Microsoft memang sudah cukup lama berencana untuk memiliki sebuah aplikasi Xbox mobile game store milik mereka sendiri, dan menurut laporan terakhir, rencana tersebut akan segera terwujud di tahun 2024.
Wacana peluncuran toko game untuk platform mobile tersebut pertama kali mengemuka tak lama setelah pengumuman akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft pada tahun 2022. Semua keperluan legalitasnya sendiri sedang diurus di Otoritas Kompetisi dan Pasar (CMA) di Inggris.
Melalui sebuah wawancara dengan Financial Times, Phil Spencer selaku bos Xbox mengakui bahwa persiapan mobile gaming store milik Xbox ini sudah dipersiapkan sejak tahun lalu. Dengan hadirnya aplikasi ini, ia berharap pengguna bisa mendapatkan akses penuh dari Xbox dan pihak ketiga selama bermain game. Mereka menyebut Xbox Game Store ini dengan sebutan “next-generation store“, meski belum banyak detail yang bisa mereka berikan.
Ia juga mengakui, bahwa pembuatan aplikasi tersebut bertujuan untuk menyaingi dominasi pasar mobile oleh Apple dan Google. Bukan tanpa modal, Microsoft sendiri memiliki Call of Duty dari Activision — jika akuisisi berhasil — dan Candy Crush Saga dari King. Keduanya merupakan game online yang sangat populer, dengan jumlah pengguna yang cukup banyak hingga saat ini.
Ambisi Xbox ini patut diacungi jempol, mengingat ketatnya regulasi terkait pasar mobile game yang dikuasai oleh Google dan Apple. Misalnya saja, Apple tidak memberikan akses terhadap toko alternatif apapun untuk setiap perangkatnya, atau akses metode pembayaran alternatif di luar cara yang telah ditentukan.
Setidaknya ada 2 faktor yang sedang Microsoft tunggu untuk melancarkan eksekusi aplikasi ini, yaitu kesuksesan akuisisi Activision Blizzard serta perubahan kebijakan Digital Markets Act di Eropa, yang mengubah cara Google dan Apple beroperasi, serta membuka keduanya untuk pasar yang lebih luas dan kompetitif.
“Kebijakan Digital Markets Act yang akan datang, akan menjadi penentu yang penting terhadap rencana kami. Saya pikir hal ini adalah peluang yang sangat besar. Saat ini, Microsoft memiliki pengaruh yang rendah untuk pasar mobile gaming, dan hal ini sudah kami akui ketika mengurus dokumentasi di Otoritas Kompetisi dan Pasar (CMA) tahun lalu,” ucap Phil Spencer.
“Dengan minimnya pengaruh di mobile gaming, kesuksesan akuisisi Activision Blizzard akan menjadi faktor penting lain, yang akan memberikan kemampuan bagi kami untuk menghadapi pasar, pemasaran, dan proses pengembangan mobile game,” lanjutnya.