Dark
Light

YouTube Bertumbuh Cepat, 20 Jam Video Diunggah Tiap Menit

1 min read
May 21, 2009

YouTube, layanan streaming video paling populer di dunia hari ini mengumumkan sebuah statistik pengguna dengan informasi yang cukup mencengangkan. Tahun 2007 lalu, video berdurasi 6 jam diunggah tiap jam di YouTube, lalu awal 2009 lalu angka ini bertumbuh menjadi video berdurasi 15 jam yang diunggah per menit. Bulan ini akhirnya YouTube merilis pertumbuhan sebesar 5 jam per menit menjadi video berdurasi 20 jam diunggah tiap menitnya. Sebuah angka yang fantastis, bahkan sampai menyamai rekor Hollywood.

YouTube juga merilis sebua fitur baru yaitu untuk merekam video anda langsung setelah anda menonton sebuah video untuk membawa suasana ‘social’ ke dalam YouTube. Tentu saja fitur ini sebenarnya sudah ada di Facebook dan 12seconds.tv, namun untuk YouTube sendiri memang baru saja dirilis karena banyaknya permintaan dari pengguna. Hal ini pasti akan mempermudah pengguna sehingga tidak selalu harus mengupload video, melainkan tinggal merekamnya saja menggunakan web-cam.

Dengan angka yang fantastis seperti itu, bisa kita bayangkan resource yang digunakan dibalik layar YouTube, infrastruktur yang dipakai termasuk hardware dan bandwith pasti memakan biaya yang sangat besar. Hal ini dipermasalahkan karena YouTube sendiri belum memiliki pemasukan tetap maupun model bisnis yang mapan (bisnis freemium YouTube belum cukup). Memang YouTube sedang dalam persaingan dengan Hulu untuk hal perebutan konten dari stasiun televisi yang ingin membawa acaranya online, namun sepertinya Hulu lebih unggul di bidang ini.

YouTube sendiri bukannya lebih jelek dari Hulu, namun sepertinya YouTube memang lebih cocok untuk mengincar pasar yang retail, pengguna umum dan bukannya ke stasiun tv. Komunitas adalah salah sau kekuatan terbesar dari YouTube, dimana siapapun bisa mengunggah video dan melakukan kegiatan ‘social networking’ dengan pengguna lain. Hulu juga memiliki fitur ini dan kurang lebih memiliki konsep yang sama, namun sepertinya YouTube masih lebih unggul dalam hal ini. Dari sisi ini, YouTube lebih baik memiliki model bisnis berorientasi ke arah mensejahterakan komunitas pengguna, misalnya dengan mengijinkan publisher video untuk menghasilkan uang dari video yang mereka unggah, atau dengan mengoptimasi model Freemium mereka menjadi lebih menghasilkan.

Apapun caranya, YouTube harus lekas memiliki model bisnis yang mampu mengimbang kebutuhan operasional mereka terutama dengan pertumbuhan yang begitu cepat. Kalau tidak, Google akan terus merugi dan bukan tidak mungkin YouTube akan dilepas.

Rama Mamuaya

Founder, CEO, Writer, Admin, Designer, Coder, Webmaster, Sales, Business Development and Head Janitor of DailySocial.net.

Contact me : [email protected]

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Detik Segera Sisipkan Iklan RichMedia, Makin Informatif atau Makin Mengganggu?

Next Story

[VIDEO] Eric Schmidt – “On Leadership”

Latest from Blog

Don't Miss

Google Luncurkan Tampilan Baru untuk Asisten AI NotebookLM

Google memang terus mengejar pengembangan model AI-nya di berbagai bidang.
Nonton-YouTube-Tanpa-Terhalang-Bahasa,-Fitur-Auto-dubbing-Tersedia-Dalam-Bahasa-Indonesia

Nonton YouTube Tanpa Terhalang Bahasa, Fitur Auto-dubbing Tersedia Dalam Bahasa Indonesia

Bagi penggemar video panjang di YouTube, tentunya sudah mengetahui fitur