Penggunaan teknologi big data dalam keperluan bisnis terbukti membawa banyak sekali manfaat. Insight yang didapat mampu membawa warna yang berbeda bagi bisnis. Layanan e-commerce fashion Zalora memanfaatkan teknologi big data untuk memprediksi barang-barang yang dicari oleh pelanggan dan kemudian memberikan pilihan alternatif.
Teknologi big data tentu didukung ledakan data yang terjadi beberapa tahun terakhir. Menurut Regional Associate Director Business Intelligence & Payments Zalora Group Abhishek Vats, 90% data yang ada di dunia saat ini adalah data yang diproduksi selama dua tahun terakhir.
“Kita hidup dalam dunia data (baik terstruktur maupun tidak terstruktur), di mana semuanya telah dicatat dan dikodifikasi ke dalam data set yang menciptakan sesuatu yang berarti bagi hidup kita. Data memberikan kita kenyamanan, menghemat tenaga, dan mengoptimalkan proses,” ujar Abhishek.
Bagi Zalora, data tidak hanya dimanfaatkan untuk kegiatan marketing di media sosial, tapi juga dimanfaatkan untuk tracking pembelian yang dilakukan oleh pelanggan.
Lebih jauh Abhisek menjelaskan bagaimana teknologi big data mampu mengubah bisnis ritel. Menurutnya teknologi yang mulai menjadi bagian dari hidup masyarakat mendorong perubahan budaya dalam budaya bisnis ritel. Data mengungkapkan 40% pengunjung Zalora memanfaatkan jalur mobile untuk mengakses Zalora. Hal ini yang membuat Zalora benar-benar ingin memaksimalkan data.
Big data bagi Zalora adalah salah satu kunci utama dalam menggaet pelanggan. Pemahaman yang baik terhadap ketertarikan pelanggan dapat menghasilkan alternatif pilihan yang akan memberikan sebuah pengalaman yang berbeda bagi pelanggan. Sebaliknya, jika gagal memahami, mereka akan kehilangan pelanggan.
“Oleh karena itu kami perlu memanfaatkan data pelanggan yang ada di dalam dan di luar organisasi. Misalnya, kita ingin strategi pemasaran tunggal yang khusus untuk pelanggan, bukan dua atau lebih strategi yang berbeda untuk pelanggan yang sama, “ kata Abhishek.