WhatsApp mengukir sebuah milestone ketika aplikasinya yang tersedia secara gratis di Google Play Store (untuk Android) sudah mencapai lebih dari seratus juta unduhan, seperti dikutip dari GigaOm. Angka tersebut sangat fantastis karena hanya bisa disaingi oleh jejaring sosial paling populer seperti Facebook dan Twitter. Layanan sosial milik Google sendiri, Google+, belum mencapai angka tersebut.
Meskipun WhatsApp belum pernah merilis jumlah penggunanya, seperti halnya yang dilakukan oleh LINE dan KakaoTalk, tak dapat dipungkiri bahwa aplikasi ini merupakan layanan messaging paling populer. LINE dan KakaoTalk yang populer di Asia belum mencapai limit 100 juta pengguna di semua platform.
Di Indonesia, Head of Device Bundling and Customization Strategy Division Telkomsel, Arief Pradetya, seperti dikutip dari Okezone mengatakan bahwa WhatsApp adalah aplikasi chat nomor satu di operator terbesar ini. Arief bahkan menyatakan WhatsApp lebih banyak digunakan ketimbang BBM untuk BlackBerry karena dianggap lebih stabil.
Bentuk monetisasi WhatsApp memang bermacam-macam. Ada yang berupa aplikasi berbayar, seperti di platform iOS. Dengan platform lain, biasanya WhatsApp memberikan promosi gratis selama setahun dan berikutnya baru membayar $0.99 setiap tahunnya. WhatsApp sudah tersedia di hampir semua platform, termasuk Nokia S40 sekalipun.
Ada pula yang bekerja sama dengan operator untuk mem-bundling paket chatting (di mana WhatsApp masuk di dalamnya). Di Indonesia, WhatsApp gencar bekerja sama dengan Telkomsel, terutama untuk menyasar konsumen Android yang sedang sangat berkembang pesat akhir-akhir ini.
Penggunaan aplikasi chat/messaging yang intensif secara signifikan menurunkan penggunaan SMS. Dari bulan Juni hingga September tahun ini terjadi penurunan pemanfaatan SMS milik operator hingga 34%.