Marketplace fesyen Zilingo meresmikan kehadirannya di Indonesia. Ekspansi ini merupakan kali kedua yang dilakukan oleh perusahaan asal Thailand tersebut setelah sebelumnya mereka meresmikan kehadirannya di Singapura. Operasional Zilingo di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak Februari 2017 dengan tim berjumlah 7 orang, dan kini telah berkembang mencapai 50 orang.
Untuk bersaing dengan pemain bisnis sejenis, Zilingo menyiapkan sejumlah strategi pemasaran, mulai dari beriklan di berbagai platform (televisi hingga online) dan menjaring penjual dari berbagai skala bisnis. Semua itu dilakukan demi meningkatkan brand awareness bagi kalangan millennials sebagai sasaran konsumennya.
Sejumlah strategi tersebut juga akan didukung oleh sokongan dana segar yang baru didapat Zilingo sebesar US$54 juta (sekitar Rp744 miliar). Pendanaan seri C ini dipimpin oleh Sofina, Burda Principal Investments, dan Sequoia Capital India. Amadeus Capital juga turut bergabung sebagai investor baru.
Investor lainnya yang turut berpartisipasi dalam putaran ini adalah Tim Draper, SIG, Venturra, Beenext, Manik Arora, dan Wavemaker. Putaran ini melampaui pencapaian investasi seri B yang didapat perusahaan pada lima bulan lalu, yakni sebesar US$17 juta. Bila ditotal dengan perolehan terbaru, kini Zilingo telah memperoleh US$82 juta.
“Kami berterima kasih kepada semua investor karena terus menunjukkan kepercayaan yang besar terhadap tim dan visi kami untuk perdagangan fesyen di wilayah ini,” terang Co-Founder dan CEO Ankiti Bose, Jumat (6/4).
Menurutnya, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan bisnis tercepat dibandingkan kedua negara lainnya. Secara keseluruhan, pertumbuhan merchant yang bergabung sudah mencapai lebih dari 10 ribu unit, sekitar 15% di antaranya berasal dari Indonesia.
Pengguna Zilingo sendiri tercatat telah mencapai 5 juta orang, 20% di antaranya (sekitar 1 juta orang) dari Indonesia. Total SKU yang dimiliki perusahaan mencapai 2 juta item dengan persentase 35% dari Indonesia.
“Sejak enam bulan terakhir, secara umum bisnis Zilingo di Indonesia tumbuh hampir 7 kali lipat.”
Rencana Zilingo di Indonesia
Pihak Zilingo akan terus menambah kemitraan dengan penjual dari berbagai skala usaha. Dengan berbagai macam jenis mitra yang digaet, tentunya akan memudahkan para konsumen untuk memilih produk sesuai dengan selera masing-masing.
Perusahaan juga bakal membawa pasokan produk dari luar negeri, dari brand berkelas, untuk memudahkan konsumen Indonesia dalam mencari produk fesyen impor kualitas asli. Sejauh ini, Zilingo memiliki pasokan tersebar di Tiongkok, Bangladesh, Vietnam, dan Kamboja yang siap mengirim barang ke negara operasional Zilingo.
Bagi penjual lokal, mereka juga akan dibantu Zilingo untuk memasarkan produknya ke skala internasional. Dengan demikian, akan semakin banyak produk Indonesia yang go global.
“Jadi desainer lokal bisa go international, selain kami menyediakan produk dari luar untuk pasar Indonesia.”
Model bisnis Zilingo
Secara model bisnis, Zilingo adalah marketplace yang menghubungkan merchant fesyen dengan pengguna. Perusahaan tidak menyediakan gudang untuk menyimpan barang dan melakukan pengiriman. Melainkan menciptakan ekosistem yang memungkinkan setiap penjual dapat melakukan penawaran produk yang baik, sementara tugas untuk berjualan secara online diurus oleh Zilingo.
Zilingo memiliki lebih dari 25 integrasi API logistik dan pembayaran yang memungkinkan penjual untuk mengirim dari satu lokasi ke beberapa negara. Pada saat yang sama, pusat penjual Zilingo memungkinkan pedagang untuk mengelola toko online dalam bahasa dan mata uang apa pun pilihan mereka, berjualan di banyak negara yang berbeda, dan menerima pembayaran secara internasional dalam bentuk mata uang lokal.
Zilingo juga membantu pedagang di sisi pembiayaan modal kerja, asuransi, pengiriman di hari berikutnya. Selain itu pihaknya juga memberikan layanan pergudangan dan pengemasan, katalogisasi, produksi video, pemotretan, hingga konsultasi bisnis dan pelatihan berbasis keterampilan.
Perusahaan membuka pintu lebar untuk para pedagang yang ingin bergabung, mereka pun tidak membebankan listing fee. Hanya saja ada kesepakatan komisi yang harus diberikan pedagang kepada Zilingo apabila sukses terjadi transaksi.
“Kami ada tim quality control yang bertugas memastikan barang yang dijual pedagang adalah asli. Apabila ada yang jual barang mewah, tim kami akan mendatangi mereka dan meminta sertifikat asli sebagai buktinya. Jadi pedagang yang sudah masuk dalam platform kami sudah dikurasi sebelumnya,” pungkas Marketing Director Zilingo Indonesia Sarah Humaira.