23 July 2018

by Bambang Winarso

WhatsApp Mulai Coba Batasi Pesan Forward untuk Cegah Penyebaran Hoax

Fitur ini dijajal perdana di India di mana ada lebih banyak orang yang gemar meneruskan pesan ketimbang negara lain

Semakin tinggi pohon, maka semakin kencang pula angin yang menerjangnya. Ungkapan ini sepertinya cocok untuk menggambarkan kondisi yang sedang dihadapi oleh WhatsApp. Didapuk sebagai aplikasi pesan instan sejuta umat, WhatsApp juga semakin sering jadi sorotan menyusul maraknya fenomena penyebaran berita palsu di India yang disebut melibatkan aplikasi milik Facebook tersebut.

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, pengembang WhatsApp mengonfirmasi langsung melalui situs resminya, bahwa mereka sedang melakukan pengujian baru untuk membatasi penggunaan โ€œForwardโ€ di WhatsApp di India yang menjadi negara paling banyak mengirimkan pesan terusan ketimbang negara lain. Pengujian yang sebenarnya lebih pada perubahan kebijakan ini mencakup rencana untuk membatasi jumlah obrolan yang dapat diteruskan hingga lima orang dan menghapus tombol "Quick Forward" di sebelah pesan media.

Untuk versi global, WhatsApp akan membatasi jumlah pesan terusan hanya ke 20 grup. Langkah ini menandai perubahan besar pada arsitektur aplikasi yang belakangan semakin sering digunakan untuk percakapan politik dan penyebaran berita oleh 1,5 miliar orang di seluruh dunia, sekaligus salah satu bentuk jawaban atas desakan publik.

Kendati fitur ini tidak secara instan memberantas praktik penyebaran berita palsu, tetapi dengan pembatasan ini diharapkan membuat pengguna berpikir ulang untuk meneruskan pesan berantai tanpa ditelaah terlebih dahulu kebenarannya.

Dikutip dari IndianTimes, ada lebih dari 20 orang tewas akibat tudingan penculikan anak atau kejahatan lainnya yang beredar melalui pesan berantai di WhatsApp. Pemerintah india dilaporkan telah memberikan peringatan kepada WhatsApp yang direspon dengan peluncuran fitur baru berkenaan dengan isu tersebut. Salah satu yang terbaru adalah fitur label khusus untuk pesan yang diteruskan, bertujuan membantu pengguna mengidentifikasi keaslian pesan.

Sumber berita WhatsApp dan gambar header Pixabay.