Per Februari tahun lalu, fitur auto caption YouTube telah berjasa membuatkan transkrip teks untuk lebih dari 1 miliar video. Auto caption tak cuma berjasa menyediakan terjemahan bagi mereka yang tidak menguasai bahasa yang digunakan pada video, tapi juga sangat membantu bagi kaum tuna rungu. Salah satunya adalah Product Manager YouTube sendiri, Liat Kaver.
Auto caption memang masih belum bisa 100% sempurna. Akan tetapi itu tidak mencegah YouTube untuk membawa fitur tersebut ke level yang lebih tinggi lagi. Dalam beberapa minggu ke depan, auto caption juga akan tersedia untuk live stream, meski sejauh ini baru terbatas untuk bahasa Inggris saja.
YouTube bilang bahwa teknologi LASR (live automatic speech recognition) yang mereka terapkan memiliki tingkat error dan latency yang sudah mendekati standar industri. Fitur ini kedengarannya sangat ideal mengingat mayoritas live stream di YouTube memang berlangsung secara spontan dan tidak merujuk pada naskah.
Selain auto caption, YouTube masih menyimpan sejumlah pembaruan lain buat live stream. Yang pertama adalah live chat replay, di mana kita tetap bisa mengikuti live chat meski menonton siaran ulangnya – meski saya pribadi selalu menyembunyikan live chat karena nyaris mustahil untuk bisa diikuti dalam kecepatan normal.
Kedua, kreator kini bisa menambahkan tag lokasi pada live stream-nya, sehingga penonton bisa mengklik tag tersebut dan melihat kumpulan video lain yang disiarkan dari lokasi yang sama. Terakhir, fitur Super Chat yang dirilis tahun lalu kini bisa dihubungkan dengan layanan otomasi IFTTT supaya live stream bisa jadi lebih interaktif lagi daripada sebelumnya.
Sumber: YouTube.