Virtual Consulting yang sudah ternama di bidang internet strategy & marketing baru-baru ini mengadakan seminar sekaligus soft-launching Juale.com, sebuah situs e-commerce. Juale.com menjanjikan fasilitas pembuatan toko online yang komplit dan menyeluruh, tanpa harus mengerti teknis ngejelimet pembuatan website.
Pas coba intip websitenya, kok gue merasa lagi buka wayback machine dan terlempar ke era dot-com boom ya? 😀
Target penjual/merchant Juale ini tampaknya benar-benar mereka yang belum terlalu paham seluk beluk jualan di internet. Dari FAQ mereka cukup lengkap penjelasan layanan-layanan yang ditawarkan, mulai dari sewa hosting, beli domain, front-end dan back-end toko/portal, hingga delivery.
Tapi gue ngga ngeliat ada alasan kuat kenapa penjual/merchant harus milih Juale sebagai portal mereka. Hampir semua fitur yang ditawarkan ngga jauh beda dengan layanan serupa yang sudah lama ada, kayak Tokopedia atau Vkios. Harga layanan pun sama.
Gimana kalo dari sisi pengunjung? Oh man, selain orang yang baru kenal internet, gue ga yakin akan banyak yang ngelirik dua kali pas ngeliat tampilan depan portal ini. Virtual harus kerja keras memberi konsultasi ke penjual tentang cara menarik orang ke toko mereka nih, karena kalo ngandelin orang yang kebetulan mampir kayaknya susah. Padahal hari gini kayaknya ngga susah deh nyari template gratis yang ciamik.
Juale juga belum memberi solusi ke permasalahan klasik toko online di Indonesia: payment system. Walaupun melihat inceran penjualnya juga lebih ke produk konvensional, mungkin ini ngga terlalu masalah karena otomatis pembelinya pun masih suka dan nyaman dengan cara yang tradisional-konvensional seperti cash on delivery atau transfer bank.
Terlebih lagi, strategi jualan online di Indonesia yang lebih jitu sepertinya adalah dengan menyatroni “daerah” yang udah rame seperti Facebook dan Kaskus, dibanding dengan buka lapak di tempat baru. Kaskus sudah punya 1,3 juta anggota, sedangkan Facebook malah sudah punya hampir 14 juta anggota dari Indonesia. Keduanya pun terdengar santer sedang menggarap payment system internal mereka.
Gue akan pasang reminder di RTM gue, untuk ngintip perkembangan Juale enam bulan lagi. Untuk saat ini, selamat berjuang buat Juale.
Saya sangat setuju bahwa e-commerce platform ini belum menjadi qualitatively distinguishable dibandingkan pendahulu-pendahulunya. Saya rasa entry ini sangat berkaitan dan sangat menjawab concern yang diaddress di blog Navinot beberapa hari yang lalu mengenai Facebook yang sudah menjadi membosankan (bagi beberapa pengguna).
Di bagian komentarnya saya memberikan pendapat bahwa perkembangan secara horizontal (sesuatu yang baru) mungkin tidak setiap waktu diperlukan. Perkembangan secara vertikal (improvement/ update dari versi yg terdahulu) biasanya lebih mudah untuk dilakukan dan sering kali sudah cukup untuk menampung keinginan dan kebutuhan para penggguna yang selalu “berevolusi” (meminta / menuntut lebih). Tapi ketika pemain pasar menjadi lebih banyak dan produk yang ditawarkan akhirnya menjadi jenuh dan berubah menjadi sebuah komoditas, perkembangan secara horizontal pun sangat diperlukan untuk.. istilahnya memberikan angin segar.
Dan ya.. pasar e-commerce platform mungkin sudah mencapai titik jenuh dan diperlukan terobosan baru secara horizontal dan bukan cuma vertikal.. sesuatu yang baru dan menyimpan “Wow factor” kalau kata Navinot.
FYI, terlihat mungkin sama dengan market place lainnya namun coba telaah lebih lanjut bro semua merchant menggunakan domain utama (TLD) .com jadi sebenearnya mereka sedang membangun brand mereka sendiri contohnya
kickandy.juale.com, fhiniqstore.com namun semua produk mereka terpublish di juale.com dan transaksi tidak ada dijuale.com namun semua transaksi berada di merchant masing2 sampai kapanpun juale.com gak bakal pernah ngutip transaksi dari merchant
Baru ikutan seminar juale,com kemarin, dan yang saya tahu sih:
Di juale anda akan mendapatkan toko dengan domain anda sendiri, tidak blablabla.juale.com tapi blablabla.com. Jadi member tetap punya website sendiri dengan alamat/URL yang diinginkan.
