Pada tanggal 9 Januari 2019, Vivo mengundang para jurnalis untuk menghadiri sebuah acara. Acara yang bertajuk Vivo Gathering ini diselenggarakan di Vila Air Lembang. Pada acara tersebut, Vivo kembali mengingatkan para jurnalis mengenai Vivo NEX yang memiliki kamera yang muncul saat diperlukan.
Pada acara yang dihadiri oleh sekitar 20-an orang ini, Vivo melalui manajer produk globalnya, Charles Ding, kembali mengingatkan teknologi kamera yang ia canangkan dengan teman-temannya. Charles mengatakan bahwa teknologi ini harus dibuat tahan debu sehingga tidak mudah rusak. Teknologi ini sendiri dinamakan dengan Elevating Camera.
“Pengembangan fitur kamera membuat pengguna smartphone di seluruh dunia, semakin eksploratif memaksimalkan smartphone mereka. Sejak awal pengembangan efek bokeh untuk hasil foto layaknya kamera professional, hingga kini dengan night-photography atau low-light photography, serta wide-angle photography; membuka lebih banyak kemungkinan bagi kami dalam pengembangan software maupun hardware kamera pada tahun ini hingga kedepan”, pungkas Charles.
Charles memaparkan bahwa saat ini Vivo sudah memiliki teknologi Super HDR yang mampu membuat sebuah gambar menjadi lebih baik. Hal tersebut merupakan salah satu bukti bahwa Vivo berkomitmen untuk meningkatkan kualitas gambar dari kamera smartphone-nya.
Vivo sudah memiliki dua smartphone pada lini NEX. Yang kedua merupakan NEX Dual Display yang menghadirkan layar pada sisi belakang smartphone tersebut. Uniknya, teknologi elevating camera tidak digunakan pada Nex Dual Display. Padahal, Vivo sendiri selalu terlihat bangga terhadap teknologi yang satu ini.
Charles mengatakan bahwa NEX Dual Display bukanlah sang penerus dari Vivo NEX. Keduanya merupakan dua lini smartphone yang berbeda. Pada NEX Dual Display, Vivo menginginkan agar para penggemar selfie langsung menggunakan kamera utama untuk mengambil swafoto. Hal ini yang membuat teknologi elevating camera absen pada Dual Display.
Lalu apakah seri NEX bakal dijual di Indonesia? Jawaban Vivo pun masih sama pada saat purwarupanya diperkenalkan di Indonesia. Vivo belum akan memasukkan smartphone terbaru mereka tersebut di Indonesia.
Tyas K Rarasmurti selaku Public Relations Manager PT Vivo Mobile Indonesia mengatakan bahwa untuk memasukkan NEX ke Indonesia butuh banyak persiapan khusus, seperti kesiapan pabrik dan ijin TKDN. Oleh karena semua itu masih dikaji, Tyas mengatakan NEX belum akan masuk ke Indonesia.
Jadi, pengguna di Indonesia belum bisa merasakan teknologi yang disematkan pada lini NEX dalam waktu dekat ini.
Kamera melulu, Audio?
Secara terpisah, Saya melakukan wawancara dengan Charles Ding. Vivo selalu mengedepankan kamera dan audio. Akan tetapi, sampai saat ini sepertinya bagian audio tidak lagi menjadi pembicaraan Vivo pada setiap peluncurannya. Apakah Vivo mulai melupakan Audio yang mereka kedepankan tersebut?
Charles mengatakan bahwa Audio masih menjadi bagian yang paling penting dalam penjualan mereka, selain dari kamera. Vivo merupakan merek pertama yang menggunakan chipset Hi-Fi pada smartphone-nya, yaitu X11. Chipset Hi-Fi sendiri dikembangkan terus menerus.
Pada NEX, Vivo menggunakan teknologi SiP (System In Chip). Pada SiP terdapat coding dan komponen yang dapat menghasilkan suara yang baik. Apalagi pada NEX chipsetnya lebih baik dari semua smartphone Vivo yang pernah diluncurkan.
Lalu Vivo sendiri tidak menutup kemungkinan bekerja sama dengan produsen Audio lainnya, namun sampai saat ini belum ada yang cocok. Sebelumnya, Vivo pernah bekerjasama dengan Beyer Dynamic, namun saat ini sepertinya kerja sama tersebut tidak berlanjut.