Dark
Light

[Vintagious] Menggambar dengan Tablet Digital dari Waktu ke Waktu

1 min read
May 12, 2013

Kolom Vintagious kali ini kali ini bercerita tentang aktivitas menggambar secara digital seiring sejalan dengan perkembangan teknologi tablet berlayar sentuh. Dari tablet berlayar resolusi rendah hitam putih hingga resolusi tinggi jutaan warna, lahir karya-karya seni digital yang unik.

Di masa sekarang, menggambar dengan tablet digital berlayar multitouch sudah lebih mudah dan banyak pilihan model. Dari iPad hingga Galaxy Note, menggunakan kuas digital atau stylus, hasilnya bisa setara dengan menggambar di kertas atau kanvas. Kaya akan warna dan resolusi tinggi hingga di atas 1000 x 1000 pixel.

Newton MessagePad 130

Impian bisa menggambar dengan tablet digital mulai terwujud ketika Apple mempopulerkan produk tablet berlayar sentuh di awal 90-an, Newton MessagePad. Dengan layar 1-bit (hitam & putih) berukuran 320 x 240 pixel, menggambar secara digital bisa dilakukan di mana pun kapan pun. Software untuk menggambar juga cukup banyak pilihannya, salah satunya NewtPaint yang memungkinkan kita untuk copy & paste image dari/ke software lainnya. Multitasking!

“Hey, I’m in a cafe drawing the sketch for the client. Will send it within minutes”, demikian naskah sebuah iklan di masa itu. Dengan Newton ini, artis digital yang doyan mobile bisa menggambar suasana suatu tempat dan mengirim karya mereka lewat email, fax atau disimpan ke komputer sebagai arsip digital.

1997, perusahaan teknologi asal Inggris, Psion, meluncurkan PDA Series 5. Walau ditujukan untuk para businessman, PDA ini dilengkapi stylus dan software SKETCH. Menggambar dengan PDA ini jauh lebih baik daripada Newton karena layar lebih lebar 640 x 240 pixel dengan 16 greyscale.

Psion Series 5

Hanya saja, karena memang dirancang sebagai PDA yang dilengkapi dengan keyboard, berasa kurang nyaman untuk menggambar. Akhir 90-an Palm Pilot dipasarkan dan populer di awal 2000. Walau layarnya lebih kecil dari Newton – hanya 160 x 160 pixel – meningkatnya popularitas Palm menciptakan banyak pilihan model dan software menggambar. Dilengkapi memory dan prosesor lebih baik, akhirnya bisa menggambar dengan 16-bit (65.536 warna) di model Palm m505.

Tablet menggambar digital dari era 90-an hingga sekarang

Dengan hadirnya iPad atau Galaxy Note, kini artist bisa mendapatkan pengalaman menggambar yang semakin baik, jutaan warna dan tinggi. Namun bukan berarti hasil karya dari tablet digital jadul lebih ‘jelek’. Proses evolusi berkarya yang berjalan bertahun-tahun seiring dengan perkembangan teknologi justru menciptakan seni digital tersendiri, contohnya ‘pixelated 8-bit art’. Tablet-tablet gambar digital ini adalah contoh, dengan teknologi jadul atau canggih di tangan artist semua bisa menjadi seni.

 

Pinot W. Ichwandardi adalah seorang Graphic Designer. Pria asal Indonesia ini sejak 2007 tinggal di Kuwait bersama keluarganya. Dikenal juga sebagai pengoleksi gadget jadul, blog pribadinya bisa ditemukan di retrogizmo.blogspot.com, sedangkan Twitter di @pinot dan About.me/pinot.

 

 

 

 

 

Previous Story

10 Pencarian Populer Google Indonesia untuk Tanggal 4 – 10 Mei 2013

Next Story

LinkedIn Sediakan Aplikasi ‘CheckIn’

Latest from Blog

Don't Miss

iPad-Mini-7-2024-Resmi-Dijual,-Ini-Perbandingannya-dengan-Tablet-Lainnya

iPad Mini 7 2024 Resmi Dijual, Ini Perbandingannya dengan Tablet Lainnya

Tablet mungil terbaru garapan Apple akhirnya resmi tersedia di Indonesia,
8 Fitur Tab S10 Series

8 Fitur Galaxy AI yang Mempermudah Pekerjaan di Samsung Galaxy Tab S10 Series

Siapa yang masih ragu untuk beralih bekerja menggunakan tablet karena