Page Juale.com merupakan marketplace yang pemasaran dan online strateginya dipegang oleh Virtual.
Bisnis proses yang ada disesuaikan dengan bisnis proses e-commerce di Indonesia. Mengingat tidak semua e-commerce2 cms luar negeri itu sesuai dengan bisnis proses yg ada.
Juale menawarkan seminar dan konsultasi gratis untuk sejumlah member pertama mengenai sukses bisnis online.
Halaman Admin untuk masing2 toko2, dirancang sangat mudah dipahami bagi mereka yang awam internet sekalipun.
Juale tidak menarik fee dr tiap transaksi. Transaksi langsung di masing2 toko, tanpa harus ada deposit.
Mohon maaf jika komentar saya sebelumnya kurang objective (karena kurangnya pengetahuan saya akan juale.com itu sendiri).
Dengan tambahan masukan dari jualecom dan ratna mulia (dengan asumsi yang mereka katakan benar):
– saya masih merasa fitur-fitur yang ditawarkan hanyalah perkembangan secara vertikal dari para pendahulunya / pesaingnya. Transaksi dipungut biaya menjadi bebas biaya. Dari barang yang ndompleng di situs menjadi dibuatkan domain sendiri. Dan sebagainya.
It's an improvement dan perkembangan yang sangat sangat baik karena memberikan value lebih bagi customer. Dilihat secara vertikal, juale menang dibandingkan dengan yang lainnya.
– tapi value yang paling besar adalah: dengan asumsi yang dikatakan mbak ratna mutia benar, jika situs merchant dikelola sendiri oleh virtual, saya rasa itu adalah terobosan horizontal yang wah (terlepas dari dipungut biaya ataupun tidak). Convinience ini adalah nilai jual besar yang membuat juale.com qualitatively distinguishable dari yang lainnya. Saya harap keputusan ini juga disertai dengan pertanggungjawaban yang sesuai juga.. Jadi jangan sampai nantinya kalau situs merchant tidak berhasil, juale.com hanya bisa angkat tangan.
saya ngga punya data konkrit, tapi cukup yakin bahwa kepemilikan domain sendiri tidak berpengaruh ke keberhasilan berjualan di internet. jutaan orang dengan sukses jualan lewat eBay atau Amazon Marketplace tanpa harus memikirkan identitas brand. perbandingannya di dunia nyata, apabila anda pemilik suatu produk, apakah bukan lebih menguntungkan anda jual lewat Carrefour atau Hero/Giant dibanding buka toko sendiri?
kecuali kalau memang target anda adalah “memiliki toko sendiri di internet” instead of “sukses berjualan barang di internet”. bila identitas brand/produk menjadi sangat penting untuk anda, maka saran saya adalah invest di disain dan platform yang lebih spesifik untuk produk anda. untuk apa punya domainsendiri.com tapi begitu dibuka orang tidak menarik?
tidak pernah mengutip transaksi dari merchant, apakah bisa dibilang menguntungkan merchant? ini lagi-lagi tergantung model bisnis toko anda dan volume produk yang dijual. ada kalanya sistem potong persentase dengan biaya setup gratis itu lebih menguntungkan bukan? hanya anda yang tahu apakah sesuai kebutuhan anda atau tidak.
dan ya, salut untuk usaha Virtual memberikan seminar dan konsultasi gratis mengenai bisnis online. lebih salut lagi kalau bisa netral dan platform-independent 🙂
btw… susah loh cari pengunjung itu… bener itu apa kata om yonan.. kalau sayah sih lebih suka jualan di tempat yang rame.. daripada buat toko sendiri .. kan lebih baik jualan di mall… atau di keramaian… kalau buat toko sendiri… harus punya tenaga ekstra biar orang2 tau akan toko kita kecuali public figur…
@”apakah bukan lebih menguntungkan anda jual lewat Carrefour atau Hero/Giant dibanding buka toko sendiri?”
klarifikasi sedikit: saya tidak tahu persisnya, karena saya belum meneliti lebih lanjut sendiri, tapi ini kutipan dari jualecom: “…, untuk namun semua produk mereka terpublish di juale.com”
kalau benar begitu, saya belum melihat kerugiannya dari sisi manapun; branding sendiri ada, (potential) visitor juga ada
koreksi (?): setelah saya baca-baca lagi.. mungkin maksudnya ratna mutia bukanlah situs merchant yg dikelola oleh virtual, melainkan situs juale.comnya itu sendiri..
hmm..
