KapanLagi.com, sebuah portal entertainment paling populer di Indonesia dikabarkan menolak untuk diakuisisi oleh Yahoo! Indonesia. Menurut sumber yang bisa dipercaya, proses akuisisi tersebut dimulai sejak awal tahun 2009 lalu setelah Yahoo mendekati KapanLagi pada tahun 2008. Proses negosiasinya sendiri berjalan sekitar 9 bulan dengan valuasi harga yang masih dirahasiakan.
Salah satu faktor kenapa proses akuisisi ini kandas adalah karena Yahoo! menginginkan perampingan jumlah karyawan di KapanLagi, sedangkan KapanLagi menolak hal tersebut. KapanLagi yang saat ini memiliki lebih dari 150 karyawan dituntut untuk memecat sejumlah karyawan dengan pesangon yang sebenarnya lumayan besar. Sejumlah eksekutif Kapanlagi juga dijanjikan untuk mendapat posisi eksekutif di Yahoo! Indonesia, sebuah tawaran yang tentu menggiurkan bagi Kapanlagi.
Saya harus memuji tindakan yang dilakukan KapanLagi.com ini, karyawan memang harus dikelola dengan baik. Mengorbankan karyawan (terutama dalam jumlah besar) demi kelancaran proses akuisisi harus diakui sebagai keputusan yang teramat sulit. Dua jempol untuk KapanLagi.
Oh well, meskipun Yahoo! Indonesia gagal mengakuisisi KapanLagi.com namun hal ini menunjukkan bahwa Yahoo bertekad untuk berjaya di Indonesia sebagai content partner. Dalam waktu dekat, bisa jadi Yahoo! Indonesia akan segera mengumumkan proses akuisisi terhadap startup lokal. Be prepare! 🙂
Pilihan sulit memang. Pihak pembeli tentu inginkan efisiensi menurut neracanya. Pihak calon terbeli punya ikatan historis dengan SDM, ibaratnya bahkan terhadap OB yang ikut sejak bisnis dirintis. Jika ingin betahan ters ya harus bisa buktikan bhw SDM yang ada tetap produktif dan kerja kolektif terus menghasilkan peningkatan pendapatan. Nah keyakinan itulah yang berat.
Sumbernya dari mana?
gw gak bisa sebut namanya siapa, tapi sumber yang bisa dipercaya banget kok.
padahal menurutku adalah hal yg baik jika yahoo membeli kapanlagi.kan ntar bisa lebih berkembang tuh portal berita kapanlagi. 🙂
150 karyawan untuk sebuah web site?!
yep, mestinya 2 aja cukup ya: 1 design, 1 coder,
kecuali mereka punya full line mulai manager, marketing, reporter, editor, coder, design, sampe ob.
which is of course is too much for a start up right?
they could just bought espresso machine and loose that ob.
Iya kelihatannya terlalu “gemuk”. Nggak heran Yahoo mau pangkas. 150 itu mungkin juga termasuk business units yang bisa di-outsource ke perusahaan lain (legal, IT infrastruktur, dll). Tapi di Indonesia undang-undangnya memang membuat susah untuk “memecat” karyawan, jadi mungkin ada pertimbangan lain — bukan cuma loyalitas ke karyawan saja.
Tetapi berita yang berimbang seharusnya juga memuat pandangan pihak Yahoo dan Kapanlagi dalam gagalnya deal ini :). Apakah soal perampingan adalah satu-satunya alasan?
Kedua belah pihak nggak mau berkomentar sih, padahal udah aku kontak loh :p
‘portal entertainment paling populer di Indonesia’ data darimana nih ? apakah cuma pendapat pribadi dari penulis aja kah ? and btw beritanya dari mana nih ada cross referencenya ga ?