Dark
Light

Vutura Tawarkan Solusi Mudah untuk Membuat Chatbot

1 min read
February 3, 2020
Vutura Chatbot
CTO Vutura, Arief Faizin (Ki) dan CEO Vutura, Riztama Prawita (Ka) / Vutura

Tren pengembangan chatbot tampaknya masih terus berlanjut. Salah satu tandanya dengan hadirnya pemain baru di industri ini. Namanya Vutura, perusahaan rintisan baru yang mencoba menawarkan layanan untuk memudahkan pengguna membuat chatbot secara mandiri.

“Vutura adalah platform chatbot berteknologi AI, kami membantu pebisnis maupun individu untuk melayani banyak pelanggannya dengan mudah. Kami menyediakan wadah, sehingga para pelaku bisnis dapat bebas membuat asisten virtual yang sesuai dengan kebutuhan bisnisnya,” terang Co-founder & CMO Vutura Herjuna Dony Anggara Putra.

Startup tersebut digawangi oleh empat orang founder, yakni Riztama Prawita, Arief Faizin, Herjuna Dony Anggara Putra dan Arfiyah Citra Eka Dewi. Vutura juga merupakan portofolio Digital Amoeba besutan Telkom — program inkubasi startup internal yang diikuti oleh kalangan staf perusahaan. Dalam debutnya mereka juga sudah mendapatkan pendanaan awal dari Telkom dengan nilai yang tidak disebutkan.

“Saat ini chatbot Vutura sudah bisa diimplementasikan pada berbagai aplikasi pesan seperti Telegram, Line, Facebook Messenger, dan WhatsApp. Selain aplikasi pesan tersebut, juga dapat diimplementasikan pada chat widget yang berada pada website dan mobile apps,” terang Co-Founder & CEO Vutura Riztama.

Layaknya platform chatbot pada umumnya, Vutura juga dibekali teknologi NLP (Natural Languange Processing) berbahasa Indonesia untuk memahami konteks percakapan dengan penggunanya.

Sebelumnya di Indonesia sudah ada beberapa startup yang sajikan layanan serupa, di antaranya Kata.ai dan Botika. Tren pemanfaatan AI dalam bisnis membuat bisnis chatbot berkembang pesat, terlebih dengan automasi tersebut beberapa bisnis telah mampu menghasilkan efektivitas dalam penanganan pelanggan.

Produk chatbot, dalam hal ini yang diimplementasikan sebagai sistem layanan pelanggan, dikembangkan berangkat dari banyaknya kebiasaan yang berulang, salah satu contohnya ketika penjual menjawab pertanyaan pelanggannya mengenai produk. Dengan teknologi yang dikembangkan, Vutura berharap bisa memecahkan permasalahan tersebut dan mempererat hubungan pemilik bisnis dengan pelanggannya.

“Karena Vutura punya tujuan untuk mempererat hubungan antara pemilik bisnis dan para pelanggannya sehingga tidak menutup kemungkinan kami berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk dapat membantu para pemilik bisnis dalam meningkatkan customer engagement experience,” imbuh Riztama.

Selain bisa mendukung banyak platform pesan instan, Vutura juga terintegrasi dengan berbagai macam tools, termasuk Multichannel Conversational Platform milik Qiscus dan beberapa lainnya. Mereka juga menjalin beberapa kemitraan, di antaranya dengan Freshworks, Line, termasuk dengan Telkom.

Pengguna hanya perlu menyelesaikan proses pendaftaran dan pembayaran untuk membuat chatbot mereka. Pihak Vutura mengklaim mereka menyajikan langkah yang sederhana atau tanpa coding sama sekali dalam hal pembuatan asisten virtual atau chatbot.

Hingga saat ini dari sistem Vutura sudah lahir 354 chatbot dengan 98 ribu percakapan. Angka ini juga dipastikan akan terus bertambah mengingat Vutura baru saja diluncurkan dan mulai diperkenalkan ke khalayak ramai.

“Kami menyediakan sistem berlangganan, pengguna bisa langsung mendaftarkan akunnya melalui website kami dan langsung mulai membuat chatbot-nya sendiri. Kami menyediakan dokumentasi dan tutorial untuk mempermudah pengguna. Selain itu, untuk korporasi dan atau perusahaan yang menginginkan layanan kustomisasi dapat menghubungi tim kami langsung,” terang Dony.

Di satu tahun perjalanannya, Vutura masih ingin memperkenalkan kecanggihan dan kebermanfaatan teknologi AI kepada masyarakat.

“Kami ingin memasyarakatkan teknologi AI agar para pelaku bisnis dapat meningkatkan experience dalam memberikan layanan kepada pelanggannya,” terang Dony ketika ditanya strategi mereka untuk mengarungi 2020 ini.

Previous Story

Platform eFuse Tawarkan Beasiswa Esports Senilai Rp27,8 Juta

Next Story

Freedom Wing Adapter Mampu Menyulap Kursi Roda Jadi Controller Xbox

Latest from Blog

Don't Miss

92% Pekerja di Indonesia Sudah Menggunakan GenAI dan Temuan Lain dari Work Trend Index 2024

Microsoft dan LinkedIn merilis laporan Work Trend Index 2024. Di

Western Digital Luncurkan Siklus Data AI: Optimalisasi Penyimpanan untuk Inovasi AI Masa Depan

Western Digital (NASDAQ: WDC) meluncurkan inovasi terbaru mereka, Siklus Data