Dark
Light

YesBoss Hentikan Layanan Akhir Oktober 2016, Bakal Pivot Ke Mana?

1 min read
September 27, 2016
YesBoss berencana mengubah jam operasional per tanggal 1 Oktober 2016 dan menutup sementara layanannya hingga batas waktu yang belum ditentukan di akhir Oktober 2016 / DailySocial

YesBoss, startup Indonesia yang menyediakan layanan asisten pribadi berbasis teks berencana untuk menghentikan sementara layanannya di akhir Oktober 2016 sampai waktu yang belum ditentukan setelah satu tahun beroperasi. Langkah ini akan dimulai dengan diubahnya waktu operasional terhitung 1 Oktober 2016 nanti menjadi Senin-Jumat, 11:00-20:00 WIB. CEO YesBoss Irzan Raditya menyampaikan bahwa langkah ini diambil untuk penyesuaian dalam mempersiapkan proyek baru. Salah satu dampak perubahan ini adalah dirumahkannya sejumlah pegawai.

YesBoss adalah layanan asisten pribadi berbasis teks yang dapat memenuhi berbagai macam permintaan penggunanya, mulai dari pesan-antar makanan, pemesanan tempat di restoran, pemesanan tiket bioskop, hingga pemesanan kamar hotel. Dalam masa operasionalnya selama satu tahun, YesBoss sendiri telah berhasil membukukan pendanaan awal, melakukan ekspansi layanan lewat akuisisi startup serupa di Filipina, hingga berkolaborasi dengan berbagai startup lokal.

Per tanggal 1 Oktober 2016 YesBoss berencana untuk mengubah jam operasional layanan menjadi Senin-Jumat, 11:00-20:00 WIB. Lebih jauh, di akhir Oktober 2016 nanti layanan YesBoss juga rencananya akan diberhentikan sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan. Namun, sampai waktu tersebut, layanan YesBoss akan tetap dapat dihubungi dan melayani segala permintaan penggunanya.

Melalui keterangan pers yang kami terima Irzan menyampaikan, “Perubahan waktu operasional ini kami lakukan sebgai penyesuaian. Saat ini kami sedang mempersiapkan sesuatu yang baru. […] Tentunya akan berfokus di teknologi [dan] mudah-mudahan bisa segera dipublikasikan. […] Pada kesempatan ini, saya juga ingin berterima kasih kepada para pengguna atas dukungan dan kesediaan menggunakan YesBoss. Kami akan segera kembali.”

[Baca juga: Jalan Panjang “Bot” dan Kecerdasan Buatan di Indonesia]

Soal proyek baru yang akan dikerjakan, Irzan memang tidak berbicara banyak selain fokusnya yang masih akan tetap di teknologi dan menjanjikan dapat menjadi angin segar bagi ranah komersial.

Co-Founder dan CMO YesBoss Reynir Fauzan mengkonfirmasi ada minor layoff sebagai dampak perubahan arah bisnis perusahaan, meskipun ada pihak yang mengklaim jumlahnya mencapai 50 orang di berbagai lini.

Bisnis baru berhubungan dengan kecerdasan buatan?

Bila melihat bergabungnya Jim Geovedi sebagai Tech Advisor di YesBoss, proyek yang akan dikembangkan seharusnya tidak jauh dari ranah Kecerdasan Buatan atau AI (Artificial Intelligence) dan Machine Learning. Jim sendiri adalah salah satu praktisi terbaik Indonesia yang menekuni bidang pengolahan bahasa alami (Natural Language Processing) yang merupakan salah satu cabang teknologi Kecerdasan Buatan.

Layanan berbasis AI yang berdiri sendiri dan langsung membidik ranah konsumer di Indonesia memang belum bisa mendapat tempat khusus layaknya e-commerce atau sektor lainnya. Selain membutuhkan data yang besar, pemahaman terhadap konsistensi pola penggunaan bahasa juga menjadi tantangan bagi pelakunya. Apalagi di Indonesia yang memiliki budaya beragam.

Paling dekat, layanan berbasis AI yang terlihat potensinya adalah platform chatbot. Potensi implementasi dan bisnisnya terlihat jelas, terutama yang berhubungan dengan pelayanan pelanggan (customer service) dan kemampuan menjadi asisten digital yang berfungsi sebagai pemberi rekomendasi produk. Salah satu layanan serupa yang telah mengimplementasikan sistem chatbot adalah Bang Joni.

Previous Story

Mengenal uNIK, Aplikasi Uang Elektronik dari Espay

Next Story

Aplikasi Arisan Mapan Gunakan Mekanisme Arisan untuk Pembelian Barang Online

Latest from Blog

Don't Miss

Startup pengembang teknologi imersif Arutala memproduksi aplikasi berbasis teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Mix Reality (MR), PC Simulator, hingga 360° Video untuk berbagai sektor bisnis

Komitmen Arutala Percepat Implementasi Teknologi Imersif untuk Bidang Edukasi

Sebelum istilah metaverse ramai dibicarakan, banyak pihak yang skeptis dengan
Jajaran founder VCGamers / VCGamers

VCGamers Dapat Pendanaan 37,3 Miliar Rupiah, Hadirkan Platform Social Commerce dan NFT untuk Game

VCGamers merupakan sebuah platform social commerce untuk pemain game. Baru-baru