Dark
Light

Aplikasi WolvCast Sediakan Streaming Musik Indie Tanah Air

1 min read
September 12, 2014

Publikasi para artis musik berlabel independen (indie) memang tak sekencang para musisi yang berada bawah naungan major label yang jauh lebih mainstream, walau keberadaannya tak cukup populer, bukan berarti mereka tak memiliki tempat khusus di ranah startup teknologi. Seperti halnya dengan kehadiran aplikasi buatan startup lokal bernama WolvCast yang bersemangat menghadirkan layanan streaming musik on-demand dari dunia musik indie tanah air.

Pergerakan startup teknologi yang melirik dunia musik indie Indonesia memang telah beberapa kali muncul, buktinya sejumlah penggiat startup lokal beramai-ramai membangun platform untuk membantu keterbatasan publikasi yang umum dialami oleh para musisi indie, seperti misalnya saja ada Musikator yang berperan sebagai “distributor” musik indie ke banyak platform musik streaming populer, lalu juga ada beberapa aplikasi streaming lokal seperti Vocalita dan Indieologi yang punya semangat yang sama. Kehadiran WolvCast jelas mengusung semangat yang tak jauh berbeda dari startup yang telah lebih dulu menggarap pasar ini.

“Visi kami adalah untuk mengakomodasi karya musisi independen, untuk menjadi semacam database bagi musik independen Indonesia,” ujar Roys Yosbana sosok di balik pengembangan aplikasi WolvCast yang dikutip dari pemberitaan Wall Street Journal (11/9) kemarin.

WolvCast adalah sebuah aplikasi mobile yang menyediakan ratusan lagu dari musisi indie untuk bisa dinikmati secara gratis oleh siapa saja. Dikembangkan oleh developer IT yang juga independen WolvDev, peranan WolvCast sebagai penyedia layanan streaming nyatanya tidak serta merta menaruh setiap karya musik indie ke dalamnya, secara komprehensif WolvCast juga menyaring karya musik indie yang layak ditampilkan dalam aplikasi ini.

Lantas, cara pengkurasian yang dilakukannya adalah melalui pendaftaran yang terbuka bagi band atau solo artist yang ingin tertampil di aplikasi tersebut. Lagu yang telah dimasukkan, nantinya akan dikurasi oleh tim WolvCast perihal kualitas rekaman dan karya lagu yang layak untuk “disiarkan” dalam aplikasi.

Sejauh ini, dari proses pengkurasian tadi, WolvCast telah memiliki koleksi 100 daftar musisi dengan 134 album yang seluruh katalog lagunya berjumlah sebanyak 277 lagu. Sebagai aplikasi yang baru diluncurkan pada Maret 2014 lalu, koleksi ratusan lagu yang dimiliki jelas menunjukkan WolvCast rupanya diminati betul oleh para musisi indie lokal, walau jumlah unduhannya sendiri hingga saat ini masih berada di sekitar angka 500-an.

Layaknya aplikasi streaming pada umumnya, dalam WolvCast akan ditemui ragam fitur yang mungkin telah akrab bagi para pendengar musik streaming. Misalnya saja terdapat beberapa fitur seperti Highlighted Artists, Most Played, Top Rated, dan juga pencarian musik berdasarkan genre. Tak ketinggalan, pengguna yang terdaftar juga bisa memberikan ulasan yang dilengkapi dengan penilaian berdasarkan rating.

Kembali seperti yang dikutip dari Wall Street Journal, Roys mengatakan sejauh ini WolvCast membuka aliran pemasukan yang diraihnya dari pengiklan, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai apakah pemasukan yang didapatnya akan dialokasikan untuk royalti seperti penyedia layanan streaming pada umumnya, namun dalam keterangannya tertulis, semua lagu yang ada di dalam WolvCast telah mendapat ijin dari artis atau label yang bersangkutan.

Aplikasi WolvCast saat ini baru hanya bisa dinikmati oleh pengguna Android. Kabarnya, dalam waktu dekat aplikasi ini juga akan hadir di platform iOS.

[ilustrasi foto: Shutterstock]

Previous Story

[Panduan Pemula] Mengoptimalkan Fitur Screenshot Pada Perangkat Mac

Next Story

Loopy Case: Casing Unik Bermanfaat untuk Anda yang Sibuk

Latest from Blog

Don't Miss

[Tekno] Industri Streaming Musik Tumbuh Pesat di 2021, Spotify Masih Jadi yang Terbesar

Industri streaming musik berkembang pesat di tahun 2021. Berdasarkan laporan

[Tekno] Winamp Sedang Dirombak Total, Bakal Jadi Platform Streaming Audio ala Spotify?

Jauh sebelum Spotify eksis, dunia lebih dulu mengenal sebuah aplikasi