Xiaomi resmi mengumumkan flagship Redmi terbarunya, K30 Pro. Ponsel ini tentunya membawa sejumlah peningkatan dibanding Redmi K30 yang sudah hadir lebih dulu, tapi yang mengejutkan adalah bagaimana ia justru lebih inferior terkait satu hal, yaitu refresh rate.
Diumumkan menjelang akhir tahun kemarin, Redmi K30 mengunggulkan layar dengan refresh rate 120 Hz layaknya mayoritas smartphone flagship lain yang dirilis belakangan ini. Layar Redmi K30 Pro di sisi lain cuma memiliki refresh rate 60 Hz. Mengapa bisa demikian?
Well, kualitas layarnya berbeda. K30 Pro boleh kalah soal refresh rate, tapi kualitas panelnya lebih superior. Itu dikarenakan K30 Pro memakai panel AMOLED (dengan sensor sidik jari terintegrasi di baliknya), sedangkan K30 masih LCD. Refresh rate-nya memang standar, tapi setidaknya layar 6,67 inci beresolusi 1080p ini menawarkan touch sampling rate 180 Hz.
K30 Pro juga lebih unggul secara estetika, terutama berkat pengadopsian kamera depan model pop-up. Xiaomi mengklaim kinerja mekanisme pop-up K30 Pro lebih cepat ketimbang yang terdapat pada seri K20; kamera 20 megapixel ini cuma memerlukan waktu 0,58 detik untuk keluar dari rumahnya.
Di belakang, pengguna bakal disambut oleh empat kamera: kamera utama 64 megapixel (Sony IMX686), ultra-wide 13 megapixel, macro 5 megapixel, dan depth sensor 2 megapixel. Xiaomi rencananya juga akan menawarkan varian K30 Pro Zoom Edition, yang akan menukar kamera macro-nya dengan kamera telephoto 8 megapixel (3x optical zoom).
K30 Pro datang membawa spesifikasi yang amat menjanjikan: Snapdragon 865, RAM LPDDR5 8 GB dan storage UFS 3.1 256 GB. Kalau mau yang lebih terjangkau, tersedia pula varian dengan RAM LPDDR4x 6 GB dan storage UFS 3.0 128 GB. Baterainya punya kapasitas 4.700 mAh, dan mendukung fast charging 33 W.
Di Tiongkok, Redmi K30 Pro sudah dipasarkan dengan banderol mulai 2.999 yuan, atau sekitar Rp 6,9 juta. Sayangnya belum ada informasi terkait perilisan globalnya.
Sumber: Android Headlines dan Xiaomi.