Wah wah mulai rame nih , secara team kita dari juale.com sangat berterima kasih atas masukan, saran dan kritikannya baik yang pro maupun kontra diruang public ini, bisa dikatakan kita ini masih anak bawang, namun mencoba untuk membantu bagi mereka yang masih dalam katagory entry point, karena sebenarnya juale.com itu masih tahap beta 1.1 dan masih panjang perjalanannya menuju solusi dan aplikasi yang ideal, namun dari kacamata kita ini adalah sebuah giant step bagi kita, sebuah wujud dan niat nyata untuk memberikan solusi aplikasi bagi UKM yang ideal, karena sekarang bisa dikatakan belum ada standart solusi dan aplikasi yang memberikan layanan dan purna jual yang kompeten (maaf koreksi kalau salah), tugas berat bagi kami apabila kami ingin menjadi salah satunya.
Untuk yonan32 saya setuju jualan gak mesti punya website sendiri, jualan online bisa dari mana saja, bisa YM, email, forum jual beli, facebook, twitter bahkan lewat sms sekalipun, Jadi menurut kami jualan online adalah dedikasi dan loyalitas anda terhadap customer anda sebagus apapun website anda apabila anda mengabaikan keluhan dari customer anda maka reputasi anda akan hancur dalam hitungan detik. namun alangkah baiknya apabila anda memiliki base selling entry sebagai pelayanan lebih terhadap customer anda, nanti tinggal selling channelnya bisa lewat facebook, twitter kaskus dan lain2 karena kami sudah memiliki connecting gateway terhadap social media dan forum diskusi.
Mengutip perkataan Pandu Truhandito “Jadi jangan sampai nantinya kalau situs merchant tidak berhasil, juale.com hanya bisa angkat tangan.”
Parameter Berhasil atau tidaknya situs merchant terkait bisa dikatakan sepenuhnya bukan tanggung jawab juale.com mengapa demikian ? percuma saja kalau juale.com sudah berpromosi sana sini namun merchant terkait adem ayem dan tidak agresive dalam menjemput bola bahkan mengabaikan keluhan customer.
Namun Juale.com memiliki kewajiban mendatangkan mass trafic ke juale.com agar merchany terkait akan terkena imbas transaksi dari trafic yang datang (Pekerjaan Rumah, yang berat) oleh karena itu sebaiknya mental dan mindset dari para pemilik merchant lah yang coba kita bedah dan perbaiki karena mental yang bobrok bakal menghancurkan toko mereka sendiri oleh karene itu kita bakal road show mengadakan workshop dan seminar untuk memperbaiki mental dan mindset tersebut bukan berarti mental mereka bobrok loh namun memperbaiki jalur agar mereka tidak salah arah dan tersesat.
Kira2 itu share dari kita mohon maaf apabila ada hal yang kurang berkenan, sekali lagi kami mencoba untuk memberikan solusi bukan mencari pesaing atau sok jago bikin ecommerce seperti ini.
Salam
Juale Team
Hmm,
Jika dilihat sepintas berarti juale.com hanya sebagai 'etalase' aja ya untuk menampilkan produk catalog yang
ditawarkan oleh anggota. Once buyer ingin beli barang tersebut maka diarahkan ke website seller yang notabene sudah mempunyai 'nama domain' serta hosting sendiri?
@”Parameter Berhasil atau tidaknya situs merchant terkait bisa dikatakan sepenuhnya bukan tanggung jawab juale.com mengapa demikian ?”
yes yes, saya kemarin mengertinya (berdasarkan komentar ratna) bahwa juale akan mengurus situs merchant. Karenanya saya merasa bahwa itu adalah terobosan baru dalam dunia e-commerce.. tapi kayaknya saya salah mengerti. 🙂
@”Namun Juale.com memiliki kewajiban mendatangkan mass trafic ke juale.com agar merchany terkait akan terkena imbas transaksi dari trafic yang datang”
Saya boleh minta klarifikasi akan bentuk nyata dari “kewajiban” yang disebutkan? Karena traffic bisa didapat melalui berbagai macam channel termasuk dari dalam juale.com itu sendiri. Dan sampai sejauh mana kewajiban yang dibebankan kepada juale.com dalam hal mendatangkan mass traffic ini kepada situs merchantnya? Tentunya selama informasi ini tidak melanggar NDA atau terms terkait lainnya hehehe..
