Google minggu ini memberikan laporan keuangannya untuk kuartal yang berakhir pada bulan September 2013 dan membeberkan pencapaian yang telah diraih oleh YouTube. Sebagai situs video terbesar di dunia, YouTube mengalami pertumbuhan yang cukup dahsyat dari sisi penonton melalui perangkat mobile baik itu smartphone maupun tablet. Menurut Google, jumlah penonton YouTube dari perangkat mobile meningkat menjadi 40% dari jumlah keseluruhan.
Seperti yang dilansir oleh TechCrunch pada Kamis, (17/10), situs yang dimiliki oleh raksasa internet Google sejak 2006 ini, dalam dua tahun berhasil meningkatkan jumlah penonton mobile berlipat ganda. Dari hanya 6% di tahun 2011 menjadi 25% di tahun 2012 dan 40% di tahun 2013. Tentu hal itu merupakan sebuah pencapaian yang cukup gemilang.
Pencapaian yang diperoleh YouTube pada era mobile seperti sekarang ini tentu bukanlah hal yang aneh, justru bisa dibilang lebih cenderung ke hal yang lumrah karena konsumen di berbagai belahan dunia kini semakin banyak meluangkan waktunya pada perangkat bergerak seperti smartphone, tablet, dan lain sebagainya.
Perangkat-perangkat tersebut yang kini mampu mengakomodir berbagai kebutuhan pengguna mulai dari hiburan hingga pekerjaan, tentu membuat pengguna mulai “beralih” untuk mengakses layanan YouTube dari dulunya yang terbiasa melalui desktop kini ke perangkat mobile. Belum lagi dengan kabar beberapa waktu lalu yang menyebutkan bahwa YouTube memberikan akses menonton video secara offline bagi para penggunanya.
Namun dari pencapaian tersebut, bagi saya pribadi masih ada hal yang mengganjal dari prestasi yang diraih oleh tim mobile YouTube. Walaupun 40% traffic YouTube kini berasal dari perangkat mobile, hingga hari ini saya masih sering menemukan beberapa video yang tak dapat diakses pada perangkat mobile.
Saya sendiri sampai saat ini belum mengetahui alasan pasti perihal “keanehan” tersebut, padahal dengan jumlah trafik pengunjung YouTube yang cukup besar tadi seharusnya YouTube menyediakan jutaan video yang tak terbatas dan terbuka bagi seluruh perangkat yang digunakan oleh pengguna.
Entah apa hal ini merupakan salah satu privasi yang digagas oleh YouTube ataupun Google sekalipun, yang jelas saya sendiri (dan mungkin pembaca semua) tentu ingin melihat aksesibilitas yang lebih luas dari layanan YouTube mobile. Mungkin saja ketika akses itu terbuka, angka trafik yang diperoleh dapat menanjak jauh lebih tinggi dari saat ini.