauh lebih penting daripada iming-iming material yang ditujukan ke pengguna.

Selain spesifikasi, masih ada banyak pertanyaan yang harus dijawab oleh Zilliqa mengenai game console Web3 bikinannya ini, termasuk tentu saja perihal harga. Zilliqa sejauh ini juga belum menyinggung soal controller sama sekali. Padahal, seperti yang sudah dibuktikan oleh PlayStation 5, controller juga memegang peran yang sangat penting di luar unit console utamanya itu sendiri.

Zilliqa bukan satu-satunya yang sedang sibuk mengerjakan game console berbasis teknologi Web3. Juli lalu, sempat ada startup bernama Polium yang mengumumkan bahwa mereka tengah mengembangkan game console berbasis Web3. Bedanya, rencana Polium sempat menuai banyak kritik, salah satunya karena rincian spesifikasinya yang terkesan kurang masuk akal.

Zilliqa tampaknya tidak mau mengulangi kesalahan yang dilakukan Polium dan memilih untuk menahan sejumlah informasi penting terlebih dulu. Kalau semuanya berjalan sesuai rencana, semestinya Zilliqa akan menyingkap lebih banyak detail mengenai console Web3-nya dalam beberapa bulan ke depan.