Thanks untuk komentarnya langsung dari Juale Team, kita tunggu terus kok gebrakan dan terobosannya.
Hmm mungkin sekali2 tim DailySocial mesti ikutan workshopnya kali ya 😀
To : dodolboks
Saya sangat setuju dengan dodolboks, justru itu dia kita tidak hanya membuatkan toko onlinenya namun juga mall onlinenya, jadi semua produk yang di publish oleh merchant akan muncul di juale.com jadi kita ini lagi bikin mall bukan bikin toko sendiri – sendiri, kita sangat menyadari hal tersebut + berbagai metode pembayaran seperti bank transfer, COD, kartu kredit, paypal dan micro payment lainnya (sekarang masih cod dan bank transfer) lalu juga cara pengiriman atau shipping barangnya, nah untuk membuat juale.com menjadi mall yang tidak sepi pengunjungpun kita sudah pikirkan jauh2 hari, maaf resep ini tidak bisa dipublish untuk kalangan internal saja, BTW thanks atas komentarnya, satu lagi pemikiran kita it's ok jualan model seperti fjbnya kaskus, itu sangat ampuh, namun alangkah lebih baiknya anda memiliki website hanya sebagai catalog online atau bahkan tempat bertransaksi bagi customer anda, cuma saran loh tidak memaksa 😉
Salam
Juale.com
Kayanya sih gitu serius nih di tunggu untuk share lebih jauh, juale.com itu bagi kami baru berupa titik bahkan segaris pun belum butuh banyak masukan, saran dan kritikan pedas dari anda para profesional kami sangat terbuka akan masukan dan sarannya. Next workshop sepertinya akan di JKT nih (Baru planing)
Salam
Juale Team
Yups anda benar 100% karena kita tidak akan memotong fee sepeser pun, coba bayangkan betapa dongkolnya anda apabila keuntungan anda nantinya akan di potong sekian persen ( Koreksi kita apabila salah)
Salam
Juale Team
Untuk Jawaban yang pertama, ada beberapa merchant yang kita urus sendiri (For some reason tentunya)
Untuk jawaban yang kedua menurut teori kami adalah semakin besar trafic yang masuk kejuale maka semakin besar juga kans terjadinya transaksi bagi setiap merchant (menurut teori loh belum tentu benar), namun timbulnya sales tentu butuh kerja keras juga dari sang pemilik toko termasuk pelayan yang memuaskan bagi customernya ini adalah kunci utama keberhasilan sebuah toko online, Indonesia itu banyak anomalinya masalah ecommerce kita sudah amati sekian lama untuk hal ini.
Just for share coba baca artikel ini :
http://www.juale.com/news/article/22/Bisnis-Onl…
kalau anda mengklik url diatas anda baru saja menambah trafic kami 😉
Salam
Juale.com
wah wah wah… seru sekali diskusinya.
Kalau soal design sebenarnya masih bisa di-optimize lagi sih karena buat saya design pasti menentukan kredibilitas company itu sendiri. Kalau designnya keren dan nyaman, tentu belanja juga jadi makin mantap.
Fitur yang memampukan penjual untuk pake domain sendiri memang keren, tapi alangkah lebih keren lagi kalau bisa customize sehingga tiap toko bisa terasa lebih personal (bisa juga jadi fitur berbayar). Dan keputusan Juale untuk tidak menarik potongan dari transaksi-pun cukup menarik buat saya, sepertinya model bisnis yang dianut Juale agak tidak biasa 😉
Yang pasti Juale harus siap berkompetisi dengan yang sudah ada seperti TokoBagus, Krazymarket, Qiosqu, VKios dan lain-lain. Sayangnya diferensiasinya saya rasa belum cukup kuat dan kemunculannya-pun kurang disruptif. Nevertheless, welcome to the jungle Juale! Mengingat orang-orang di belakang Juale, saya pasti mengikuti dengan seksama pergerakan Juale.com 🙂
The more the merrier. Semakin banyak pilihan berarti semakin berkurang pula alasan untuk tidak berjualan online. Dengan backup institusi semacam Virtual, pastinya kepercayaan konsumen untuk berbelanja seolah mendapatkan jaminan. In the end akan ada peningkatan jumlah pembelanja online. Yang berarti kemenangan bagi semua pihak. 🙂
yaph, maksud saya seperti itu 🙂 maaf kl ada salah2 pemilihan kata