Dinamika yang terjadi pada startup terkadang bisa membuat kondisi tidak stabil bahkan cenderung berakhir kegagalan. Jika hal tersebut terjadi pastinya akan mempengaruhi pegawai yang selama ini telah memberikan kontribusi terhadap jalannya usaha. Keputusan untuk berhenti sebagai pegawai di startup, tentunya menjadi pilihan utama jika beberapa aspek yang mempengaruhi terjadi di startup, hal tersebut wajib dicermati agar penyesalan di kemudian hari tidak terjadi.
Artikel berikut akan mengupas 10 hal yang perlu dicermati ketika waktunya berhenti bekerja di startup.
Informasi finansial dan saham tidak transparan
Ketika Anda memutuskan untuk bekerja di startup baiknya perlu mengetahui informasi terkait finansial di startup. Mulai dari saham, ekuitas dan hal-hal lainnya. Dengan demikian Anda bisa mengetahui bagaimana pertumbuhan dan rencana jangka panjang finansial startup untuk ke depannya. Jika perusahaan cenderung menyembunyikan informasi tersebut, adalah tanda yang wajib dicermati untuk segera berhenti bekerja di startup.
Kerap melakukan penggalangan dana
Tanda lain yang wajib dicermati adalah ketika startup kerap melakukan penggalangan dana. Idealnya proses penggalangan dana untuk tahap seed memakan waktu sekitar 2 bulan, sementara Seri A bakal memakan waktu 3 sampai 5 bulan. Ketika perusahaan pada akhirnya “terhambat” dan berakhir selalu melakukan penggalangan dana, artinya kondisi keuangan tidak stabil dan startup berisiko kehabisan uang.
Burn rate yang tinggi
Pada akhirnya startup didirikan untuk menghasilkan keuntungan, mampu untuk mencapai tahap selanjutnya atau scale up dan bisnis model yang terbukti berhasil dan diminati. Jika startup kerap melakukan kegiatan pemasaran, diskon, promo dan lainnya akan menyebabkan tingginya burn rate dan berisiko untuk gagal berkembang. Ini menandakan startup tidak mampu untuk menjalankan bisnis dengan baik.
Pertumbuhan pengguna organik menurun
Di awal usaha banyak startup yang cenderung melakukan akuisisi pelanggan dengan menggunakan cara pemasaran berbayar atau paid marketing. Bisa dipastikan jumlah pengguna bakal tumbuh secara cepat namun pada umumnya tidak mampu untuk bertahan dan akan berakibat penurunan secara cepat ketika pemasaran berbayar dihentikan. Di sisi lain startup gagal untuk mendapatkan pengguna organik dan cenderung untuk mengalami penurunan. Cermati tanda ini untuk kemudian menjadi alasan tepat untuk berhenti bekerja di startup.
Tidak memanfaatkan feedback dari pelanggan
Di awal jalannya usaha menjadi kewajiban untuk menampung semua feedback dari pelanggan dan mencoba untuk melakukan trial and error terhadap produk baru yang telah diluncurkan, hal ini idealnya wajib dilakukan oleh startup yang telah mendapatkan pendanaan tahap seed atau Seri A.
Dalam hal ini pegawai startup harusnya sudah mengetahui apa yang diinginkan oleh pelanggan dan fitur apa yang bakal disukai.
Rencana untuk mendapatkan profit tidak jelas
Kebanyakan startup baru mengatakan tidak terlalu memikirkan profit terlebih dahulu, dan lebih memfokuskan kepada pemasaran yang masif. Idealnya di masa awal startup diluncurkan sudah bisa memiliki strategi yang tepat untuk mendapatkan profit, mengumpulkan pengguna dan memasarkan produk dengan tepat. Jika startup masih saja menjalankan usaha dengan mengandalkan layanan ‘gratis’ disertai dengan tidak adanya rencana yang baik untuk mendapatkan profit, menjadi tanda yang tepat untuk segera meninggalkan pekerjaan.
Gagal membuat produk yang berfungsi
Produk yang berfungsi dengan baik dan disukai oleh pengguna akan mempengaruhi kesuksesan sebuah startup. Jika startup tempat Anda bekerja saat ini masih kesulitan untuk membuat produk yang baik dan diminati oleh target pengguna, bisa dipastikan startup akan mengalami kesulitan untuk berkembang.
Tidak memiliki tim yang handal
Untuk menekan budget yang ada startup kemudian merekrut pegawai yang kurang handal atau tidak memiliki kemampuan yang cukup baik terkait dengan tugas yang dibebankan. Pada akhirnya produk tidak bisa berkembang dengan baik dan menghambat jalannya usaha. Startup yang baik adalah startup yang mampu menciptakan kolaborasi yang baik antara anggota tim yang masing-masing memiliki kemampuan lebih agar startup bisa berkembang.
Tidak melakukan perubahan dan mempelajari teknologi terkini
Jika saat ini Anda bekerja sebagai tim engineer di startup baiknya untuk selalu mempelajari informasi terkini, teknologi dan perubahan yang ada. Jangan hanya mengandalkan pengetahuan dan wawasan yang saat ini dimiliki, dan enggan untuk membuka wawasan serta mencari informasi yang terkini. Pada akhirnya startup akan berusaha mencari tenaga engineer yang mampu beradaptasi, cerdas dan memiliki wawasan yang luas.
Tidak cukup yakin dengan CEO
CEO sebuah startup pada umumnya adalah pemimpin yang memiliki visi dan rencana yang jelas untuk perkembangan startup. Jika CEO startup tempat Anda bekerja tidak bisa menjadi seorang pemimpin yang cerdas, bertanggung jawab, dan kerap melakukan hal-hal yang tidak sesuai dan cenderung merugikan perusahaan, ada baiknya untuk segera berhenti dari pekerjaan, karena bisa dipastikan CEO tersebut tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk menjadi seorang pemimpin.