Dark
Light

Wedge, Infrastruktur Jaringan Terbaru Milik Facebook

by
1 min read
June 24, 2014

Dengan kebutuhan internet yang terus meningkat, Facebook berniat membuat sebuah infrastruktur jaringan yang menyerupai cara kerja sebuah server. Setelah merancang server komputer untuk sendiri, perangkat data storage, dan perlengkapan kelistrikan demi menunjang fasilitas komputasi yang melayani situs dan aplikasi mobile mereka, kini infrastruktur jaringan baru tersebut akan menggandakan kinerja keseluruhan sistem yang ada.

Blog resmi Facebook pada hari Rabu lalu (18/6) memaparkan teknologi itu yang diberi nama Wedge. Wedge mampu mengirimkan data-data dengan sangat cepat melalui data center yang sangat besar, dan menyatukan komputer server dengan perangkat jaringan sehingga jauh lebih meringankan upaya kerja para engineer.

Berdasarkan kutipan Jay Parikh selaku Vice President of Engineering yang dimuat di Wired, “Selama ini kami bekerja justru memperlambat banyak hal. Ini berarti tidak memberikan kesempatan kami untuk melakukan dan mengatur hal yang kami mau, memonitori, menyesuaikan alur jaringan ke Messenger, Instagram, Search, dan semua pekerjaan lainnya. Mampu mengatur segalanya dalam satu jaringan adalah kesempatan yang sangat baik.”

Wedge dirancang agar dapat bekerja dengan produk jaringan open-source komersil lainnya. Awalnya dibuat untuk bekerja pada kecepatan hingga 40Gb per detik, namun seiring pesatnya kemajuan teknologi masa kini, Wedge dikabarkan mampu mengirimkan data hingga 100Gb per detik.

Menurut New York Times, langkah ini sangatlah besar. Pasalnya produk baru seperti ini bisa mengancam control pasar dan profit margin dari perusahaan IT raksasa lainnya seperti Cisco, Hewlett-Packard, dan Arista Networks. Facebook merancang Wedge dalam modul-modul yang dikabarkan akan tersedia secara open-source sebelum tahun ini berakhir.

Beberapa tahun belakangan ini Facebook memang sedang fokus terhadap sebuah proyek yang membuat perangkat keras menjadi open-source dengan nama Open Compute. Proyek ini menarik banyak perusahaan, baik di dalam maupun di luar industri IT. Tujuan proyek ini adalah untuk berbagi ide-ide dan memanfaatkan jumlah pekerja untuk mengerjakan proyek-proyek yang baru. Konsep ini meminimalisir biaya perangkat komputer persis dengan cara Linux mengurangi biaya sistem operasi.

Facebook juga dikabarkan semakin tertarik untuk menggarap “deep learning,” suatu konsep yang lebih maju dari analisis big data yang kini semakin berkembang di lingkup perusahaan-perusahaan IT raksasa.

 

[ilustrasi foto: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DSenterprise dan ditulis oleh Michael Erlangga. 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Hisense Sero 8 Dilepas dengan Banderol $129

Next Story

Nokia X2 Resmi Diperkenalkan

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Meta sedang siapkan chatbot AI untuk produk-produknya

Meta Segera Luncurkan Chatbot AI dengan Banyak Kepribadian

Sejak ChatGPT diluncurkan November tahun lalu, chatbot AI terus menjadi
Meta generative AI

Meta Siap Integrasikan Generative AI ke WhatsApp, Messenger, dan Instagram

Meta bakal mengintegrasikan generative AI ke berbagai produknya. Kabar tersebut